[One-Shot] Cherry Blossom Cafe

69 13 4
                                    

"CHERRY BLOSSOM CAFE" || Ismisangeun || ONESHOOT, word || Romance,Fluff, Comedy *? || PG-13 || Kim Tae Hyung, Seo Nara (OC), Other (s) || Wattpad/Twt : Kumi95/@kumi_95

Ismisangeun Storyline ©2016

Sore ini cuaca memang cocok untuk sekedar bersantai di luar rumah. Udara juga mendukung, tak heran jalanan Hongdae sore ini terlihat begitu ramai. Para muda-mudi memilih menghabiskan waktu mereka di luar rumah di cuaca yang mendukung seperti sekarang ini. Salah satu tempat ramai di Hongdae adalah Cherry Blossom kafe. Benar, kafe coffee & dessert yang mengusung library café ini sangat menarik perhatian. Kalian dapat menikmati waktu bersama teman dan orang-orang terdekat menikmati makanan sambil membaca beberapa buku fiksi yang tersedia. Di malam hari mini planetarium juga di buka di lantai dua. Kafe yang indah bukan?

Tapi di tengah cuaca yang indah, kafe indah semua tak indah bagi Kim Tae Hyung. Pemuda ini masih duduk tegang menunggu sang kekasih dengan kegelisahan. Sepertinya pasangan muda ini sedang terjadi gesekan. Seo Nara gadis 20 tahunan ini sedari tadi hanya makan sambil membaca novelnya. Mengbaikan Tae Hyung di depannya. Tae Hyung sebenarnya bingung harus mulai dari mana. Ia tampak memainkan jari di atas meja dan menggerakkan kaki karena gelisah. Baginya Nara diam seperti ini membuatnya takut bukan main. Seperti singa betina yang siap menerkam. Apa tadi singa betina? Julukan Tae Hyung pada Nara. Nara adalah wanita paling unik yang pernah ia temui. Gadis ini sangat sentimental dan mudah sekali mengeluarkan pukulan. Sudah berapa kali Tae Hyung jadi korban pukulan gadis ini. Jadi wajar kalo Tae Hyung menjulukinya singa betina.

"Na-ra-ya," panggil Tae Hyung gugup. Ia kembali membasahi bibir keringnya dengan mulut sejenak sebelum kembali melancarkan kalimat selanjutnya. Gadis yang di panggil Nara tadi hanya melirik sekilas sebelum melanjutkan aktivitasnya -membaca.

"Maafkan aku," lanjut Tae Hyung menyodorkan sebuah apel merah. Orang Korea memang sering menggunakan apel untuk meminta maaf.

"Ini semua salahku," lanjut Tae Hyung yang masih tak diacuhkan oleh Seo Nara.

Tae Hyung sedikit terkejut saat Nara menutup kasar novelnya dan menatap Tae Hyung tajam. Tae Hyung menelan ludahnya. Nara beranjak sejenak, gadis ini beranjak menuju kasir sepertinya ia ingin memesan lagi.

Tae Hyung melihat novel apa yang sedang dibaca Nara. Tae Hyung terkejut karena Nara membaca novel dewasa. Pemuda ini tersenyum segaris mengetahui bacaan sang kekasih. Tak lama Nara kembali membawa dua gelas coffee.

"Gomawo," ucap Tae Hyun kemudian menyedot coffee pemberian Nara.

"Aak! Kenapa pahit sekali!"

"Americano mana ada yang manis," skak Nara.

"Kau galak sekali seperti singa betina mau melahirkan," sewot Tae Hyung. Nara menghentikan aktivitasnya kemudian menatap Tae Hyung tajam. "Mi-an, sengaja," ceplos Tae Hyung. Tak lama pemuda itu merasakan ada kaki yang menendang kakinya.

"Aw!" Tae Hyung merintih kesakitan. "Appo! Nara-ya."

"Sebenarnya kau ini ogeb, kopong apa bodoh sih!" umpat Nara kesal.

"Wae-wae?"

"Kenapa kau memberi Nala-ku makanan kadaluarsa kemarin? Untung Jimin membawanya ke dokter kalau tidak, mungkin kau sudah habis di tanganku," kesal Nara.

"Ah itu memang salahku, baik-baik aku minta maaf," pasrah Tae Hyung mengakui kesalahannya karena kemarin memberi Nala -kucing Nara, makanan kadaluarsa. Nara kesal dan menjambak kedua rambut Tae Hyung.

"Aaaaa! Nara-ya! Mianhae!" keributan itu menarik perhatian pengunjung kafe lainnya. Pasangan ini seperti kucing dan anjing yang tak pernah akur. Masalah kecil selalu di besar-besarkan dan ego mereka berdua sama-sama tinggi. Tak ada yang saling mengalah.

Dessert MenuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang