(Deva Pov)
Ku terbangun dari tidurku yang damai karena alarm sompret itu, huh dasar alarm tak berprikemanusiaan.
Dengan kesadaran yang belum terkumpul sepenuhnya, aku berusaha untuk menggapai jam itu saat tanganku sudah hampir menggapai jam itu.
Ga tau ada angin dari mana tiba-tiba tubuhku oleng dan akhirnya pantatku mendarat dengan mulus mencium lantai kamarku.
ah ilah masih pagi udah sial aja, kampret!
Dengan sekuat tenaga ku mencoba untuk berdiri. aduh pantatku yang mulus.
Oh iya ngomong-ngomong sekarang jam berapa ya? kuarahkan tanganku untuk mengambil jam.
Dan kalian tau ga sekarang jam berapa? sekarang jam 6 pas! aku ulangin JAM 6 PAS! aduh cuman punya waktu 15 menit doang ini mah!
Dengan kecepatan kilat ku lakukan ritual pagi, dan tak melupakan ibadah sholat subuh.
Setelah semuanya selesai ku keluarkan motor ku dari garasi dan mulai memanaskannya kulirik jam tanganku, oh masih ada waktu.
"Bun kakak berangkat yaa.. Assalamualaikum" ucapku berteriak.
Tanpa menunggu balasan Bunda ku lajukan motorku ke arah sekolahku. Untung saja pagi ini ga macet kalo macet mati aja gue.
Sesampainya di sekolah ku langsung memarkinkan motorku dan berlari ke arah kelas. Ah sial pake ada Bu Anita lagi ditangga alamat kena hukuman ini mah.
"Eh Deva kok telat? Tumben..." ucap Bu Anita.
"Hehehe... iya nih Bu maaf ya Bu.." jawab aku.
"Yaudah gapapah kok, lain kali jangan diulangi ya Dev.."Ucap Bu Anita.
"SIAP BU! Yaudah kalo gitu saya kekelas ya Bu... Permisi" jawab aku.
"Mari..." jawab Bu Anita.
Sesampainya dikelas, aku langsung masuk dan dibarengi mengucapkan salam.
"Wa'alaikumsallam Devakuhh... tumben telat emang jamnya rusak?" Ucap sahabatku Amel.
"Ah kampret lu mel" balasku sambil jalan menuju mejaku dan Amel.
"Oh iya Deva nanti balik gua nebeng ya... lu baik deh muah" ucap Amel sambil duduk.
"Idih jijik! Untung temen gua lu kalo engga mah udah gua buang lu ke rawa-rawa"balasku sambil menaruh tas di meja dan menghempaskan pantatku ke kursi.
"Yeuh dasar masa cewek cantik kek gue mau dibuang ke rawa-rawa... oh iya Deva lu udah tau belon?" Tanya Amel serius.
"Hah tau apaan? Ada ulangan sekarang? Yaelah lu taukan gua pinter, pelajaran di luar kepala semua" balasku menyombongkan diri sambil menghadapkan tubuhku ke arah Amel.
Tapi aku ga berbohong memang kenyataannya seperti itu aku memang siswa berprestasi, dan selalu menjadi juara kelas.
"Yeh mulaikan gayanya keluar. Itu denger-denger sih bakalan ada anak baru gituu pindahan dari Australia" balas Amel.
"Hah? Iya apa? Cewek apa cowok?" Tanyaku.
"Kalo itu sih gua kurang tau, tapi ya katanya tuh dia masuknya dikelas kita" jawab Amel.
"Wihhh asyik dong kita jadi punya temen baru, siapa tau anaknya asik ye gak?" Jawabku.
"Yoehhh" Balas Amel.
Tiba-tiba ketua kelas ku dateng kekelas dalam keadaan ngos-ngosan.
(Author Pov)
YOU ARE READING
Someone In My Past
Teen FictionSeseorang yang pernah menjadi salah satu orang terpenting di masa lalu dan kemudian hilang begitu saja tanpa kabar. Dan seseorang itu kemudian hadir lagi dan membuat pengaruh besar pada kesaharianku. Terimakasih telah kembali. Mohon jangan pergi lag...