Hari sabtu, aku libur begitu juga Ayame. Kini saatnya kami bangun siang. Yes!
Tapi kemudian ketenanganku terganggu oleh suara gaduh sebelah apartemenku. Ku coba abaikan tapi tak juga mereda.
Aku terbangun begitu juga Ayame.
" Berisik Otou-san " protes Ayame mengusap matanya.
" Sebentar ya, aku akan melihatnya "
Aku turun dari tempat tidur, keluar. Menuju tetanggaku. Mengakhiri kegaduhan itu.
Tapi saat aku sampai disana. Huh?
Pantas gaduh, dia baru pindah dan sedang berbenah. Pintu rumah itu terbuka dengan beberapa barang yang belum berhasil masuk semua.
" O-ohayo " ucapnya saat melihatku.
" Ohayo "
" Go-gomen.. aku mengganggu kalian "
" Kau baru pindah? Tapi semalam.. "
" Aku baru dapat kuncinya semalam "
" Ah "
" Gomen " dia mengambil sebuah kardus didekatku.
Kardus itu tak terangkat. Aku masih diam melihatnya. Sesekali dia memberi senyumnya padaku.
DUG
Dia terpental karna barangnya sendiri.
" Biar ku bantu " kataku akhirnya. Berat!
Apa sih isi kardus ini. TV?
Dan beberapa barang lain pun menyusul. Hingga berhasil masuk semua. Sekarang tinggal dia yang merapikannya sendiri.
" A-arigatou Uchiha-san "
" Tidak masalah "
" Otou-san " suara Ayame diluar.
" Ha-i " jawabku.
" otou-san " panggilnya yang sudah ada di depan pintu rumah Hyuga-san.
" Aku permisi Hyuga-san " ucapku.
" I-iya, sekali lagi terima kasih atas bantuannya " dia kembali membungkuk sambil tersenyum.
Ku raih Ayame, menggendongnya di dadaku dan kembali ke apartemenku.
Kami merebahkan tubuh di tempat tidur. Tapi baik aku maupun Ayame tak juga bisa melanjutkan mimpi kami yang terputus tadi.
" Ayame " panggilku.
" Hmm "
" Kau lapar? "
" Iya "
" Bagaimana kalau kita beli makan diluar "
" Hmm "
Akhirnya kami bangun dan membeli makan siang diluar. Menjelang sore kami kembali ke apartemen.
Toktok
Ku lihat jam dinding, jam 8 malam. Siapa yang bertamu jam segini.
Toktok
" Ha-i "
Kubuka pintu itu.
" Go-gomen.. mengganggu kalian.. " ucapnya kikuk.
" Ah tidak juga, kami hanya nonton tv "
" I-ini sebagai tanda terima kasihku atas bantuanmu tadi pagi "
Dia menyodorkan sekotak kue padaku.
" Kau tidak perlu.. "
" To-tolong terima " potongnya memaksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MadaHina - Wonderful Girl
FanfictionAku masih menatapnya. Apa ya.. Aku sendiri sulit menjelaskannya. Dia begitu.. Berbeda. Rok pendek selutut, kemeja yang membentuk tubuhnya. Rambut yang diikat sebegitu tinggi juga kacamata. Dia sungguh.. Cantik. Aku tak bisa berhenti menatapnya dari...