Setelah beberapa bulan menjalin asmara, hari ini aku berniat memperkenalkan Tsunade pada Ayame.
" Ayame kenalkan ini Tsunade teman Otou-san " kataku.
Dia hanya diam melihat Tsunade.
" Kita makan malam bersama ya " ajakku.
Beberapa menu makanan sudah kubeli dan siap menyantapnya dirumah. Ya, kami makan malam dirumah.
" Madara-san aku ingin yang itu " tunjuk Tsunade.
" Baiklah, ini "
Ayame terdiam. Makanan di piringnya belum banyak tersentuh. Dia terus memperhatikan Tsunade yang bermanja- manja padaku.
" Otou-san aku sudah kenyang " ucap Ayame.
" Tidak dihabiskan? " tanyaku khawatir.
Dia menggeleng kemudian bangkit dari tempatnya.
" Ah Ayame.. " panggilku.
Aku ingin mengecup keningnya seperti yang biasa kulakukan.
" Madara-san kau mau kemana? " Tsunade menahanku.
Melihat itu Ayame lantas pergi tanpa mengatakan apa-apa lagi. Apa dia baik-baik saja, pikirku.
" Madara-san kau tidak beli bir instan ya di supermarket "
" Ku letakkan di kulkas "
" Aku mau minum " rengek Tsunade.
" Iya, ku ambilkan "
Ku akui Tsunade memang cantik, sexy, juga supel. Tapi kebiasaannya minum bir tak pernah berubah. Meski aku menyukainya, aku takut dengan perkembangan putriku bila disekitarnya. Sejak aku mulai mengencaninya, aku sudah sering melarangnya minum terlalu banyak. Tapi tak juga dihiraukan.
Dan kali ini aku membawanya menemui putriku selain mengenalkan, aku juga ingin tau pendapat Ayame tentangnya.
Malam ini Tsunade menginap dirumah karna kondisinya yang mabuk.
" Madara-san "
Dia terus menarikku dan memelukku.
" Tsunade, tidurlah.. " erangku melepaskan diri.
" Aku ingin tidur denganmu " rengeknya ditengah mabuk.
Aku juga ingin tapi itu tidak mungkin. Jika Ayame melihatnya bisa hancur reputasiku sebagai ayah terbaik.
Aku terus berusaha merebahkannya di tempat tidur. Meski butuh waktu cukup lama tapi aku berhasil.
Setelah dia terlelap aku berjalan menuju kamar Ayame. Melihatnya.
Dia sudah tidur, kukecup keningnya sesaat sebelum meninggalkannya.
" Oyasumi Ayame "
Aku kembali duduk diruang tamu. Memikirkan Tsunade juga Ayame. Hingga tanpa kusadari aku sudah terlelap disini.
" Otou-san... " panggil Ayame membangunkanku.
Ku buka mata perlahan.
" Ada apa Ayame? " tanyaku.
" Otou-san ini hari terakhir pendaftaran masuk sekolah dasar "
" Hmp.. "
" Dan hanya aku yang belum daftar "
Aku langsung bangkit.
" Benarkah? "
" Hmm " angguknya.
" Baiklah kita ke sekolah sekarang "
Kami langsung bersiap-siap. Dan bergegas ke sekolah pilihannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MadaHina - Wonderful Girl
FanfictionAku masih menatapnya. Apa ya.. Aku sendiri sulit menjelaskannya. Dia begitu.. Berbeda. Rok pendek selutut, kemeja yang membentuk tubuhnya. Rambut yang diikat sebegitu tinggi juga kacamata. Dia sungguh.. Cantik. Aku tak bisa berhenti menatapnya dari...