" Ayame cepat " panggilku.
" Ha-i "
" Bawa jaketmu, di dalam nanti dingin "
" Ha-i "
Hari ini kami akan pergi nonton.
" Tou-san kita tunggu temanku dulu "
" Tunggu di mobil ya " ucapku.
Dia berjalan ke dekat jalan sesekali melihat ke kanan dan kiri. Aku bersandar di pintu mobil sambil utak-atik hp. Menunggunya.
" Tou-san mereka sudah datang " seru Ayame membuyarkan lamunanku.
Huh?
" Siapa saja yang kau ajak Ayame? " tanyaku yang cukup terkejut dengan jumlah teman-temannya.
Diapun mulai memperkenalkan satu persatu dari 7 orang anak itu. 3 laki-laki dan 4 perempuan.
Dan yang lebih mengejutkan adalah dia mengajak Hyuga-san juga.
" Jangan ribut ya " ucap Hyuga-san menenangkan 8 orang anak di mobilku termasuk Ayame.
Aku hanya diam dan sesekali tersenyum melihat mereka. Juga fokus dengan jalan.
Beberapa menit kemudian kami tiba di gedung bioskop. Usai parkir aku langsung memesan tiket.
" Film nya masih satu jam lagi, ada yang mau beli cemilan? " tanyaku.
" Aku mau " seru mereka serempak.
Kami berjalan berkelompok menuju supermarket dan berbelanja. Seru, karna memang sudah lama juga aku tidak merasakan suasana ramai seperti ini.
" Kau tidak beli cemilan? " tanyaku saat kulihat Hyuga-san hanya menjaga mereka saja.
" Tidak " ucapnya tersenyum.
Aku terdiam. Kupikir aku akan menambah sedikit cemilan juga minuman. Meski dia bilang tidak bukan berarti nanti dia tidak mau jika kuberikan. Mungkin dia hanya malu padaku.
Pintu teaternya sudah dibuka. Perlahan tapi pasti tempat ini semakin terisi.
" Aku mau dekat tembok "
" Aku tidak mau di pinggir "
Dan perebutan tempat pun dimulai.
" Jangan bertengkar, kau duduk disana, lalu kau disana.. "
Akhirnya Hyuga-san turun tangan. Sungguh, jika tidak ada dia mungkin sekarang aku sudah mengganggu penonton lainnya.
" Ayame kau disini dekat ayahmu ya " ucapnya.
" Aku mau dekat Hinata Nee-chan " rengek Ayame.
Aku dan Hyuga-san saling pandang. Dan akhirnya setuju. Hyuga-san duduk diantara aku dan Ayame.
Film nya dimulai tak berapa lama setelah itu. Dengan durasi waktu hampir dua jam.
" Tou-san lapar " ucap Ayame saat kami keluar gedung bioskop.
" Baiklah kita makan disana ya "
Kutunjuk sebuah restoran siap saji masih dekat gedung bioskop.
" Ha-i " seru mereka senang.
Kami berjalan bergandengan tangan menuju restoran itu.
" Pesanan anda "
Seorang pelayan datang membawa pesanan kami. Dan pesta makan siang pun dimulai.
" Hyuga-san kau tidak makan? "
Dia menggeleng sambil tersenyum.
" Apa kau tidak lapar? "
" Tidak "
Dia kembali tersenyum. Membuatku semakin tidak enak padanya.
Usai makan siang kami bermain di taman. Kedelapan anak itu lantas berhamburan. Meninggalkan aku dan Hyuga-san berdua disini.
Canggung. Kami hanya diam melihat mereka bermain.
" Te-terima kasih sudah mengajakku " ucapnya.
" Tidak, aku yang terima kasih kalau tidak ada kau, aku tidak tau bagaimana menangani anak-anak itu"
Dia tersenyum melihatku.
" Ayame sudah lebih riang "
" Ya begitulah, mungkin karna ada kau juga Hyuga-san "
Dia menoleh tak mengerti.
" Sejak dia dekat denganmu sekarang dia jadi lebih terbuka "
" A-aku tidak.. "
Aku tau dia malu mendengarnya.
" Aku sungguh berterima kasih padamu "
Dia diam mengangguk sesaat.
" Se-sebaiknya kita kembali sudah sore "
Kulirik jam tanganku, sudah jam 4. Kupanggil mereka dan mengantarnya pulang.
Kini tinggal kami bertiga. Ku genggam tangan Ayame saat berjalan masuk ke apartemen kami.
" Eh " suara Hyuga-san.
Saat kulihat Ayame menggenggam tangan Hyuga-san juga sambil tersenyum. Membuatku teringat saat ibunya masih ada.
Ayame selalu menggandeng tanganku juga Kaa-san nya sambil tersenyum seperti ini.
Sedikit membuatku sedih melihatnya.
" Te-terima kasih untuk hari ini, aku sangat menikmatinya " ucap Hyuga-san sebelum masuk apartemennya.
" Ha-i, aku juga "
" Ka-kalau begitu.. "
Dia bersiap masuk.
" Ah Hyuga-san " panggilku menahannya.
" Hmm? "
" Untukmu, seharian ini kau belum makan kan? "
Kuberikan beberapa cemilan juga makanan dari restoran tempat kami makan tadi.
Dia menunduk, wajahnya memerah. Mungkin malu.
" A-aku tidak.. "
" Terimalah, aku memaksa "
Dia diam. Meski agak lama tapi tetap diterima.
" Arigatou " ucapnya lirih.
Kemudian dia masuk, begitu juga aku.
Usai ganti baju aku juga Ayame langsung masuk kamar masing-masing dan tidur.
~Skip~
KAMU SEDANG MEMBACA
MadaHina - Wonderful Girl
FanfictionAku masih menatapnya. Apa ya.. Aku sendiri sulit menjelaskannya. Dia begitu.. Berbeda. Rok pendek selutut, kemeja yang membentuk tubuhnya. Rambut yang diikat sebegitu tinggi juga kacamata. Dia sungguh.. Cantik. Aku tak bisa berhenti menatapnya dari...