Madara POV
Jam 8, sial. Aku lembur gara-gara bule baka. Menjengkelkan.
Aku berlari secepat mungkin saat sampai di apartemenku. Mencari Ayame.
" Ayame gomen aku telat " ucapku saat masuk.
" Ayame.. Ayame.. "
Berapa kalipun aku memangil tetap tidak ada jawaban. Dimana kau Ayame.
Aku keluar mencarinya.
" Ayame "
" Otou-san "
Aku berbalik dan mendapati dia didepan pintu apartemen bersama Hyuga-san. Aku langsung memeluknya. Aku sungguh khawatir padanya.
" Go-gomenasai Uchiha-san, aku membawanya ke apartemenku " ucapnya menyesal melihat ekspresi ku.
" Ah tidak apa-apa Hyuga-san aku hanya khawatir karna aku pulang telat hari ini "
Diapun menceritakan yang terjadi tadi.
" Harusnya aku yang minta maaf karna putriku merepotkanmu "
" Hmm.. " dia menggeleng.
" Aku justru senang, rumahku jadi ramai " lanjutnya tersenyum.
" Kau tinggal sendiri? "
" Iya, orang tuaku di Tokyo "
" Kuliah? "
" Sedang menunggu panggilan kerja "
" Hmp "
" Ka-kalau boleh aku tau, di-dimana Kaa-san Ayame-chan? " dia bertanya penuh ragu.
" Meninggal setahun yang lalu "
Dia terkejut. Jelas terlihat dari ekspresinya.
" Go-gomenasai.. Aku turut berduka "
" Tidak apa-apa "
" Kasihan Ayame-chan "
Matanya menatap sendu gadis dipangkuanku. Tampak ada yang berlinang di pelupuk matanya.
" Ah Hyuga-san, silahkan minum teh nya " alihku.
Jujur, aku tidak terlalu pandai menangani wanita yang tengah menangis.
" Hmm.. Arigatou "
Sepertinya dia tidak jadi menangis.
" Uchiha-san, aku permisi pulang "
" Hn.. Terima kasih sudah menjaga Ayame "
" Tidak masalah "
Seperginya Hyuga-san, aku membawa Ayame ke tempat tidurnya.
Toktok
Hyuga-san? Apa ada yang tertinggal.
" Ada yang ketinggalan? "
Suaraku merendah manakala kulihat orang yang kini berdiri dihadapanku.
" Madara-san " ucapnya tersenyum.
" Tsunade? "
" Aku kangen "
Dia langsung memelukku. Akupun langsung membawanya masuk. Takut ada yang lihat.
" Kau tau apartemen baruku? " tanyaku
" Jii-san yang memberitahu "
Dasar Hashirama!
" Kenapa kau kesini malam-malam begini? "
" Kan sudah ku bilang, aku kangen "
Dia kembali memelukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
MadaHina - Wonderful Girl
FanfictionAku masih menatapnya. Apa ya.. Aku sendiri sulit menjelaskannya. Dia begitu.. Berbeda. Rok pendek selutut, kemeja yang membentuk tubuhnya. Rambut yang diikat sebegitu tinggi juga kacamata. Dia sungguh.. Cantik. Aku tak bisa berhenti menatapnya dari...