Waktu terus berlalu. Minggu depan ulang tahun Ayame. Aku mulai gusar memikirkan hadiah yang tepat untuknya.
" Menurutmu sebaiknya aku belikan apa? " tanyaku pada sekertarisku.
" Boneka? "
Aku terdiam. Yah, itu memang mainan wajib perempuan. Tapi kupikir Ayame kurang menyukainya. Karna boneka yang ada di kamarnya pun jarang disentuh olehnya.
Aku terus memikirkan hadiah untuk Ayame disela pekerjaan juga kegiatanku dirumah. Hingga memakan waktu yang cukup lama.
Baiklah aku menyerah. Akan kutanyakan langsung padanya.
" Ayame "
Dia menoleh.
" Kau mau hadiah apa di hari ulang tahunmu besok? " tanyaku.
" Aku ingin merayakannya bersama Otou-san "
" Hanya itu? "
" Hmm "
Sungguh permintaan sederhana. Apa dia tau aku cukup sibuk belakangan ini.
" Juga Hinata nee-chan " lanjutnya.
Hyuga-san?
" Baiklah, besok aku akan ijin pulang lebih awal agar bisa merayakan ulang tahunmu " ucapku.
" Hmm " angguknya tersenyum.
Besok sepulang kerja aku akan membeli kue ulang tahun untuknya. Apa sebaiknya ku pesan dari sekarang saja?
Tidak, besok saja tidak apa-apa.
~Skip~
Hari ini ulang tahun Ayame, usianya 7 tahun sekarang. Kami ada janji merayakannya bersama dirumah. Aku harus bergegas menyelesaikan pekerjaanku lalu mengambil kue dan pulang.
" Madara-san, ketua ingin mengadakan meeting sore ini "
" Kenapa tiba-tiba? " tanyaku heran.
" Beliau ingin menanyakan perihal proyek di Tokyo "
" Ya sudah "
Ah kenapa lagi dengan proyek itu. Bukankah seharusnya sudah beres di tangan Kabuto. Ck..
Jam 3 meeting dimulai. Beberapa kepala cabang berkumpul, termasuk aku.
" Jadi jelaskan yang terjadi " ucap Ketua.
" Ha-i " sahut Kabuto.
Meeting kali ini tak berjalan lancar seperti biasanya. Bahkan memakan waktu. Aku terus melirik jam tanganku disela meeting. Sudah jam 7 lewat, belum juga selesai. Sungguh menjengkelkan.
Madara POV End
Di apartemen. Seorang gadis kecil tengah duduk sambil terus melihat jam dinding.
" Ayame-chan, sepertinya ayahmu pulang telat. Bagaimana kalau kita makan duluan " ajak gadis lavender, Hinata.
Dia menggeleng. Tangannya menopang dagu. Cemberut.
Hinata coba tuk terus merayunya meski hasilnya tetap sama.
" Ayame-chan, sudah jam 9 makan dulu ya nanti kau sakit " ajak Hinata yang mulai khawatir.
Dia kembali menggeleng. Hinata sedih melihatnya. Makanan yang dia masak sejak sore pun belum tersentuh sedikitpun.
~Skip~
Madara POV
Akhirnya meeting selesai. Kulirik jam tanganku, jam 9 lewat. Sial.
KAMU SEDANG MEMBACA
MadaHina - Wonderful Girl
FanfictionAku masih menatapnya. Apa ya.. Aku sendiri sulit menjelaskannya. Dia begitu.. Berbeda. Rok pendek selutut, kemeja yang membentuk tubuhnya. Rambut yang diikat sebegitu tinggi juga kacamata. Dia sungguh.. Cantik. Aku tak bisa berhenti menatapnya dari...