Hari ini, tuk kedua kalinya. Aku pulang bersama Hyuga-san. Meski dia tak pernah menolak juga. Aku berniat memintanya menemaniku membeli hadiah untuk Ayame. Meski sudah sangat terlambat.
Kami menuju mall terdekat.
" Bagaimana dengan ini? " tanyaku memperlihatkan boneka besar.
Dia menggeleng.
" Terlalu besar "
Kami kembali mencari yang lain.
" Bagaimana kalau jepit rambut? " tanya Hyuga-san.
" Boleh juga "
Yah, Ayame memiliki rambut yang panjang layaknya Hyuga-san. Mungkin asesoris untuk rambut lebih baik.
" Ini bagus? "
Kulihat dia tengah memakai bandana di rambutnya.
" Cantik " ucapku begitu saja.
" Hm? "
" Maksudku bandananya.. cantik.. "
Dia tersenyum melihatku yang salah tingkah sendiri. Entah kenapa dia justru melakukan hal yang sama berulang kali dengan berbagai hiasan rambut.
Dan memperlihatkan padaku dengan berbagai ekspresi. Membuatku slalu ingin tertawa melihatnya. Apa dia menjahiliku?
Akhirnya, tak satupun asesoris itu yang kami beli. Kami menuju food court tuk istirahat. Kelelahan.
" Aku tidak tau kau seceria ini Hyuga-san " ucapku.
Dia tersenyum sesaat.
" Aku juga tidak tau kau punya selera humor, kupikir kau tipe orang yang serius "
" Jangan bahas masalah wajah, sudah seperti ini sejak lahir. Maaf saja "
" Pfft "
Ah baiklah dia menertawakanku sekarang. Aku membuang muka, malu. Usai makan kami melanjutkan pencarian kami.
Kali ini harus lebih serius.
" Permisi.. Permisi.. " seru seseorang dengan suara lantang.
Tiba-tiba seorang pegawai mall datang bersama trolley yang begitu banyak. Beberapa pengunjung yang tidak menyadarinya berteriak karna terkejut.
Hyuga-san masih belum juga menyadari kehadiran orang itu. Akupun tak menegurnya. Hingga jaraknya semakin dekat Hyuga-san tak juga menyingkir.
Segera kuraih dia begitu orang itu melewati kami.
" Hampir saja " ucapnya memegang dada.
Tanpa sadar aku tak melepas peganganku. Tanganku masih melingkar di pinggangnya saat aku melihat orang itu berlalu bersama trolley nya.
" U-uchiha-san.. "
" Hn? "
" Bi-bisa tolong kau lepaskan.. "
" Ah gomen "
Aku langsung menarik tanganku. Menyingkirkannya sejauh mungkin. Baka!
Kami terus berjalan tanpa ada percakapan. Canggung.
Kemudian dia berhenti di sebuah pet shop. Dia mulai menggoda beberapa hewan dibalik kaca. Begitu juga denganku.
" Uchiha-san " panggilnya
Aku langsung menoleh. Onyx ku bertemu sepasang lavender disampingku. Jarak kami begitu dekat.
" Ba-bagaimana kalau Ayame-chan dibelikan anjing kecil " ucapnya.
Mataku tak beranjak sedikitpun darinya. Aku sungguh... terhipnotis oleh pesonanya.
" U-uchiha-san.. "
" Ah ya.. " kataku tersadar.
" Kau tidak mendengarku? "
" Gomen.. kau tadi bilang apa? "
" Belikan Ayame-chan anjing kecil "
" Oh tentu " jawabku.
Dia tersenyum melihatku. Membuatku ikut tersenyum.
Tunggu, apa? anak anjing?
" Terima kasih atas kunjungannya " ucap pegawai toko.
Aku sudah sibuk mengurus pekerjaan, rumah juga Ayame. Sekarang ditambah seekor anak anjing. Yang benar saja.
Ku lihat anak anjing di dalam kandang yang tadi kami beli. Haruskah ku kembalikan?
Tapi Hyuga-san menyukainya. Tunggu, ini untuk Ayame putrimu bukan Hyuga-san!
Akh.. lagi-lagi aku hilang fokus. Dan sekali lagi aku kecolongan karna keputusanku yang salah. Baka Uchiha!
Kulirik jam tangan ku. Jam 5 sore. Lagi, aku kabur usai makan siang.
Setibanya dirumah kulihat Ayame tengah nonton tv sendiri. Aku masuk membawa anak anjing yang tadi ku beli.
" Ayame " panggilku.
Dia menoleh melihatku. Aku lantas duduk disampingnya.
" Maaf terlambat tapi aku ingin memberikan ini padamu "
Ku keluarkan anak anjing itu. Dia langsung melompat kearah Ayame. Lucu. Kupikir tidak salah Hyuga-san memilihnya.
" Kau suka? " tanyaku
" Daisuki "
" Lalu, mau kau beri nama apa? "
Dia diam seolah berpikir.
" Maru-chan "
" Maru-chan? " ucapku tak percaya.
Guk
Nyatanya dia menyukainya. Ya sudahlah.
" Baiklah, mulai hari ini namamu Maru-chan " ucapku.
Ayame tersenyum melihatku.
" Arigatou Otou-san " ucapnya memelukku.
" Hn " jawabku membalas pelukannya.
~Skip~
KAMU SEDANG MEMBACA
MadaHina - Wonderful Girl
FanfictionAku masih menatapnya. Apa ya.. Aku sendiri sulit menjelaskannya. Dia begitu.. Berbeda. Rok pendek selutut, kemeja yang membentuk tubuhnya. Rambut yang diikat sebegitu tinggi juga kacamata. Dia sungguh.. Cantik. Aku tak bisa berhenti menatapnya dari...