" Otou-san.. Otou-san.. "
Tangan mungil Ayame menggoyang tubuhku beberapa kali.
" Hmp.. Ada apa Ayame? " tanyaku, masih enggan membuka mata.
" Otou-san, aku mau sekolah "
" Hmp.. Sekolah? Iya sebentar lagi ya "
" Otou-san, sudah jam 8 aku telat "
" Huh? "
Kuraih jam weker di samping tempat tidur. Benar sudah jam 8. Gawat!
" I-iya aku bangun, sebentar "
Aku mulai bingung, mana yang harus dikerjakan lebih dulu.
" Otou-san baju sekolahku mana? " seru Ayame dari kamarnya.
" Iya sebentar "
Kumatikan kompor usai memasak telur dan sosis. Segera menuju kamarnya.
Tapi kemudian aku tertegun didepan lemarinya.
" Hmm.. Ayame.. Hari ini kau pakai yang mana? " tanyaku.
" Yang itu " tunjuknya.
" Ah "
Ku ambil seragamnya dan coba memakaikan padanya.
" Kuncir rambut ku "
Dia memberi 2 buah karet padaku. Meski ragu tapi tetap kulakukan.
" Otou-san yang kanan miring " protesnya.
Aku mengulangnya lagi.
" Kurang tinggi Otou-san "
Hingga beberapa kali. Baru akhirnya selesai dengan sempurna. Ku usap keringat di keningku diiringi nafas lega.
" Otou-san aku terlambat " dia menunjuk jam dinding yang sudah jam 9.
" Kau masuk jam berapa? " tanyaku.
" 9 "
Shimata!
Segera kuraih dia, menggendongnya. Berlari secepat mungkin ke sekolahnya.
" Ayame-chan " panggil seorang wanita saat kami tiba di sekolahnya.
Nafasku masih tersengal usai berlari.
Di depan sekolah wanita itu menunggu Ayame yang tak kunjung masuk. Ya, dia masih disampingku seperti menunggu sesuatu.
" Ada apa Ayame? " tanyaku bingung.
Aku menoleh beberapa kali pada wanita itu. Kemudian dia menunjuk keningnya sendiri. Ah aku mengerti. Ku kecup keningnya, baru setelah itu dia masuk.
" Gomen Ayame terlambat " kataku pada wanita itu.
" Lain kali jangan terlambat lagi ya "
" Ha-i "
Aku pergi setelah menanyakan jam pulang Ayame. Karna masih libur aku jadi bisa menjemputnya nanti.
" Ohayo Madara " ucap seorang pria saat aku memasuki sebuah kafe.
" Ohayo Hashirama "
" Tumben pagi-pagi kau kesini "
" Aku masih cuti "
" Oh "
" Sekalian menunggu Ayame pulang "
" Ah gadis itu, apa keadaannya sudah lebih baik sekarang? "
" Masih sulit bicara tapi banyak protes "
" Hahaha.. Namanya juga anak-anak "
Aku hanya tersenyum mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MadaHina - Wonderful Girl
FanfictionAku masih menatapnya. Apa ya.. Aku sendiri sulit menjelaskannya. Dia begitu.. Berbeda. Rok pendek selutut, kemeja yang membentuk tubuhnya. Rambut yang diikat sebegitu tinggi juga kacamata. Dia sungguh.. Cantik. Aku tak bisa berhenti menatapnya dari...