Ku rapikan kemejaku juga jas yang kupakai. Aku bahkan tak beranjak dari cermin didepanku sejak tadi.
Hari ini adalah hari penting bagiku. Maksudku bagi kami. Karna hari ini kami akan melangsungkan pernikahan kita.
Ini pernikahanku yang kedua tapi kenapa aku sangat gugup seolah ini yang pertama.
" Aku siap.. Aku siap.. Aku siap.. " gumamku menstabilkan kegugupanku.
" Madara kau sudah siap? "
" Ya "
Hashirama sebagai pendampingku kali ini.
Aku disini, berdiri menunggu calon pengantinku datang. Lalu pintu besar itu dibuka. Seorang gadis dengan gaun pengantin indah keluar. Tak ada kata yang mampu mewakilinya. Dia sungguh.. Cantik. Sangat.
Ku raih jemarinya dan mulai mengucap janji suci kita. Usai upacara yang cukup memakan waktu itu. Kami keluar tuk acara selanjutnya. Berkumpul bersama keluarga.
Dari depan Ayame berlari menghampiri kami.
" Omedeto Otou-san.. " ucapnya tersenyum.
" Arigatou Ayame "
" Omedeto... Hmm... "
Kemudian dia berhenti, seolah berpikir. Membuat kami penasaran.
" Mama " ucapnya tersenyum.
Aku dan Hinata saling pandang. Terkejut juga bahagia. Lalu Hinata memeluknya, menangis terharu.
" Arigatou Ayame-chan "
" Omedeto Nee-sama "
Ah adik Hinata datang bersama Gaara. Pasangan super usil. Tiba-tiba Gaara memasang kuda-kuda. Ah dia takut ku hajar lagi.
" Tenanglah, aku tidak akan menghajarmu " ucapku.
Dan membuat yang lain tertawa.
Malam menjelang. Acara sudah selesai. Mulai hari ini aku sudah tidak tinggal di apartemen lagi. Aku kembali ke rumah kami yang dulu, saat mendiang istriku masih ada.
" Otou-san.. Bolehkah aku minta sesuatu "
" Nani? "
" Aku ingin adik laki-laki "
Sukses membuatku juga Hinata terkejut.
" Kenapa tiba-tiba.. " tanyaku bingung.
" Aku ingin adik laki-laki seperti temanku "
Ku hembuskan nafas panjang. Aku mengerti maksudnya.
" Baiklah sekarang kau tidur ya " kataku.
" Aku belum ngantuk " elaknya.
" Bukankah kau ingin adik laki-laki "
Hinata langsung menoleh padaku. Aku tau dia malu, tampak dari ronanya yang mulai bersemu.
" Ha-i " jawab Ayame senang.
Dia beranjak pergi meninggalkanku bersama Hinata. Mata Hinata masih mengekor padanya hingga tak terlihat.
" Jadi, apa kau sudah siap " godaku.
" Huh? "
" Membuat adik untuk Ayame "
Blush
Wajahnya berubah merah legam. Tak satupun kata terucap. Dia sangat gugup. Aku tau itu.
Ku gendong dia bak seorang putri. Dan membawanya masuk kamar.
Ah baiklah, cukup sampai disini. Aku tak akan menceritakan yang selanjutnya.
Satu yang pasti, sejak Ayame meminta hal itu. Tak seharipun yang terlewat dari pertanyaannya. Seperti hari ini.
" Apa adiknya sudah jadi Otou-san? "
" Belum "
Dan
" Adikku belum jadi mama? "
" Be-belum Ayame-chan "
Hah.. Jangan ditanya, aku sungguh bosan menjawabnya. Tapi ya namanya juga anak kecil.
Tapi satu hal, Kini aku memiliki keluarga yang utuh. Hariku lebih bahagia bersama dua wanita luar biasa dan super cantik dalam hidupku. Inilah hidup yang ku impikan.
Madara POV End
~Fin~
Hinata : gomene mina-san, author tidak bisa memberi kata penutup karna dia...
Hinata melirik author yang sudah tepar tak berdaya.
Hinata : untuk yang setia pada FF nya ku ucapkan terima kasih. Dan sampai jumpa di FF lainnya.
Nunduk memberi hormat.
Ok Cut!
~End~
KAMU SEDANG MEMBACA
MadaHina - Wonderful Girl
FanfictionAku masih menatapnya. Apa ya.. Aku sendiri sulit menjelaskannya. Dia begitu.. Berbeda. Rok pendek selutut, kemeja yang membentuk tubuhnya. Rambut yang diikat sebegitu tinggi juga kacamata. Dia sungguh.. Cantik. Aku tak bisa berhenti menatapnya dari...