Waktu terus berlalu, yah akhirnya aku berhasil mendapatkan Hyuga-san. Ah tidak, Hinata maksudku. Kalau dipikir-pikir dia tak pernah memanggil nama depanku.
Aku harus membuatnya membiasakan diri memanggil nama depanku. Meski nyatanya akupun masih memanggilnya Hyuga-san bukan Hinata.
" Madara-san anda ditunggu diruang meeting "
Sekertarisku membuyarkan lamunanku. Pekerjaanku selalu mengganggu.
Jam 4, waktunya pulang. Aku bergegas merapikan barangku, tak sabar tuk segera sampai dirumah.
Bip..bip..
Aku dan Ayame-chan membuat Takoyaki sekarang, segera pulang sebelum kehabisan :)
Pesan darinya. Aku tersenyum sesaat sebelum membalasnya.
Aku pulang sekarang
" Kirim " gumamku.
Pesan darinya membuatku semakin tak sabar tuk sampai dirumah.
Cklek
" Tadaima " seruku.
" Okaeri "
Ah rasanya sudah lama aku tak mengucapkan kata ini.
" Kalian sedang apa? "
" Nonton tv " ucap Hyuga-san.
Ku tinggalkan mereka tuk mandi. Aku tak mungkin mendekat dengan bau asam karna keringat.
Usai mandi kulihat Hyuga-san tidak ada. Hanya Ayame dan maru disana. Ku edarkan pandangan ke sekitar. Mencarinya.
Dan kudapati ternyata dia di dapurku. Ah kupikir dia pulang.
Ku hampiri dia, mencuri waktu ditengah kegiatan Ayame yang asik nonton tv.
" U-uchiha-san.. "
Dia terkejut saat aku tiba-tiba memeluknya dari belakang.
" Sstt.. "
Dia lantas diam. Pasrah padaku.
" Uchiha-san.. "
" Panggil nama depanku " potongku.
" Huh? "
" Hayaku.. "
" Ta-tapi.. "
" Cepat sebelum Ayame sadar " bisikku.
" Ma..ma.."
Dia berhenti sejenak. Menarik nafas dalam. Membuatku tersenyum melihatnya.
" Ma..Madara...san.. " ucapnya lirih.
" Ha-i.. Hinata.. "
Cup
Ku kecup pipinya sebelum meninggalkannya di dapur. Puas.
Tak berapa dia dia kembali berkumpul bersamaku juga Ayame. Wajahnya masih sedikit bersemu saat melihatku.
Bip..bip..
" Moshi-moshi "
Ada panggilan di hp nya. Dia lantas menghindar dari kami tuk menjawab telpon itu. Sepuluh menit kemudian dia kembali.
" Dare? " bisikku.
" Bagian administrasi sekolah "
Aku diam seolah mengerti. Kupikir urusan sekolah.
" Ah Uchiha-san.. ada yang ingin kubicarakan "
" Hn? "
" Minggu depan ada festival budaya di sekolah, orang luar di perkenankan hadir "
" Hn "
" Ka..kau juga boleh hadir " ucapnya semakin lirih.
" Apa kau mengundangku secara khusus? "
" Bu-bukan begitu.. "
" Aku akan datang " potongku.
Dia cukup terkejut mendengarnya.
" Aku akan datang tuk melihat Ayame.. " lanjutku.
" Hmm "
" Juga melihatmu " bisikku.
Blush
Tuk kesekian kalinya di merona disatu hari karna aku. Sungguh... menggemaskan.
~Skip~
KAMU SEDANG MEMBACA
MadaHina - Wonderful Girl
FanfictionAku masih menatapnya. Apa ya.. Aku sendiri sulit menjelaskannya. Dia begitu.. Berbeda. Rok pendek selutut, kemeja yang membentuk tubuhnya. Rambut yang diikat sebegitu tinggi juga kacamata. Dia sungguh.. Cantik. Aku tak bisa berhenti menatapnya dari...