Melindungimu

1.2K 100 6
                                    

Hari terus berganti, semua sudah kembali normal lagi.

Tak terasa sudah masuk musim dingin. Ah sebentar lagi Ayame ulang tahun. Aku harus memikirkan hadiah yang cocok untuknya. Kira-kira gadis berusia 7 tahun suka apa ya?

Memikirkan itu slalu menyita waktuku. Membuatku melamun lagi dan lagi.

Jam 4 waktunya pulang. Aku bergegas merapikan barangku. Menurut ramalan cuaca malam ini akan ada badai salju.

Telat sedikit saja bisa bahaya.

Stasiun, itu tujuanku. Ya, kali ini aku tidak bawa mobil karna akses jalan juga banyak yang tertutup salju.

Saat turun dari stasiun cuaca sudah mulai memburuk. Apa badai saljunya dimulai sekarang?

Jarak stasiun dengan rumah masih sekitar setengah kilo. Aku harus berjalan kaki sekarang. Karna angkutan juga sudah tidak ada.

Samar kulihat seseorang yang sepertinya tak asing dimataku. Tengah berjalan merambat di dinding.

" Hyuga-san? " ucapku memastikan.

Dia langsung menoleh.

" U-Uchiha-san "

Ah itu jelas dia karna hanya dia yang slalu melebihkan huruf saat memanggilku.

" Apa yang kau lakukan? "

" A-aku berjalan pulang "

" Merambat? "

" A-aku takut jatuh "

Karna jalan licin ya.

" Berpeganglah pada tasku " kataku.

Tak ada jawaban, dia hanya menurut. Kami berjalan perlahan di tengah salju juga jalan yang licin pastinya.

Jalan semakin gelap. Beberapa lampu juga tak hidup.

Tiba-tiba angin kencang menghempas. Segera kuraih dia, menyudutkannya di dinding. Melindunginya dari angin itu.

" U-uchiha-san "

" Gomen Hyuga-san, ku harap kau tidak keberatan untuk bertahan sedikit lebih lama "

Angin masih terus menerpa punggungku. Sial. Sampai kapan seperti ini.

" Kau tidak apa-apa? " tanyaku saat cuacanya sudah sedikit lebih baik.

" Hmm "

Aku terkejut saat melihatnya. Wajahnya merah legam. Apa dia demam?

" Kau yakin tidak apa-apa? " tanyaku memastikan.

" Hmm " angguknya menyembuyikan wajahnya.

Kupikir dia memang baik-baik saja. Kamipun melanjutkan perjalanan kami yang tinggal beberapa meter lagi sampai.

" Te-terima kasih sudah melindungiku tadi " ucapnya.

Aku hanya mengangguk sambil tersenyum. Lalu masuk ke dalam.

" Ayame "

" Tou-san "

" Kau sudah makan? "

Dia menggeleng.

" Kita makan bersama ya "

" Hn "

~Skip~

Pagi ini salju masih menumpuk di jalan meski cuaca sudah lebih cerah.

Ku bersiap mengantar Ayame ke sekolah. Masih berjalan kaki. Aku tidak mungkin pakai mobil di cuaca ekstrim begini. Bisa terjebak salju.

" Hachim.. "

MadaHina - Wonderful GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang