"Haaaaaa, bosennnnn!'' Gue berteriak kesal di ruang inap gue.
Ken sekolah, bokap kerja. Jadi gue harus nunggu mereka balik.
Emang bosen banget kalo sendirian gini, apalagi dirumah sakit.
Gue membolak balik komik One Piece yang baru dibelikan Kazu. Ini udah ketiga kalinya gue baca ulang! Gue ga ada hiburan sama sekali.
Gue lalu memutar musik dari playlist hp gue lalu memasang headset kekuping gue.
Tiba-tiba seseorang membuka pintu kamar tempat gue.
Gue kaget dan reflek melepas headset gue, dan melotot kearah orang itu.
Orang itu ternyata seorang cowok kira-kira seumuran gue. Dia memakai baju pasien sama persis kayak gue.
Cowok itu juga melotot kaget dan speechless sampai membuka lebar mulutnya.
Gue melihatnya dengan penasaran, rambutnya pirang. Asli pirang banget kayak bule-bule, jauh dibandingin rambut gue.
Tapi kayaknya bukan asli deh, soalnya mukanya asia banget. Tapi, dia juga ganteng. Sumpah!
Eh tapi gantengan Kazu loh. Hehehe.
Cowok itu juga punya banyak percing di kupingnya, gayanya keren kayak anak berandalan gitu hahaha.
"So..sorry. Please, aku butuh tempat bersembunyi.'' Dia mengatupkan kedua telapak tangannya memohon.
Gue hanya mengangkat sebelah alis gue.
Terdengar suara gaduh di luar.
"Cari dia! Jangan sampai dia kabur!'' Teriak seorang laki-laki.Mungkin itu dokter?
Ohh, jadi dia pasien kabur ya?
"SENSEI! PASIENMU YANG KABUR ADA DIKAMARKUUU!" Gue berteriak kencang.
Cowok itu langsung melotot marah ke arah gue.
Gue lalu menjulurkan lidah gue dengan wajah mengejek.
Lalu gue tertawa terbahak-bahak.
"Dasar cewek sialan!'' Kata dia mengumpat.
Beberapa saat kemudian segerombol suster dan dokter masuk kamar gue dan mengejar cowok itu.
Dengan lincah ia menghindari semua orang yang mengejarnya lalu berlari kearah kasur gue.
Karena kesal mereka membuat rusuh dikamar gue, jadi gue tendang tulang kering kakinya dengan sekali hentakan dari atas kasur.
"Ahhhh! Sial! Sial! Dasar cewek sialannn!'' Jeritnya kesakitan lalu sesaat kemudian ia diseret oleh beberapa suster laki-laki.
Gue hanya mengangkat kedua bahu gue dengan ekspresi masa bodoh.
Suruh siapa dia bikin rusuh dikamar gue? Rasain tuh gue kerjain!
Yahhh, sepi lagi deh.
Karena gue hampir mati bosen gue keluar dan berjalan-jalan di sekitar taman rumah sakit.
Gue tersenyum senang melihat keramaian para pasien yang sedang berjalan-jalan ditaman kayak gue.
"Mikhana?'' Panggil seorang wanita yang kira-kira seumuran papa gue.
" Kamu Mikhana anaknya Wilson kan?'' Katanya memastikan lagi.
Dengan ragu gue mengangguk.
"Wahh, kamu sudah sangat besar ternyata. Terakhir kali aku melihatmu saat di pemakaman ibumu.'' Katanya ramah.
Hmm? Kapan? Kok gue nggak inget orang ini ya?
"Maaf, tapi ibu ini siapa ya?'' Gue bertanya sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Freak Sister! (END)
HumorMikhana Wilson, gadis keturunan Amerika-Jepang-Indonesia yang mencoba memulai hidup barunya bersama ayah dan Ken, kakak laki-lakinya yang sangat ia benci. Ia harus pindah ke jepang dan hidup di kota baru, sekolah baru, lingkungan baru, teman baru, d...