haaii...besok long weekend yaa. selamat berlibur yaa. :D
nimati hari liburmu. ^^
idea creatif by BibiSong
happy reading~~
............................................................................................
Aku merenung menatap beberapa lembara. Serta menatap layar hp. Sumpah. Ini jauh lebih rumit. Bahkan masalah di OSIS, ataupun mengerjakan UAS sekalipun. Ini jauh lebih susah. Aku mengacak-acak rambutku. Aku hampir frustasi kali ini. Apa tak ada yang bisa membantu?! Aku ingin sekali berteriak bahwa, baru kali ini aku memikirkan hal yang di luar kebiasaanku.
"Astaaagggaaaaaa!!! Rumit amaaattt! Ini baru kali ini gue di suruh beginian. Sial!" aku menggerutu menatap nanar lembaran dan layar hpku secara bergantian. "Ohh. Jatuh cinta itu apa sesulit ini?"
Aku menaruh kepalaku diatas meja. Aku menatap berbagai banyak tumpukan buku di rak-rak yang ada. Suasana di perpustakaan ini sangat sunyi dan tenang. Membuatku jadi sangat senang. Berapa lama ya aku terakhir kali memasuki perpustakaan? Hem? Mungkin saat terakhir kelas 10. Aku menangkupkan wajahku di atas lipatan tanganku di atas meja. Aku bukan frustasi karena mengerjakan UAS. Bukan! UAS sudah selesai 3 hari yang lalu. Sekarang hanya jam bebas. Sekarang aku juga menyendiri di perpustakaan. Aku nggak tau harus melakukan apa.
"Aan? Sedang apa lo?" aku mengangkat kepalaku dan menatap seseorang yang ada di hadapanku. Kak Yanuar. Melihat kak Yanuar jadi mengingatkan pernyataannya saat itu. Membuatku secara reflek memalingkan wajahku. Aku bukannya marah, hanya aku gak bisa melihat wajahnya. Tapi aku hanya mendengarnya terkekeh pelan.
"Lo masih marah ma gue?"
Aku hanya diam, gak bisa menjawab. Aku gak tau harus jawab apa. lalu aku mendengar suara kursi yang bergeser. Aku melihat ke depan kk Yanuar sudah duduk di hadapanku. Aku ingin sekali berdiri, dan menghindar darinya. Tapi kakiku rasanya tak ada tenaganya.
"Mau kasih surprise buat Adrian?"
Aku reflek mendongak menatap kak Yanuar. Dia hanya tersenyum kecut. Kembali membuat rasa tak nyaman di hatiku. "Eh? Erm. Nggak kak. Gue hanya-"
"Gak usah bohong, Aan. Lagipula, santai aja." Kak Yanuar tersenyum kecil. "Gue memang menyukai elo. Gue akui. Gue ingin miliki elo. Tapi sayang, lo kokoh banget." Aku melihat kak Yanuar hanya mengusap telapak tangannya. "Gue nyerah. Mungkin lo bisa tersenyum, kalau di dekat Adrian. Gue cabut kata-kata gue saat itu."
Dia lalu berdiri dan menatapku dengan sedih. Membuat hatiku tertusuk sakit. "Buat saja suprise yang sederhana. Tapi berkesan. Gue jamin, Adrian bakal senang. Sederhana, bukan bererti tak berarti. Itu tergantung ketulusan elo. Sudah ya, gue balik ya." Setelahnya dia berjalan menjauh dariku.
Aku menunduk menatap meja. Apa jatuh cinta itu sangat menyakitkan? Kenapa hanya karena aku mempertahankan seseorang, ada pihak yang terluka? Apa salahku dengan mempertahankan perasaanku? Aku menaruh kepalaku di atas permukaan meja. Bagiku, Adrian menerimaku saja sudah cukup. Itu membuatku senang. Sangat senang. Aku memejamkan mataku menenangkan semua gejolak pikiran juga hatiku. Aku butuh ketenangan.
"Aan?"
Aku membuka mataku, dan mendongak. Aku menatap Luke yang ada di hadapanku. Dia tersenyum manis. lalu mengusap-usap kepalaku. Setelahnya duduk di samping. Aku hanya diam. Karena jawabannya percuma aku cerita. Karena Luke tau semuanya. Apa aku pernah cerita sama kalian? Kalau Luke punya 'kemampuan khusus'? belum ya? Mungkin kemampuan tebak menebak itu adalah kemampuannya indra keenam istilahnya. Nah Luke punya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] I and You in Your Past (yaoi) (BxB)
Teen Fictionno descripsion! silahkan membaca.. {CERITA INI TELAH DI REUPLOAD. JIKA MASIH ADA KESALAHAN, SILAHKAN HUB AUTHORNYA} TERIMA KASIH.