part 4

3.3K 232 2
                                    


Sialan.

Sialan

Sialan.

"MOM?!" pekikku kesal dan kaget.

"Hello sayang. Aku sangat merindukanmu dan bagaimana kabarmu?" ucapnya dari kursi kemudi. Jadi ini mobil mom?

"Untuk apa kau ada disini?" ucapku datar dan mengalihkan pandanganku ke samping.

"Mengunjungimu tentu saja" ucapnya. Sungguh penampilan mom seperti anak 19 tahun dan dia sangat cantik.

"Apa kau tidak merindukanku?" tanyanya. Aku menatapnya lewat spion gantung lalu menggeleng.

"Tidak" ucapku ketus dan melihat siapa yang duduk dikursi penumpang.

"Kenapa kau ada disini?!" ucapku kaget dan marah melihat siapa yang ada disamping mom.

"Kenapa honey? Skandar menjemputku dari bandara. Oh ya jika ku lihat kau semakin cantik dan anggung." ucap mom, aku diam tanpa meliriknya dan terkekeh.

"Aku tidak suka dipuji dan kenapa mom ada disini" tanyaku sarkatis.

"Untuk menemui putriku tentu saja" aku melihat skandar yang diam dibalik topinya.

"Dan tinggal disini" ucap mom membuatku kaget "kau tidak mau tinggal dengan mom di pariskan? Jadi mom yang akan tinggal disini" ucap nya membuatku melebarkan mataku.

"Tidak bisa mom!" ucapku menekan katanya.

"Memangnya aku butuh izin mu? Ohh bagaimana hubungan kalian?" tanyanya membuatku menyergit.

"What do you fucking about?! Hubungan apa?" tanyaku.

"Tentu saja kau dengan skandar" katanya santai lalu menjajankan mobil ini pelan.

"Kami tidak memiliki hubungan apapun" ucapku.

"Benarkah?" tanya mom sedikit terkejut.

"Kami baru memulainya mom" aku menatap skandar tak percaya. Bisa-bisanya di berbicara tanpa fakta.

"Oh baguslah" ucap mom dan aku mengendus.

"Sangat percaya diri! Aku tidak punya hubungan apapun sama dia mom! Tidak akan pernah terjadi" ucapku sengit yang membuat keduanya terdiam.

"Oh kalau begitu kalian harus menjadi sepasang kekasih dan menjalin hubungan mulai sekarang" ucap mom membuatku menatapnya sebal.

"Iya, mom kami memang akan menjalin hubungan" ucap skandar "tentu saja sayang" ucap mom lalu tersenyum melihat skandar.

Aku ingin muntah dan tidak tahan berada disini, bahkan aku mulai panas membicarakan hubunganku dengan skandar. Aku benci ini.

"Hentikan mobilnya mom" ucapku datar.

"Kita belum sampai sekolah sayang.." aku menggeleng "lalu dimana tasku?" tanyaku.

"Tasmu sudah ada di meja kelasmu dan maaf ricardo bodyguard baruku yang menggendong paksamu" aku memutar bola mataku, jengah.

"Mom aku ingin turun disini, please!" ucapku mulai kesal dan aku tidak akan mau ke sekolah denfan skandar.

"Aku akan mengantarkan kalian kesana dan aku membelikanmu sesuatu sayang kantung besar yang warna pink itu untukmu" ucap mom dan aku menoleh ke samping dan aku mengambilnya lalu membukanya.

Dress panjang bewarna mentega dan satu lagi bewarna hitam. Lalu hills bewarna hitam, putih, dan merah.

"Pakai itu sayang saat di rumahku" ucap mom membuatku bingung.

"Apa maksudmu?" ucapku

"Kita akan makan malam di rumah baruku dan kau harus datang jam...jam 8 malam ini ok?" aku menghembuskan nafas "mom tidak tinggal di apartemenku? Baguslah" ucapku.

"Dan maaf aku tidak bisa hadir" ucapku lalu diam.

"Kau harus datang selena! Ada yang harus aku sampaikan dan sebuah kejutan untukmu" aku benar-benar muak ada disini.

"Hentikan mobilnya mom!" ucapku mulai kesal.

Mom memberhentikan mobilnya di pinggir jalan, dan sekolah memang sudah sangat dekat.

"Baiklah, tapi kau harus datang nanti malam dan skandar akan menjemputmu sayang" aku memutar bola mataku mendengarnya.

Aku keluar mobil mom dan membanting pintunya cukup kencang. Tak lama mobil mom memutar arah, mungkin dia akan mengelilingi kota dengan skandar. Aku tidak peduli.

Aku berjalan kaki dan menenteng tas belanja dari mom, aku benar-benar tidak mau datang ke rumah barunya.firasatku buruk.

Aku berdiri didepan gerbang sekolah yang besar lalu meminta security membukanya.

Aku tau aku telat sekali. Kalau mom tidak memaksaku datang ke sekolah pasti aku sekarang ada di mall.

Aku berjalan di lorong sekolah lalu mengambil buku fisika tebal dilokerku.
Aku berlari menuju kelas dan sangat sepi, pasti aku telat 3 jam penuh.

Aku mengetuk pintu kelas perlahan, lalu miss.lucy membuka pintu dan menatapku tajam.ohh...

"Apa kau tak punya jam miss.gomez?" tanyanya menyeramkan.

"Maaf aku...aku.. " sial aku harus bilang apa?

Pintu kelas terbuka lebar sehingga aku bisa melihat kendall, chole dan ariana menatapku kaget dan melihatku penampilanku, mungkin yang berantakan.

"Alasan apa lagi hemm?" ucapnya membuatku menatap kendall, untuk memberi tahuku alasan yang masuk akal.

"Itu miss...itu.." ucapku lalu menatap kendall.

Kendall mouting dan berbicara "Aku ketinggalan bus" ucapku lalu melotot ke arah kendall dan kendall mendesah lalu menggeleng.

"Sejak kapan kau ke sekolah menggunakan bis? Hahha" ucap jack teman sekelasku.

"Bukan itu maksudku! Aku telat bangun" ucapku lalu miss.lucy menatapku tidak percaya.

"Lalu bagaimana tasmu ada di mejamu sedangkan pemiliknya baru datang" suaranya membuatku diam.

"Maaf miss.. Aku benar-benar telat" ucapku lalu mengacungkan dua jariku.

Aku menatap ariana yang terkekeh dan aku menatapnya kesal lalu aku melihat justin yang bosan, lalu menatapku datar.

"Oke saya mau kamu berlari 30 putaran lapangan basket karena kamu telat 3 jam" ucapnya membuatku membuatkan mata dan bibir atas bibir terpisah begitu saja.

"But.." miss.lucy memelototiku" shit"umpatku pelan lalu membuka snapbackku dan menguncir rambutku.

"Miss.aku....lelah..." ucapku sambil berlari mengitari lapangan dan aku sangat lelah.

Miss. Lucy menggeleng terpaksa aku terus lari walaupun ini sudah 20 putaran bahkan banyak orang yang menontonku, aku mengumpat dalam hati, ini salah mom.aku jadi sangat malu!

Kendall, chole dan ariana menatapku dari jauh dan menyemangatiku, sialan.
Aku berlari pelan, cepat, lalu pelan lagi. Aku seperti orang gila berlari di pinggir lapangan dengan tim basket sedang bermain, bukankah aku seperi orang sial?

"SELENA AWAS!!!!!!" suara lantang khas ariana membuatku menoleh ke arahnya namun setelah itu aku merasakan ada yang menghantam kepala sampingku kencang dan aku tidak mendengar apapun selain suara decitan yang panjang.

Pandanganku buram, namun aku masih bisa melihat bayak orang yang menghampiriki Lalu setelah itu hawa dingin ada disekitarku.

Aku memejamkan mataku pada saat suhu dingin itu menyentuh kulitku, lalu perlahan sunyi dan benar-benar gelap.

Vote ok?

Kita next kesebelah

Twilight(Justin Bieber)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang