Yeaaayyyy..
Vote and comment ya...
Disinilah aku, berdiri dengan kacamata hitam dan membawa sebuket bunga lily putih dan menaruhnya dibawah nisan. Seorang diri.
REST IN PEACE WERONIKA DARELL
Rasanya aku ingin membongkar isinya dan memeluknya. Aku ingin menangis tapi tidak bisa.
Menghembuskan nafas panjang. Angin berhembus dan disini sangat sepi. Pemakaman umum yang banyak burung kecil. Bahkan suasana disini sangat berbeda. Mom caroline memberitahu tempat pemakaman ibu kandungku dan aku hanya ingin kesini sendiri.
Caroline dan wero telah berjanji akan bersama terus dan mulai saat ini aku akan terus bersama caroline. Dan kalian tau? Pernikahan dia dan ricardo bulan depan. Dan itu juga sama halnya dengan pertunangan skandar dan hailey.
Wero meninggal diumur yang masih sangat muda, 26 tahun. Dan caroline sempat menitipkan aku yang masih merah dan kembali merawatnya ketika dua bulan berikutnya.
Suara gemuruh petir terdengar. Aku mendongak melihat langit yang mendung dan mulai gerimis kecil dan jarang. Walaupun ini masih pagi. Bayangan hitam menghalangi cahaya matahari. Aku menoleh kesamping.
"Justin?"
Aku melihatnya sedang berdiri disampingku dengan kacamata hitamnya yang memandangi nisan didepan kami.
"Apa yang kau lalukan disini?"
Aku mengamatinya yang sedang diam dan perlahan dia menoleh kearahku. "Mengikutimu" jawabnya santai.
"Bagaimana kau tau aku ada disini?" tanyaku lalu membuka kacamataku. Dia juga melalukan hal yang sama sehingga aku bisa melihat matanya yang sangat membuatku terpesona.
"Aku mengikutimu sampai kesini"
Aku tercengang. Dia mengikutiku sampai kesini?
"Ya"
"Oh sial. Aku baru ingat kau bisa membaca pikiran orang lain" aku terkekeh.
"Jadi siapa dia?" tanyanya menoleh kearah nisan didepan kami.
Cukup lama aku diam.
"Momku"
Aku menghela nafas. "Ibu kandungku" ralatku cepat.
Dapat kulihat justin mengerutkan keningnya. "Bukankah.."
Aku menyela "ya...dia ibu kandungku dan aku juga baru mengetahuinya." kataku lalu menggaruk tanganku yang gatal.
"Oh"
Aku menyerngit dan melihat justin menutup matanya lalu bibirnya bergerak seperti...berdoa. Aku menatapnya sambil tersenyum oh ya tuhan ini pemandangan yang luar biasa. Rambutnya yang selalu berantakan itu membuatku errr..
"Apa?" tanyanya membuyarkanku.
Selanjutnya aku merasakan hangat pada bahuku. Justin merangkulku. Deg deg deg itulah suara jantungku yang mendadak lebih cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight(Justin Bieber)
FanfictionBook 1 Selena Gomez gadis cantik yang sangat tidak memikirkan dan apalagi mempercayai mitos. Namun hal ganjal yang ia herankan dan sangat penasaran tentang teman baru dikelasnya. "Vampire? Oh itu mustahil"