Justin Bieber point of view
Sebenarnya soal kemah akhir musim panas menurutku itu bukanlah yang penting. Setelah mengantar selena pulang aku berencana ingin mengajaknya sesuatu tempat yang ku harap dia bisa melupakan soal ancaman dan sumpah claudia.
Seperti nanti malam aku mengajaknya keluar. Seperti sepasang kekasih lainnya bukan begitu?
Entah rasanya aku sangat khawatir pada keadaannya yang seperti sekarang. Terjebak di duniaku. Dan aku sangat tidak suka saat dia bersama teman-temannya melakukan hal bodoh. Balapan liar.
Aku melihatnya tak sebrang lama. Selena dan temannya Jackleen yang melakukan itu. Sangat berbahaya bukan? Apalagi dia seorang gadis berumur 19.
Aku sejenak terpaku melihat gadis berambut merah sedang menghalang jalan mobilku. Aku tidak mengklaksonnya melainkan menunggunya berbalik, dia sedang memunggungiku. Saat dia berbalik perlahan aku terlejut melihat siapa sebenarnya gadis itu.
Claudia Jhonson.
Menyeringai lebar dengan mulutnya bersimpah darah yang masih sedikit mengalir.
Dia tidak berpaling dari sana selama beberapa detik dan aku hanya menatapnya diam dan datar. Dan sampai aku mendengar suara batinnya yang membuat darahku mendesir marah.
Tak butuh waktu lama aku keluar dan menerjang tubuhnya tapi seolah buta aku lupa bahwa dia seorang pembunuh yang tak lain korbannya adalah...michael. Salah satu teman di kelasku. Sedangkan claudia berlari menjauh.
Michael tubuhnya membiru dan belum sempat aku mengerjar claudia, michael malah bangun. Aku melotot melihat keadaan michael yang masih bernafas.
Sialan.
Bau darahnya sangat mencuak mengalir didalam rongga hidungku hingga aku menghirupnya lewat mulutku. Oh darah yang baru... Tapi kenapa claudia tidak membunuhnya dan malahan membuatnya? Aku tertegun. Lalu menggeleng sambil melihat tubuh michael yang bergerak-gerak dengan erangan yang semakin besar.
Oh tidak. Dia memang sengaja melakukan ini.
Dia mengubahnya.
Aku langsung berlari dan kembali masuk lantas membelokkan dan memutar arah. Jika aku tak segera pergi dari sana, aku akan menjadi santapan pertamanya.
Aku menggeram tertahan. Claudia memang licik. Dia mengubah tubuh michael menjadi vampire pembunuh yang berdarah bukan aslinya. Dan itu akan lebih berbahaya dibanding dengan yang menciptakannya.
Aku memukul stir kembali menggerang menahan amarah yang melumpuk diubun-ubun. Wanita licik yang menggunakan orang lain sebagai prajuritnya sendiri. Bahkan bahaya selena lebih terancam sekarang.
Michael yang malang.
Dan badanku gemetar memikirkan kalau claudia menyusun rencana dibalik ini. Pasti.
Vampire baru itu...yang diciptakan oleh vampire pembunuh. Kekuatannya melebihi para vampire pembunuh dan claudia telah berani melakukan pengubahan secara terang-terangan.
Ini tidak aman.
........
Selena Gomez point of view
"Aaaa..."
Tak menahan rasa bahagiaku sekarang. Justin mengajakku kencan nanti malam!
Oh selena...seperti tidak pernah saja pergi kencan dengan laki-laki. Toh aku dulu sering gonta-ganti pacar. Tapi ini terasa berbeda. Justin dan dia seorang vampire yang pesonanya tak kuat ku tahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight(Justin Bieber)
FanfictionBook 1 Selena Gomez gadis cantik yang sangat tidak memikirkan dan apalagi mempercayai mitos. Namun hal ganjal yang ia herankan dan sangat penasaran tentang teman baru dikelasnya. "Vampire? Oh itu mustahil"