"Claudia"
Aku mematung sejenak mendengarnya. Bahwa aku sekarang merasa sedikit ganjal.
"Claudia menyerang emma ketika dia sedang pulang dari perpustadan kota"
Aku mengangguk singkat "ini soal sumpahnya yang.." justin menyela "iya. Dan ini juga ada hubungannya denganku. Kau benar. Dia menggunakan emma untuk memancingku"kata justin.
"Apa emma baik-baik saja?" tanyaku khawatir.
"Dia baik-baik saja, hanya dia ingin.." aku menyergit memandangnya.
"Ingin?"
"Dia ingin bertemu denganmu. Ayo.."
Justin meraih tanganku lalu aku ikut bangkit berdiri.
"Tunggu just...kita tidak mungkin pergi dan sebentar lagi pelajaran matematika!" aku memperingatinya dan jangan sampai guru berkepala botak itu menghukumku lagi yang tidak-tidak.
"Kalian ingin kemana?" tanya ariana sambil memakan burger king ektra keju itu. Sedangkan yang lain memberikan tatapan menonton.
Justin tidak menjawab melainkan dia menarik tanganku yang bebas dan membawanya dari sana.
Aku melangkah lebar disampaingnya dan saat kita berbelok dekat laboratorium biologi justin menggendongku dipunggung dan tiba-tiba melompat keatas tembok membuatku tak tahan memekik.
Aku memukul bahunya yang tepat didepanku "kau gila?! Kau membuatku jantungan!" makiku kesal.
Sedangkan dirinya hanya tersenyum kecil "ku kira jika aku berlari akan lebih cepat sampai dan kau tidak akan terkena hukum lagi bukan?"
Aku melebarkan mataku "ku kira kita akan naik mobil.." tak sempat aku melanjutkan dia malahan terjun bebas lalu berlari melesat sangat cepat.
Aku memeluk tubuhnya begitu erat dan tentu aku sangat takut jatuh.
Lalu tak selang lama justin berhenti dan aku membuka mata perlahan. Aku turun dari bahunya dan melihat saudaranya dan hanya jazzy jaxon yanv tidak ada disana dan berdiri beberapa meter dari kami didepan rumah mewahnya.
"Kalian datang juga" kata kristen yang tampaknya bosan menunggu.
"Jadi ada apa?" tanya justin langsung.
"Sebaiknya kita berbicara didalam" kata jeremy lalu mengedarkan pandanganku kesetiap sudut.
Justin kembali meraih tanganku dan menggiring masuk duduk disofa disamping dirinya yang ikut duduk disana.
Autor pov
"Claudia menyerangku tiba-tiba dan dia bilang ini akibat perbuatanmu waktu itu yang membunuh ketiga saudaranya" kata emma lalu menatap selena yang tampaknya gelisah. "Untug dad menjemputku tepat waktu"
"Aku tau" singkat justin cepat "tapi aku tidak pernah menebak dia begitu licik" gerutu kristen.
"Apa maksudmu?" tanya niall heran.
"Aku mengenalnya cukup dekat dan kami sering berburu bersama. Dan aku yakin dia sangat licik bagaimana aku melihat wajahnya yang beringas itu" desahnya.
"Aku sudah memperingatinya bahwa tindakan yang dia lakukan sepenuhnya salah" kata jeremy. Pattie yang disebelahnya hanya ikut mendengarkan seksama. "Membalas dendam"
"Ini bagian dari sumpahnya" kata selena yang sedari tadi diam.
Semua orang menoleh kearahnya "tenanglah dia tidak akan menyelakaimu" kata harry mengetahui kegelisahan yang sedang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight(Justin Bieber)
Fiksi PenggemarBook 1 Selena Gomez gadis cantik yang sangat tidak memikirkan dan apalagi mempercayai mitos. Namun hal ganjal yang ia herankan dan sangat penasaran tentang teman baru dikelasnya. "Vampire? Oh itu mustahil"