part 16

2.5K 173 11
                                    

Sorry for typo






Langkahku terhenti saat melihat empat orang yang tak asing berada tepat didepan pintu apartemenku.

Mereka menyadari kedatanganku menoleh. Aku menghembuskan nafas pendek lalu memutar bola mataku melihat mereka ada disini.

"Oh my little girl..where are you come from?" kata caroline berlebihan dan memelukku dramatis saat aku sudah sampai didepan mereka.

"Aku menghubungimu tapi tidak aktif dan keadaan apartemenmu sangat sepi. Dari mana saja kau?" aku jengah mendengar katanya barusan.

"Kau peduli?" kataku sarkatis.

Coroline menggulung bibirnya menatapku sayu. "Seperti inikah caramu menyambut kami?" kata ricardo dan terkekeh kecil.

Aku tersenyum samar dan membuka pintu apartemenku menyilahkan mereka masuk termasuk skandar dan hailey.

Mereka duduk berempat disofa ruang tamuku dan aku hanya melihat mereka yang seperti utuh. Keluarga yang utuh, caroline yang statusnya ibu kandungku dia tidak pernah menunjukan sikap manis terhadapku. Tidak pernah apalagi sehabis dia cerai dengan ayahku. Skandar menatapku dalam dan mengintimidasi tapi aku mencoba mengabaikannya.

"Jadi kenapa kalian tiba-tiba datang kesini?" kataku lalu duduk dihadapan mereka.

"Sayang..kami hanya ingin memberi tahumu tanggal pernikahan kami" kata mom caroline "dan pertunangan skandar dan hailey".

Aku terkejut mendengarnya "hah?"

"Iya sayang...kami ingin cepat karena hulan depan jadwal kami berdua padat" sekarang giliran ricardo ayah skandar sambil merangkul bebas punggung momku yang terbuka.

"Cepat sekali" gumamku. Tapi aku tidak habis pikir kenapa momku bisa jadi sama ricardo ayah skandar sahabatku ralat mantan.

"Dad tapi sudah kubilang biarkan aku lulus dulu lagi pula tak lama lagi" skandar memutar matanya tampak tak setuju tapi aku merasa aneh kemana perasaanku terhadapnya dulu? Oh entahlah jangan bicarakan itu lagi.

Hailey hanya diam dan kalau dilihat kenapa wajahnya tampak datar? Entahlah aku tidak pernah bertemu dengannya dulu dan tidak menyangka bibi mempunyai anak.

"Tidak bisa skan...pernikahan dan pertunangan dilaksanakan bersamaan" kata momku "dan kalian berdua siap gk siap harus!"

Pemaksa sekali.

"Bibi benar yang dibilang skandar kalau kita bisa bertunagan tamat SHS bukankah itu lebih mudah? Aku juga ingin fokus pada kuliah model tahun depan" kata hailey dan skandar mengangguk setuju.

"Mana boleh begitu? Tidak. Kalian harus bertunagan secepatnya. Walaupun tidak berbarengan dengan pernikahan kami" kata momku tegas.

"Dan jangan lupa soal gaun dan semacamnya." kata ricardo lalu menatap anaknya "ajaklah hailey ketempat madam joana" skandar menghembuskan nafas lalu mengangguk ngasal. Skandar menoleh kesamping melihat hailey lalu mengangkat sebelah alisnya. Hailey hanya mengangguk lalu tersenyum.

"Aww..tak kusangka kalian memang serasi" kata momku lalu memeluk hailey berlebihan sedangkan dirinya tersenyum manis.

Disinilah aku. Diam melihat obrolan yang tak pernah ku ingin dengar. Bahkan aku hanya patung disini. Aku cukup miris melihat keadaanku sendiri bahkan momku tak pernah tertawa seperti itu padaku apalagi berbicara manis seperti tadi. Aku muak.

"Sudah?"

Mereka berhenti berbincang dan menoleh kearahku.

"Oh maafkan kami sayang...kami asik sendiri"

Twilight(Justin Bieber)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang