Selena Gomez point of view
Langkah tergesa-gesa aku dan justin memasuki lorong rumah sakit yang ramai. Sedikit berlari saat melihat teman-temanku yang duduk di kursi tunggu. Kami langsung pergi ke sini saat ariana menelfonku dan katanya kendall mencoba membunuh dirinya sendiri. Mengabaikan rasa sakit pada tubuhku dan justin kami berlari masuk kedalam.
"Dimana kendall?" tanyaku.
Chole mengarahkan pandangannya pada pintu ICU yang tertutup rapat. Ku langkah mendekat dan melihat dari jendela...kendall dengan berbagai alat yang menempel pada tubuhnya.
Aku berbalik dan merangsek memeluk Justin dan kembali menagis. Justin memelukku lebih erat dan mencium leherku beberapa kali juga mengusap rambut kusutku.
"Semuanya akan baik-baik saja" ku anggukkan kepalaku mendengar ucapannya. Ya..kuharap juga begitu bisikku dalam hati.
Ku senderkan kepalaku ke pundak justin dan dia mendekapku erat menghantarkan rasa dingin di kulitku. Namun itu tak masalah. Dari jauh ku lihat seseorang yang tak asing berlari kearah sini.
Daniel jenner, ayah kendall.
Kendall hanya punya ayah..dan keluarganya tidak ada. Juga ibunya. Lantas menarik kerah zayn dan menonjok pipinya. Kami semua tergela.
"Ada apa dengan putriku huh?!dia pergi denganmu malam itu!" kami langsung berdiri. Austin dan luke memegangi daniel dan ariana membantu zayn yang meringis kesakitan. Aku menghampiri daniel dan memegang tangannya. Dia menoleh dan menatapku dengan mata basahnya.
"Beritahu aku apa yang terjadi..kumohon dia putriku satu-satunya" lantas terisak dan segeraku dan Jackleen membawa daniel duduk dan chole membawa segelas air putih.
Justin memegang bahuku saat dokter dan beberapa suster keluar dari ruangan ICU. Daniel menghambur menghampiri dokter.
"Apa putriku baik-baik saja dok!?" bentaknya.
"Maaf anda siapa?" dokter itu bertanya dan menatap kami semua.
"Aku. Aku ayahnya" daniel berucap geram dan mengepal tangannya. Ku alih kan pandanganku pada zayn yang berdiri dengan susah payah.
"Begini...putri anda mencoba membunuh diri dengan menekan sendiri di bagian bawah perutnya. Tekanan itu sangat kuat dan melukai janinnya. Tapi itu tak masalah, hanya hampir dia dan janinnya tidak selamat."
"Janin?" tanya lirih daniel. Ku cengram kaos Justin dan membenamkan kepalaku didadanya.
"Ya" dokter itu mengagguk" putri anda mengandung. Usianya sangat muda sehingga sangat rawan dan sebentar lagi kami akan memindahkannya di ruang rawat"dokter itu menunduk dan segera pergi dari sini.
Suasana diam. Ku yakin semuanya syok tentu saja---lamunanku buyar saat daniel maju dan menghantam bertubi-tubi tanpa ampun pada zayn.
"Cukup!" teriakku tak tahan.
Kami semua menghalang daniel untuk tidak memukuli zayn yang sudah benar-benar babak belur tak berdaya.
"Katakan! Kau yang melakukannya bukan!?!!" bentak daniel.
Zayn menggeleng lemah dan terbatuk-batuk. Chole, ariana, dan Jackleen membantu zayn sedangkan austin dan luke menenagkan daniel. Justin mengusap rambutku dan memelukku dari samping. Air mataku menetes untuk sekian kalinya. Menangis kembali di dada Justin. Oh tuhan...
Aku menatap Jackleen yang tampak sendu dan chole menyendiri di ujung sana juga ariana yang menagis saat duduk disamping zayn yang tatapannya kosong. Ku yakin dia sangat terkejut dan kendall sendiri yang bilang kalau bukan zayn yang melakukannya, walaupun mereka sering melakukannya. Tidak sampai kendall hamil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight(Justin Bieber)
FanfictionBook 1 Selena Gomez gadis cantik yang sangat tidak memikirkan dan apalagi mempercayai mitos. Namun hal ganjal yang ia herankan dan sangat penasaran tentang teman baru dikelasnya. "Vampire? Oh itu mustahil"