Setelah hari dimana Alex membawa Lily kepantai, mereka semakin konteks berkomunikasi. Tidak jarang pula Alex menjemput Lily untuk sekedar mengantarkan wanita tersebut pulang.
Seperti hari ini, mereka sepakat untuk makan malam direstoran langganan mereka, tidak ada yang spesial, hanya ada mereka dan menu favorit masing-masing.
"Alexander?" suara perempuan lain menghentikan perbincangan membuat keduanya menoleh kesumber suara.
"Oh god, its you!" tanpa aba-aba sang wanita itupun menerjang Alex dengan pelukan hangat, pelukan kerinduan seolah mereka baru saja terpisah bertahun-tahun.
"Britney?" tanya Alex sambil membalas pelukan sang wanita.
"Yeah its me, honey"
Seketika Lily merasa sebagai hama diantara dua sejoli dihadapannya, masih dengan tatapan yang bingung menatap keduanya yng masih saling berpelukan.
"Oh, siapa dia honey?" tanya Britney kepada Alex sambil duduk dipangkuan pria tersebut.
Apaan-apaan sih dia? Ganggu acara dinner orang! batin Lily
"Lily" ucapku sambil mengulurkan tangan dan memasang senyum sebaik mungkin.
"Oh, hello Lily. Im Britney, tunangan Alex" jawabnya ramah sambil menjabat tangan Lily.
Seolah kebahagiaannya hancur seketika mendengar pernyataan Britney yang tanpa keraguan sedikitpun.
"Tunangan?"
"Yap! Alex melamarku sebelum ia kembali ke Indonesia. Dan kau tau? Ia melamarku diacara kelulusan kami! Lalu kemudian ia--"
Lily sudah tidak mendengar apapun yang diucapkan Britney yang menceritakan lamarannya. Tatapannya terfokus pada pria dihadapannya yang juga menatap Lily dengan rasa—bersalah, mungkin? Bisa jadi itu hanya halusinasinya karna lada kenyataannya pria dihadapannya tidak pernah mencintainya, semua ini hanya sandiwaranya.
"Wah, Alex romantis juga ya, Britney" ceplos Lily kemudian menatap Britney dengan senyum mengembang seolah tidak ada apapun yang terjadi padanya.
"Ya begitulah, aku merasa sangat beruntung akan menjadi istrinya" jawab Britney tidak kalah semangat justru membuat pertahanan Lily hancur.
"Lily? Kau baik-baik saja?" tanya Britney
"Oh, ya. Aku baik. Hanya saja aku terharu dengan sikap Alex yang begitu romantis. Oh, kurasa ini sudah terlalu larut, sebaiknya aku pulang" ucap Lily asal kemudian membereskan barangnya.
"Biar ku antar" ucap Alex
"Tidak terima kasih, kalian baru saja bertemu pasti saling menyimpan rindu, aku bisa pulng dengan taksi. Terima kasih tawarannya, Tuan Alex" Lilypun pergi tanpa pamit, dan saat itu pula pertahanannya benar-benar hancur.
Air mata yang sedari tadi berdesakkan ingin keluar kini mereka dengan mudahnya mengalir dipipi mulus Lily.
"Tony, apa kau diapartment?"
"...."
"Baiklah ku kesana sekarang"***
"Apa kau sudah mencoba meminta penjelasan?"
"Persetan dengan segala alasannya, Tony"
"Lily, dengarkan aku. Mungkin saja wanita itu saja yang terlalu berlebihan"
"Tetapi Alex bahkan tidak merasa terganggu dengan kehadirannya!"
"Baiklah, begini saja. Kau tenangkan diri dan tunggu beberapa hari, biarkan Alex menyelesaikan urusannya dengan wanita itu. Setelah urusan mereka selesai aku yakin ia akan mendatangimu dan menjelaskan kesalah pahaman kalian"
•°•°•°•°•°
Hello my lovely readers!! Haha masih ada kan yang setia nunggu gue update?
Sorry banget nih, akhir-akhir ini tugas sekolah gila-gilaan, belum lagi tugas kelompok yang memaksakan gue untuk pulang malem.
Dan maaf juga sekalinya update gabisa panjang panjang karna tuntutan tugas yang menumpuk. Halah, hahaha.
Sabar menunggu ya sayang-sayangkuu! Orang sabar akam memdapatkan hasil yang sepadan loh! Haha
See ya on next part!
With love,
Author
KAMU SEDANG MEMBACA
You
RomanceJika cinta tidak cukup untuk menyatukan kita, maka aku lebih baik menyerah atas dirimu -Lily Clark