Fyi author bikin part ini sambil dengerin lagu Love Me Like You Do - Ellie Goulding. Ahaha
Enjoy, xx.
******
"Kau tidak boleh terlambat, hari ini kau harus ke butik!" Ucap seorang wanita disebrang telfon membuatku terkekeh.
"Bu, tapi ada hal pen–"
"Tidak ada yang lebih penting dari pernikahanmu Alex! Oh Tuhan, sampai kapan pekerjaan akan lebih penting dari segalanya?" Lagi-lagi suara itu meningkat.
"Okay, I'll be there in 20 minutes" ucapku mengalah.
"Okay, dan jangan mengecewakan Lily!" Kemudian telfon ditutup sepihak dan akupun bernafas lega.
"Aku harus pergi sekarang, akan ku hubungi nanti." Ucap Alex pada seorang wanita.
°•°•°•
Tutt..tutt..tutt...
Lagi-lagi panggilan Alex tidak diangkat oleh Lily. Ini sudah kesekian kalinya dan Alex mulai resah, apakah Lily lupa jadwal fitting hari ini? Atau ini hanya sebuah permainannya? Sejenak Alex berfikir Lily merencanakan sesuatu tetapi kemudian ia tepis pemikiran buruknya tentang Lily kemudian mengecek keadaan wanitanya lewat aplikasi.
Satu jam kemudian.
Kali ini Alex mulai geram, satu jam yang lalu ia mengecek Lily memang masih berada dikantor, sedang meeting, pikir Alex.
"Alex, Lily masih belum datang?"
"Ah, maafkan aku Sandy, sepertinya Lily tidak bisa fitting hari ini. Akan ku kabari lagi jika ia memiliki waktu luang."
"It's okay. Aku tau dia gila kerja, bagaimana jika kau datangi saja kantornya? Mungkin ia benar-benar sibuk?" Ah ya, mengapa tidak terpikir?
"Ya aku akan kesana, terima kasih Sandy."
Selama perjalanan Alex tidak henti bergumam kesal dengan tingkah Lily yang tidak masuk akal. Bagaimana bisa ia lupa? Padahal Lily selalu ingat dengan jadwalnya.
Sesampainya dikantor Lily, Alex segera menghampiri sekertaris Lily yg berada didepan ruangan Lily.
"Apa Lily ada didalam?"
"Ya Tuan, tet–Mr. Alex! Ms. Lily tidak bisa diganggu!"
Persetan dengan ucapannya, Alexpun segera masuk dan terkejut melihat pemandangan didalam ruangan.
Lily berada diatas pangkuan seorang pria, sedang bercumbu dan bahkan pakaian atasnya sudah terbuka dengan sempurna menampakkan payudaranya yang terpampang bebas.
"Alex!?" Tidak menghiraukan teriakan Lily, akupun menghampiri pria tersebut kemudian menghadiahkannya sebuah pukulan tepat dirahangnya.
"Alex cukup!" Lily kemudian menjauhkanku.
"Oh Tuhan Albert, are you okay?" Tanyanya penuh rasa iba membuatku semakin geram dan menariknya menjauh dari pria itu.
"Im okay, selesaikan masalahmu dengan pria ini, kita akan bertemu lagi nanti." Ucap Albert sambil merapihkan bajunya, melirik Alex sekilas kemudian keluar dari ruangan Lily.
KAMU SEDANG MEMBACA
You
RomanceJika cinta tidak cukup untuk menyatukan kita, maka aku lebih baik menyerah atas dirimu -Lily Clark