Empat Belas

3.1K 50 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul enam lewat tigapuluh enam menit, seharusnya para pekerja kantoran sudah kembali kerumahnya masing-masing, namun ada beberapa dari mereka yg masih sibuk dengan perkerjaannya dikantor termasuk Lily.

Tok tok tok

“Apa aku perlu mempersiapkan mobilmu, Ms. Clark?”

“Tidak. Aku harus mengecek beberapa laporan disini. Kamu boleh pulang Jen, hari ini pekerjaanmu cukup banyak.”

“Ok Lily, hubungi aku jika membutuhkan sesuatu. Selamat malam.”

Lily kembali bergelung dengan kertas laporan dihadapannya, berharap kertas-kertas itu musnah seketika agar ia tidak perlu repot-repot memeriksanya.

Baru beberapa menit memejamkan mata untuk beristirahat sejenak ponselnya berbunyi.

“Hallo?”

“Hey sayang, bagaimana keadaanmu?”

“Aku baik. Bagaimana mom dan dad?”

“Kami baik. Kamu dimana sekarang?”

“Aku masih dikantor, masih harus mengurus beberapa laporan. Ada apa?”

“Oh ya, mom ingin mengabarimu mom dan dad berencana ingin mengunjungimu dan Alex sesampainya di Jakarta. Kalian tidak ada rencana apapun bukan besok?”

“B–bukannya mom bilang tidak bisa pulang tepat waktu?”

“Orang kepercayaan dad sudah kembali dari Swiss, jadi mom dan dad bisa pulang. Aku harus mematikan telfon, kami harus bersiap sebelum pulang. Sampaikan salamku untuk Alex.”

Lily tertegun, Lily hanya memiliki beberapa jam sebelum kedua orang tuanya sampai. Tanpa memikirkan apapun ia bergegas menuju apartment Alex.

Pintu sebuah apartment terbuka, seorang wanita memasuki ruangan tersebut sambil membawa beberapa bahan makanan ditangannya.

“Selamat datang Ms. Clark, lama tidak berjumpa. Mari ku bawakan belanjaanmu.”

“Ah tidak perlu, aku bisa membawanya sendiri ke dapur.”

“Alex ada dirumah?” Tanya Lily sambil menaruh belanjaannya di pantry.

“Y–ya, dia dikamarnya, b–”

“Baiklah aku akan memanggilnya dulu” jawab Lily tanpa mendengar ucapan Dima, salah satu pembantu kepercayaan Alex.

Lily menuju kamar Alex tanpa mencurigakan sesuatu, saat ingin mengetuk pintu Lily mendengar sayup-sayup suara wanita yg mengerang didalam.

Membuka pintu perlahan, kemudian Lily disajikan dengan pemandangan menyakitkan dihadapannya.

Terdapat seorang wanita yg berada dibawah Alex, terlihat sangat menikmati pergerakan pria diatasnya.

“Ohh Alex, kumohon lebih cepat–Ah!”

Lily tertegun menatap keduanya yg sedang bersetubuh, terlihat sangat menikmati moment panas keduanya.

Lily kembali penutup pintu perlahan menatap pintu kamar Alex sejenak, kemudia menangis. Entah apa yg harus ia sedihkan.

**

Seorang wanita terbangun karna sinar matahari menyilaukan pandangannya, mengitari pandangannya dan melihat jam, pukul 7 pagi. Kemudian ia menatap pria disampingnya, masih terlelap rupanya. Mengecup pipi pria-nya pelan, ia kemudian memakai kemeja pria-nya semalam dan keluar, berniat menyiapkan sarapan untuk mereka berdua, namun ia terkejut melihat seorang wanita dengan lingerie dan kimono yg masih lengkap sedang memasak didapur.

“Oh, selamat pagi.” Sapa wanita itu ramah.

“Aku sedang memasak sarapan untuk kalian, tidak masalah kan?” Sambung wanita itu lagi.

“Ad–”

“Britney? Kamu memasak sesuatu?” Seorang pria datang dari kamar, mencium aroma makanan dan mencari seorang wanita didapurnya.

“Selamat pagi Alex, aku baru saja membuat sarapan untuk kita, ayo makan.” Ucap wanita itu, bukan Britney wanita yg Alex cari tentunya.

Sarapan pagi itu terlihat sangat canggung bagi Alex, tapi tidak dengan wanita dihadapannya ia terlihat sangat menikmati hidangan dihadapannya.

“Untuk apa kamu disini sepagi ini?”

“Hm, aku datang dari semalam”

“Tenang saja, aku tidak merasa terganggu dengan aktivitas kalian semalam. Aku tidur sangat nyenyak jika kalian ingin tau” jawab Lily enteng.

“Kamu tidak menjawab pertanyaanku.” balas Alex tegas.

“Oh ya. Kedua orang tua ku menelfon semalam dan mereka ingin mengunjungi kita sesampainya disini, ja–”

“Apa?!” Bersamaan dengan keterkejutan Alex dan Britney bel apartment Alex berbunyi.

“Ah, itu pasti mereka. Aku akan buka kan pintu”

Lily berjalan untuk membukakan pintu sementara Alex berusaha untuk menyembunyikan Britney dan bergegas menghampiri Lily yg sudah membuka pintu.

“Hey mom, dad. Bagaimana perjalanan kalian?” Tanya Lily kemudian mengecup kedua pipi orang tuanya itu.

“Sangat melelahkan. Dimana Alex?” Tanya Vany.

“Aku disini” jawab Alex tersenyum ramah kemudian memeluk kedua orang tua Lily.

“Apa kabar? Perjalanan kalian menyenangkan?”

“Yah, begitulah perjalanan bisnis Alex, tidak menyenangkan, hahaha”

Kemudian Alex menyuruh mereka untu duduk di sofa.

“Kalian sedang sarapan rupanya–tetapi kenapa ada tiga piring?”

“Kalian tau masakan Lily sangat enak, jadi aku meminta dua porsi untukku.”

“Alex, kamu benar-benar manis” ucap Vany terharu.

“Oh ya, kalian pasti lelah ayo ku antar ke kamar”

“Biar aku saja yg mengantar, kamu sudah bangun dari pagi pasti lelah” sambung Alex kemudian mengantar kedua orang tua Lily.

*****

Hai guyssss gimana part ini? Sesuai janji gue akan usahain setiap hari update sebagai permintaan maaf hehehe

Jangan lupa tinggalin jejak yaa^^

Love, author xx

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang