Dua Belas

3.2K 59 0
                                    

Hi guys. Pertama aku mau minta maaf banget sejak hibernasi aku yg cukup panjang tanpa pamit sama kalian. Jujur awalnya aku cuma ga punya ide sedikitpun sama lanjutan ceritanya dan sempet berfikir mau ngapus cerita ini dr akunku. Terus beberapa lama kemudian aku disibukin sama jadwal kuliah yg menggila bahkan sampai mengurangi waktu istirahat aku. Dan pas dapet waktu libur aku buka dan sempet baca beberapa cerita di library aku dan kepikiran sama kalian yg mungkin ada yg nunggu lanjutan cerita ini. So aku langsung mencoba cari referensi dari film, novel, dll supaya dapet inspirasi buat lanjutin cerita ini. Jadi sebagai permintaan maafku aku akan usahain untuk setiap hari update selama seminggu ini.

So, enjoy the story!❤

*****

Beberapa minggu sudah berlalu, Lily dan Alex tetap menjalankan rencana mereka, menikah dengan menutup rapih rahasia masing-masing. Bersikap sangat manis didepan banyak orang seakan akan mereka memang ditakdirkan bersama. Tidak ada yg mencurigakan dari keduanya, bahkan kedua orang tua mereka sempat terpikirkan untuk mempercepat pernikahan.

Sampai seseorang datang dan menghancurkan rencana mereka.

***

Sudah lebih dari 2 bulan yg lalu semenjak insiden itu Lily dan Alex tetap bersikap seperti sebelumnya. Dan hari ini Alex kembali menjemput Lily, mereka mendapati jadwal mereka yg harus menemui pihak WO yg mereka tunjuk untuk mengatur dekorasi pernikahan.

Selama perjalanan keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Alex sibuk dengan stir ditangannya, Lily yg sibuk mengurus pekerjaannya melalui ponsel.

Sesampainya Alex membukakan pintu untuk Lily kemudian bertemu dengan salah satu wanita yg mengurus pernikahannya.

“Selamat datang Mr. & Mrs. Galle, saya Grace yg akan mengurus segala bentuk dekorasi pernikahan kalian. Tanpa membuang waktu silahkan duduk, saya akan mulai mempresentasikan beberapa konsep”

“Aku menyukai konsep garden partynya” ucap Alex setelah Grace mempresentasikan idenya.

“Bagaimana dengan warna dekorasinya dekorasinya?” Tanyanya.

“Aku tidak terlalu menyukai warna yg mencolok, bagaimana dengan warna pastel?” Sahut Lily.

“Tidak masalah.”

“Karna acaranya diadakan di tempat terbuka bagaimana jika aku sarankan dominan dengan warna hijau pastel dan biru?” Usul Grace pada keduanya.

“Ok. Kami akan tunggu hasil rancangan dekorasimu minggu depan.” Tanpa berpamitan Alex dan Lily segera meninggalkan tempat tersebut dan pergi ke restoran terdekat untuk makan siang.

Selagi menunggu makan siang tidak ada yg berniat untuk memulai perbincangan, keduanya tengah sibuk dengan ponsel masing-masing, mengurus masalah pekerjaan masing-masing yg sejenak tertunda karna persiapan pernikahan mereka.

“Sehabis makan kau tidak perlu mengantarku, aku akan dijemput oleh supir” ucap Lily yg masih fokus dengan ponselnya.

“Ya” jawab Alex seperlunya.

Tanpa berniat membangun percakapan lain keduanya menghabiskan makan siang mereka dalam diam.

**

Keduanya berjalan keluar restoran, dan mendapati mobil Lily sudah terparkir menunggu kedatangannya. Berhenti tepat didepan pintu penumpang, Lily kembali menghadap Alex, merapihkan dasi serta setelan jas yg Alex pakai, kemudian Alex memegang bahu Lily, mengecup pipi dan keningnya seakan takut kehilangan wanita dihadapannya.

“Kabari aku saat sampai”

“Hati-hati dijalan, jangan terburu-buru ampai dikantor” ucap Lily dengan senyum manisnya.

Kemudian Lily masuk kedalam mobilnya, disusul Alex yg memasuki mobilnya, dan merekapun pergi menuju kantor masing-masing.

Tidak ada yg terlihat janggal, semua orang masih menatap iri kemesraan mereka, tidak ada yg mengetahui kepalsuan diantara mereka kecuali satu orang.

*****

Udah cukup belum buat mengobati kerinduan kalian? Hehehe^^

Love, author xx

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang