Sembilan

6K 100 0
                                    

Selena Gomez as Lily Clark

Enjoy!

******

I

ni sudah minggu ke-dua aku dan Alex semakin dekat, tidak jarang pula Alex melakukan hal-hal manis seperti memberikan sebuket mawar saat menjemput atau terkadang pagi hari aku datang ke pent housenya untuk menyiapkan sarapan. Terkadang hal-hal kecil itulah yang membuat kami merasa semakin akrab walaupun kami lebih banyak sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Seperti saat ini, Alex sedang pergi ke luar kota untuk mengurus salah satu cabangnya disana selama dua minggu. Walaupun sibuk ia masih menyempat kan diri untuk menghubungiku sebelum tidur atau disela jam makan siang saat jadwalnya tidak begitu padat.

Kami pun mulai terbuka, seperti saat Alex membutuhkan pelampiasan gairahnya saat sedang mengurus cabang perusahaannya ia akan pergi ke club dan seperti biasa mencari pasangan one night stand-nya. Begitupun aku, saat aku butuh pelampiasan Tony akan senang hati melayaniku, kami tidak menjadikan kedekatan kami sebagai batasan kebebasan kami sebelum kami menikah, dan itu adalah kesepakatan kami.

"Maaf, aku tidak bisa menemanimu besok" ucapnya lesu sambil memijit pangkal hidunya, ia terlihat sangat lelah hari ini. Matanya terlihat dipaksa untuk terbuka hanya untuk menghubungiku.

"Kenapa?"

"Orang-orang disini cukup payah dalam mengerjakan beberapa hal" kali ini wajahnya terlihat jengkel dan membuatnya terlihat menggemaskan.

"Baiklah tak apa, aku akan mengajak Tony" balasku menghiburnya yang kemudian dihadiahi pelototan tajam. Ya, kami sedang face time saat ini, ia memaksa dengan alasan ingin melihat wajahku, tetapi aku sangat paham jika Alex meminta face time ia pasti punya alasan lain.

"Dan berakhir diranjang, lagi?"

"Mulai sedikit cemburu, eh?"

"Tidak. Jalang disini lebih mahir memuaskanku dari pada kau."

"Excuse me?" Oke, kali ini aku sedikit tersindir.

"Kau hanya membuatku terangsang disini dengan menunjukkan tubuh telanjangmu tanpa bisa ku sentuh, dan itu menyiksa nona Lily. Yang kemudian membuatku berakhir meniduri jalang dan membayangkan aku sedang menusukmu dengan keras." ucapnya dengan gairah yang terpancar jelas diwajahnya saat ini.

"Maka dari itu cepatlah pulang, aku merindukan milikmu. Kau tau bukan, Tony lebih senang bercinta diatas kasur atau jika sedang bergairah ia akan datang saat jam makan siang dan mengajakku bercinta disofa. Gaya bercintanya terlalu monoton kau tau, ia tidak mau mencoba hal-hal baru." Ucapku santai.

"Membayangkan kau bercinta milikku sudah mengeras"

"Dan kau sangat paham bukan milikku sudah merindukannya"

"Menghubungimu hanya menyiksaku kau tau." balasnya mulai geram, dan aku hanya tertawa melihat ekspresinya yang benar-benar bergairah.

"Aku harus mandi air dingin, tidurlah. Besok akan ku hubungi lagi, good night." Tut. Ia mematikan sambungan tanpa menunggu jawabanku dan membuatku lagi-lagi bahagia melihatnya tersiksa dengan gairah.

**

Malam ini, aku dan Tony menghadiri acara peresmian salah satu hotel milik kolegaku. Acaranya cukup meriah, dekorasinya pun tak kalah meriah dengan acara malam ini.

Dengan menggandeng Tony, akupun menghampiri beberapa orang yang kukenal, hanya sekedar berbasa basi kemudian kami pergi mencari si pemilik acara.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang