"Dek lo ditunggu Leo noh di depan." Reyhan membangunkan Fanni dgn mengguncang - guncangkan badannya yg tengah tertidur pulas.
"Hmm" Fanni hanya berdehem dan malah membalikkan posisinya membelakangi Reyhan yg berdiri di pinggir kasurnya.
"Yaelah dasar kebo. Bangun woy! Uda setengah tujuh ini. Lo gamau sekolah apa?!" Reyhan melemparkan bantal ke wajah Fanni, membuat Fanni langsung bangun dengan gelagapan.
"Ahh..gausah nimpuk gue pake bantal juga kali' kak." Ucap Fanni mengucek matanya.
"Lo gamau mandi? Liat noh jam setegah tujuh. Telat mampus lo!" Ucap Reyhan lalu menjitak kepala Fanni.
"What! Ya ampun. Lo kenapa ga bangunin gue drtd sih?!" Fanni loncat dari kasurnya dan berlari ke kamar mandi."Ck. Dasar lo dek..dek." Reyhan berdecak sambil geleng geleng melihat tingkah Fanni.
Setelah Fanni selesai mandi, ia langsung bergegas mengambil tasnya dan memakai sepatunya. Ia juga memoles bedak tipis pada wajahnya lalu turun ke bawah.
"Aduh.. 10 menit lagi masuk. Mampus gue."
"Kak Rey. Gue langsung berangkat ya." Pamitnya pada Reyhan.
"Yauda sono. Ditungguin Leo loh drtd." Ucap Reyhan dan Fanni hanya mendengus kesal.Ngapain dia jemput gue sih?! Batin Fanni bergerutu kesal.
"Hy Fan.. berangkat yuk. Bentar lagi bakal telat." Ujar Leo saat Fanni sudah berada di luar rumahnya.
"Ogah. Ntar gue kena hukuman bareng lo lagi." Tolak Fanni mentah - mentah.
"Terus lo mau brangkat sama siapa? Mobil lo kan dirumah gue." Ucap Leo dengan senyum miringnya.
"Argh! Yaudalah cepet. Keburu telat ntar!" Fanni keluar pagar rumahnya dan diikuti Leo di belakangnya.*****
"Yah kan.. telat deh. Mampus gue.
Ini gara - gara lo nih." Gerutu Fanni sambil menunjuk wajah Leo.
"Loh kok gue sih? Elonya aja yg kebo. Gue tuh uda nunggu lo dari jam 6. Terus kata kakak lo, lo nya belom bangun. Harusnya gue yg marah dong,gegara elo kebo nih." Jelas Leo panjang lebar.
Fanni menatapnya garang.
"Ga peduli cerita lo. Sekarang mending kita mikir gimana caranya buat masuk ke dalem sekolah." Ucap Fanni cuek."Ekhem.. Fanni dan Leo ikut saya sekarang juga." Pintu gerbang terbuka sedikit menampakkan Bu Laily disana yg sekarang sedang piket.
"Baik bu." Ucap mereka barengan."Kalian ibu hukum hormat pada bendera merah putih sampai jam istirahat selesai. Tidak ada yg membantah. Mengerti?" Tegas Bu Laily dengan mata nya yg melotot.
Leo dan Fanni hanya mengangguk dan berjalan ke lapangan lalu hormat ke sang merah putih.*kriiiingggg*
Akhirnya bel istirahat pun berbunyi. Tetapi mereka masih harus hormat hingga istirahat nya selesai.Leo melirik ke arah Fanni. Sudah banyak keringat yg mengalir dari pelipisnya dan bibirnya pucat. Leo khawatir Fanni akan pingsan saat itu juga.
"Fan.. lo gapapa?" Tanya Leo
"Gapapa kok." Jawab Fanni dgn suara yg sudah terdengar lemas.Penglihatan Fanni pun mulai kabur, kepalanya juga terasa sangat pusing. Dan....
BRUKK
Tubuh Fanni ambruk. Fanni pingsan. Leo langsung menggendong Fanni dan membawanya ke UKS.
"Nggh.. gue dimana nih?" Fanni sadar dari pingsan nya dan memegangi kepalanya yg masih terasa pusing.
"Fan.. lo udah sadar. Syukurlah." Ucap Mita sumringah.
"Lo di Uks Fan.. lo pingsan tadi pas dihukum sama Bu Laily." Jelas Priska yg dibalas anggukan oleh Fanni.
"Lo mau makan gak?" Tanya Cica pada Fanni.
"Iyadeh. Gue tadi belom sarapan gegara telat." Jawab Fanni.
"Yauda kita beliin lo makanan ya. Lo tunggu sini jangan kemana mana." Ujar Mita lalu mereka bertiga pergi meninggalkan Fanni di UKS."Yang bawa gue kesini siapa ya?" Gumam Fanni. Dan terdengar langkah kaki menuju ke arah Fanni berbaring.
Fanni menoleh dan terlihat ada Nando disana sedang memperhatikannya sambil tersenyum hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ms. Jutek And Mr. Troublemaker
Teen Fiction"Gue ga akan jatuh kepesona nya,ga akan!!!" Daisy Liofannie "Gue akan buat lo jatuh cinta sama gue, apapun itu caranya" Leo Febrian