"Ayu Jo" kata Jisell semangat ketika Jordan baru saja turun dari motor ninja nya yang berwarna merah.
"Santai aja kali" kata Jordan sambil sedikit merapihkan rambutnya.
"Ih lo kelamaan si" kata Jisell.
"Yaudah ayu" kata Jordan merangkul Jisell.
"Emang tugasnya apa si Sell?" Tanya Jordan pada Jisell ketika mereka mulai memasuki kampus yang sudah ramai.
"Jadi tuh ya gue di suruh gambar gitu Jo, gambar tenun gitu ntar abis itu di pertemuan berikutnya baru deh nenun beneran. Nah kalo nenun beneran lo ga usah bantuin ga apa-apa deh" kata Jisell.
"Ih siapa juga yang mau bantuin" kata Jordan.
"Yeh jangan gitu dong sama adek sendiri" kata Jisell dengan nada Kesal.
"Kita gambar dimana ya?" Tanya Jisell.
"Lapangan aja yu" jawab Jordan.
"Ih masa lapangan, yang enak kan dikit dong" kata Jisell.
"Yaudah dimana? Tapi nanya, di kasih saran nolak" kata Jordan cuek.
" kantin aja yu, sekalian mau beli minum aus nih Jo" kata Jisell manja.
"Yaampun banyak maunya banget si" kata Jordan kesal.
Mereka kini sudah berada dikantin. Suasana kantin tidak begitu ramai. Jisell mulai menggambar sedangkan Jordan malah sibuk dengan handphonenya.
"Jo abis kaya gini gimana lagi?" Tanya Jisell yang mulai kesal karna Jordan yang dari tadi tidak membantunya sama sekali.
"Ikutin aja contohnya" kata Jordan melirik gambar Jisell sebentar lalu fokus kembali pada handphonenya.
" tapi gue ga bisa, gambarnya rumit banget" rengek Jisell.
"Pasti bisa, coba dulu jangan bilang ga bisa" kata Jordan tanpa menoleh pada Jisell.
"Ahhh susah"rengek Jisell yang kali ini berhasil membuat Jordan meletakkan handphonenya di atas meja.
"Mana sini, yaellah gini doang ribet banget"
Kata Jordan yang merebut kertas gambar Jisell dan contoh gambarnya."Nah gitu dong! apa gunanya lo disini kalo gue ngerjain sendiri?" Tanya Jisell.
"Bukan gitu tapi kan ini tugas lo kalo gue yang ngerjain? Kapan lo bisanya?" Kata Jordan yang kini mulai menggambar.
"Ntar juga bisa ko" kata Jisell sambil memperhatikan kertas gambarnya.
" wey Jooo" sapa Romeo yang muncul dari arah belakang Jisell.
"Wey Yo, al yang laen mana?" Kata Jordan.
"Riko belom dateng Vion ada kelas" kata Romeo.
"Hai Jisell makin cantik aja deh" kata Romeo membuat Jisell yang sedang menatap ke arah Niall pun menoleh.
"Eh i-iya makasih" Kata Jisell.
"Lo gambar apaan si Jo, ko banyak banget garisnya?" Tanya Niall sambil merogoh kantong celananya untuk menggambil handphonenya.
"Nih desain kain tenun" kata Jordan.
"Ha emang ada tugas gituan Jo, ko gue ga tau? Emang ada al?" Tanya Romeo panik.
"Ih mana gue tau emang kita satu jurusan" kata Niall sambil mengangkat kedua bahunya.
"We Jo emang ada?" Tanya Romeo yang makin panik.
"Apaan si? Ga ada ini punya Jisell" Kata Jordan yang terlihat kesal.
"Oh gitu, kalo ada tugas bilang aja sell sama abang Meo nanti abang bantu" Kata Romeo dengan nada menggoda dan ia juga menyikut lengan Jisell dengan lembut.
"Eeehhh ganjen banget si lo" Kata Jordan.
"Yaella namanya juga jomblo ganjen dikit boleh lah" kata Romeo.
"Yehh tapi ga usah ke Jisell juga ganjennya kali" Kata Jordan ketus.
"Hahaha takut kalah saing kan lo sama gue" kata Romeo.
"Ih gue kalah saing sama lo? Astaga ya lo sadar diri dikit la
Kalo Niall si ya gak masalah, lah ini lo"kata Jordan."Yeh gini-gini banyak tau ga si yang ngantri" kata Romeo dengan nada bangga.
"Terserah" Kata Jordan dan ia pun langsung melanjutkan menggambar.
Jisell dari tadi sibuk memperhatikan Niall yang tengah sibuk dengan handphonenya.
"Lo ga ada kelas al?" tanya Jordan.
"Ada" jawab Niall singkat.
"Ko lo disini?" Tanya Jordan.
"Males" jawab Niall dan
Jordan hanya ber oh ria."Gue mau mesen nitip ga?" Tanya niall yang kini sudah berdiri.
"Bakso sama teh manis" kata Romeo.
"Gue dong al Nasi goreng sama Jus mangga" kata Jordan.
"Lo? " kata Niall menatap Jisell.
"Eh g-gue??" Tanya Jisell gugup.
"Yaiyalah kan cuma lo yang belom mesen, kalo ga mau yaudah" kata Niall.
"Eh gue em gue " kata Jisell yang benar-benar gugup karna tatapan Niall.
"Lo mau mesen apa?" Niall mengulang pertayaannya.
"Em gue mesen bakso aja sama jus jeruk " kata Jisell.
"Ok" kata Niall.
Jisell tak bisa melepaskan pandangannya dari Niall.
'Niall, ko Jordan ga pernah cerita ya tentang Niall? Ko gue ga pernah liat dia disini? Ih gue ko jadi kepikiran terus? Ya tapi gimana dia ganteng banget terus cool gitu lagi, ga kaya Jordan yang ngeselin' gerutu Jisell dalam hati.
Tak lama Niall datang membawa nampan yang berisi makanan. Niall meletakan di atas meja. Jordan merapihkan kertas gambar milik Jisell agar tidak kotor. Mereka pun memakan makanan masing-masing.
drt.. drt.. drt.. suara getaran yang berasal dari handphone Niall membuat semuanya menoleh pada Niall.
Niall pun langsung mengambil handphonenya yang berada di saku celananya."Hallo"
"........"
"Emm iya-iya"
"......"
"Ko mendadak gini si?"
"....."
"Yaudah terserah"
"....."
"Emm terserah"
"Siapa al?" Tanya Romeo penasaran ketika Niall sudah menutup telponnya.
"Biasa" jawab Niall.
"Biasa siapa?" Tanya Jordan.
"Bokap" jawab Niall.
"Lah kalo bokap lo berarti ga biasa dong" kata Jordan.
"Ya biasa lah Jo kalo ada maunya ya nelpon" kata Niall enteng.
"Emang dia minta apa ke lo?" Tanya Romeo
"dia nyuruh gue dateng ke acara kantornya" jawab Niall.
"Terus?"tanya Jordan yang semakin penasaran.
"Ya gue bisa apa? Nolak? Ya kali "kata Niall.
"Kapan?" Tanya Riko.
"Nanti malem" jawab Niall.
"Yah berarti lo ga ikut dong?" Tanya Jordan.
"Sorry ya" jawab Niall dengan muka memohon.
"Lo tega banget si masa ninggalin gue sendiri sama 3 manusia idiot"kata Jordan.
"EH "kata Romeo.
"yaudalah kali-kali" kata Niall sambil tertawa kecil.
"Tau ah" kata Jordan.
..
.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Brother
Teen FictionMempunyai seorang kakak laki-laki yang cuek, usil, dan rese adalah hal yang menyebalkan. Bagai mana jika ada 3??