"maaf Bu saya telat, tadi macet" Jisell memasuki kelas Bu Arini dengan tergopoh-gopoh. Ia sudah telat selama 30 menit.
"Duduk" ucap Bu Arini sebelum ia kembali menerangkan pelajaran.
"Lo kenapa telat?" Tanya Cleo yang berada tepat disamping Jisell saat ia sudah duduk.
Merasa diacuhkan, Cleo pun akhirnya tutup mulut. Ia memfokuskan dirinya pada materi yang Bu Arini terangkan.
"Tungun bentar dong Sel" ucap Cleo sedikit berteriak sambil berlari kecil mengejar Jisell yang pergi meninggalkannya setelah kelas pertama mereka selesai.
"Pelan-pelan ih" keluh Cleo sambil menyamai langkah Jisell.
"Sel?" Panggil Cleo.
"Hmm" sahut Jisell tanpa menoleh pada lawan bicaranya.
"Jisella" panggilnya lagi.
"Apa?" Sahut Jisell yang lagi-lagi tetap menatap ke depan.
"Lo kenapa deh?" Tanyanya.
"Macet tadi" jawab Jisell.
"Bukan. Lo kenapa gak dateng kemaren?" Mendengar hal itu, Jisell pun menghentikan langkahnya.
Kini disinilah mereka. Di lorong paling ujung fakultas kesenian. Lorong yang sepi itu membuat Jisell merasa nyaman untuk bercerita pada Cleo.
Jisell menceritakan semuanya pada Cleo tanpa ada yang tertinggal sedikitpun.
"Lo kenapa si gak bilang kalo dateng? Kan gue bisa suruh Niall buat nunggu lo" ucap Cleo yang geram pada sahabatnya.
"Percuma dia juga gak bakal mau, dia aja gak ngehubungin gue Sel, gue nyesel dia pasti benci sama sifat gue yang kaya anak kecil" Jisell kembali menghapus air matanya yang terus turun menggunakan tissue yang Cleo berikan tadi.
"Engga sel, dia gak benci sama lo" Cleo mengusap punggung sahabatnya dengan lembut.
"Dia titip salam buat lo, dia bilang dia minta maaf"
"Seriusan? Lo pasti bohongin gue kan?" Jisell melihat bahwa tidak ada kebohongan di mata Cleo.
"Seriusan gue, dia tuh gak ngehubungin bukan karna gak mau atau udah males sama lo, tapi dia mau ngasih ruang buat lo, dia juga tau kalo ini juga berat buat lo makannya dia mau buat lo terbiasa dengan dia yang engga ngehubungin lo lagi"
"Tapi kalo gitu kenapa dia minta gue buat nunggu, kenapa dia bilang dia bakal balik lagi?" Tanya gadis itu.
"Sel, dia minta bukan nyuruh kan? Itu artinya dia berharap lo mau nunggu dia bukan dia nyuruh lo nunggu dia. Dia gak maksa sel dia cuma berharap."
***
" Jisell pulang sama siapa Jo?" Tanya Cleo saat mereka tengah berada dalam mobil."Gatau" jawab Jordan yang tengah terfokus pada jalanan.
"Jo, jangan cuekin Jisell terus kali"
"Siapa yang nyuekin dia?"
"Lo"
"Lo tuh jadi cuek banget dan gak perduli sama dia. Jangan kaya gitu" lanjut Cleo.
"Gue cuma gak suka Cle, dia terlalu munafik. Kenapa si harus dateng tanpa ngasih kabar. Awalnya dia bilang gak mau terus dia dateng kan munafik."
"Ya dia juga kan udah nyesel, jangan gitu lagi dong"
"Hmm"
"Is Jordan"
"Apa sayang?"
"Ngomong baik-baik ya ke Jisell"
"Iya" Jordan meraih tangan Cleo dan menciumnya.
Setelah mengantar Cleo pulang. Jordan menemui Jisell yang berada diruang tengah. Sejak Julian pergi ke Bali, rumah semakin terlihat sepi.
"Pulang sama siapa tadi?" Tanya Jordan yang ikut duduk disamping Jisell.
"Justin" jawab Jisell tanpa mengalihkan fokusnya pada drama Korea di TV.
"Nih" Jordan memberikan ponselnya pada Jisell.
"Apaan?" Tanya Jisell yang tidak mengerti maksud dari kakak laki-laki nya itu.
"Itu Line terakhir dari Niall. Lo harus baca"
Saat mengambil ponsel Jordan, Jisell sudah dapat melihat bahwa yang terpampang di layar ponsel adalah kolom Obrolan Jordan dengan Niall.
Niall : besok pesawat gue jam 12
Jordan Dirta : ok gue anter
Niall : jo
Jordan Dirta : knpa?
Niall : tolong bilang ya ke Jisell kalo gue minta maaf, bilang juga ke dia kalo gue gak punya maksud jahat sedikit pun ke dia. Gue tulus Jo ke adek lo sumpah. Gue bakal ngelakuin apapun tapi engga buat nelantarin bokap gue. Gue mohon lo ngerti karna gue serius sama adek lo.
Jordan Dirta: iya gue ngerti ko, lo udah bilang ke dia kalo lo berangkat besok?
Niall : belom. Gak usah, dia pasti masih marah
Jordan Dirta : iya lo yakin gak mau ngasih tau dia?
Niall : gpp
Jordan Dirta :gue besok coba ajak dia semoga dia mau
Niall :thanks
Niall : kalo besok Jisell gak bisa dateng juga gpp Jo, toh dia juga benerkan kalo gue cuma bisa dateng terus pergi gitu aja. Gue emang bangsat banget haha. Gue yakin setelah ini lo pasti nyesel karna biarin adek lo deket sama gue
Jordan Dirta :gak lah gue gak nyesel yg penting lo cepet balik
Niall :iya, jagain dia ya Jo. Buat gue plis
Jisell tersenyum membaca pesan Niall. Ia langsung menoleh pada Jordan dan memeluk kakak laki-laki nya itu.
"Temen gue gak sebangsat yang lo pikirin kan sel" ucap Jordan sambil mengelus kepala Jisell.
"Gue sayang temen lo Jo" ucapnya dalam bekapan Jordan.
.
.
.
Hai
Comment yaaa biar lebih rame hehe.Jangan lupa Vote & comment.
Makasi
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Brother
Teen FictionMempunyai seorang kakak laki-laki yang cuek, usil, dan rese adalah hal yang menyebalkan. Bagai mana jika ada 3??