Satu tahun kemudian
"Cemberut mulu ish" Niall menyikut lengan Jisell.
" Abis Cleo ngeselin" ucap perempuan yang hari ini telah resmi di persunting oleh Niall pukul 9 pagi tadi.
"Ya biarin si, Cleo kan lagi gak enak badan makanya gak bisa nemenin kamu disini" Niall mencoba menenangkan Jisell yang kesal karna Cleo dan Jordan yang sudah kembali ke Batam.
Sejak mereka menikah, Jordan di kirim ke Batam oleh perusahaan tempatnya bekerja. Dan tepat sejam yang lalu, Cleo dan Jordan kembali ke Batam dikarenakan Cleo yang sakit.
"Sel?" Justin memanggil Jisell dari bawah pelaminan.
"Iyaa"
"Ikut gue bentar"
Jisell mengangkat sedikit gaunnya dan turun dari pelaminan untuk menemui Justin.
"Apa?" Tanya gadis itu dengan raut muka yang kesal.
" Gue balik ya" ucap Justin dengan hati-hati. Ia tahu adiknya pasti marah.
"Sana pergi" Jisell yang kesal langsung membuang muka dan hendak pergi meninggalkan Justin.
"Sel... Lo tau kan Jayden masih kecil. Dia gak bisa disini sampe malem, kasian sel " Jayden adalah putra pertama Justin dari istrinya Nadine. Jayden saat ini menginjak usia 6 bulan.
"Iyaaaa Justin gapapa. Udah biasa ditinggal sendiri"
"Kenapa?" Tanya Niall ketika Jisell sudah kembali dan berdiri disampingnya.
"Justin pulang" sahut Gadis itu dengan kesel.
Di hari pernikahan nya, ia merasa kesal karna banyak hal buruk yang tidak diinginkannya terjadi. Pertama, Julian dan keluarga kecilnya, Key dan putrinya Ashia yang mendadak tidak dapat hadir karna pesawat yang ditumpanginya tidak dapat terbang karna di Australia turun salju. Kedua, Omanya yang sangat ia harapkan dapat hadir ternyata tidak datang karna sedang sakit. Ketiga, tepat pada pukul 2 siang Cleo dan Jordan harus pulang lebih cepat ke Batam dikarenakan Cleo yang sedang hamil dan sering sakit. Dan sekarang Justin yang ikut pamit untuk pulang dengan alasan Jayden, putranya.
"Niallllll" Romeo datang bersama dengan Vion.
"Berisik lo" ucap Niall.
"Eh Al gue cabut ya besok kerja pagi" Jisell langsung menatap tajam Romeo dan Vion yang berjarak tidak jauh darinya.
"Em sel" Sapa Vion yang langsung di acuhkan oleh Jisell.
"Sini.. sini" Niall menarik kedua temannya itu menjauh dari Jisell.
Niall tidak ingin membuat mood Jisell menjadi lebih buruk dikarenakan kedua temannya yang mendadak pulang.
"Ih baru jam berapa si lo pada udah pamit pulang aja"
"Al udah malem gila lo ya... Baru jam berapa" ucap Vion sambil memutar bola matanya. Memang saat ini waktu sudah menunjukan pukul 10 malam.
"Yaella biasa gak balik ke rumah aja belaga lo" cibir Niall.
"Yeee itukan dulu sebelum punya istri" ucap Vion yang sebulan lalu baru saja melangsungkan resepsi pernikahan.
"Lo Meo mau ngapain? Emang punya istri?" Tanya Niall dengan tatapan tajam. Jelas ia tidak ingin temannya pulang terlebih dahulu sebelum semua acara selesai. Dan ia juga masih harus menyabut para tamu.
"Ye gak punya istri kan dirumah juga ada emak gue" ucap Lelaki itu.
"Iye lo gak kasian apa kan biasanya mamanya dia di Makassar sekarang lagi di Jakarta Al. Kangen die udeh lo juga pulang aja ena ena dirumah" ucap Vion.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Brother
Teen FictionMempunyai seorang kakak laki-laki yang cuek, usil, dan rese adalah hal yang menyebalkan. Bagai mana jika ada 3??