25

16.3K 887 2
                                    

"Sel" Jordan menghampiri Jisell di koridor kampus.

"kenapa Jo?" Tanya Jisell.

"Engga"

Mereka berjalan bersama. Namun tidak ada satupun dari mereka yang memulai pembicaraan.

Mungkin semenjak mereka pergi ke arena balap waktu itu, baru kali ini mereka terlihat berjalan bersama dan mengobrol kembali.

"Sel... em gue mau nanya sama lo" Jordan mulai memberanikan diri untuk bertanya pada adiknya.

"Nanya apa?" Jisell menjawab tanpa menatap Jordan.

"Lo marah sama gue?" Tanya Jordan yang membuat Jisell menghentikan langkahnya.

"Gue. Marah. Sama. Lo?" Jisell terlihat bingung.

"Iya" Jawab Jordan sambil menganggukan kepala.

"Lah gue pikir lo yang marah sama gue" perkataan Jisell membuat Jordan membulatkan matanya.

"Kenapa gue harus marah sama lo" tanya Jordan bingung

"Karna gue suka sama Niall" jawab Jisell polos.

Mampus. Keceplosan. Batin Jisell.

"Eh engga bukan gitu" Jisell salah tingkah.

"Jadi lo beneran suka sama Niall?" Tanya Jordan.

"Aduh gimana ya? Engga Jo engga" Jisell mencoba meyakinkan Jordan.

"Astaga sell... jadi lo mikir gue marah sama lo karna lo suka sama Niall?" Tanya Jordan

"Iya eh ko iya si ah bingung ah Jo" Jisell menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Jordan menarik lengan adiknya itu kearah bangku yang berada tidak jauh dari mereka.

"Sel gue ga marah, sebenernya gue cuma kurang suka aja kalo lo beneran naksir sama Niall" Jordan mencoba membuat adiknya mengerti.

"Tapi kenapa?" Tanya Jisell lembut.

"Gini ya Sel, gue itu udah kenal Niall dari SMA. Gue tau banget dia kaya gimana, gue cuma gak mau aja lo patah hati gara-gara dia. Kalo lo kenapa-kenapa karna Niall, hubungan gue sama Niall juga pasti berubah mungkin gak akan kaya sekarang lagi."

Untuk beberapa saat Jisell diam, Mencerna perkataan Jordan. Jisell memandang ubin putih yang ia injak.

"Sel, Niall itu susah banget buat suka sama cewe mangkanya gue takut lo cape dan ujung-ujungnya nyerah gue takut lo patah hati. Kalo lo bisa bikin Niall luluh sama lo, lo akan jadi orang yang paling beruntung yang pernah ada sel. Niall akan perjuangin apa yang dia sayang dan apa yang menurutnya pantes buat dia dapetin. Tapi gue gak mau lo sakit Sel."

Seketika air mata Jisell menetes, merasa haru atas ucapan Jordan. Jisell tidak percaya bahwa Jordan menjaganya bahkan dari teman dekatnya sekalipun.

Jisell memeluk Jordan dan langsung dibalas oleh laki-laki tampan itu. Jordan yang sangat cuek membuat Jisell berfikir bahwa Jordan hanya menghalanginya untuk mendapatkan apa yang ia mau.

Namun setelah penjelasan Jordan masuk ke telinga Jisell, ia tidak bisa berkata apa-apa. Tidak percaya bahwa kakak laki-lakinya begitu perduli dan sayang terhadapnya.

"Jo maaf ya gue udah mikir yang engga-engga"

"Gapapa lah yang penting sekarang lo ngerti"

"Gue gak akan ngelarang lo kalo emang lo masih mau perjuangin Niall, tapi gue juga gak bisa bantu lo sama sekali sel. Gue harap lo ngerti posisi gue" lanjut Jordan.

My Perfect BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang