34

13.8K 730 5
                                    

"sel " panggil Jordan pada adik perempuannya yang sedang membuka kulkas.

"Ya?" Tanya gadis itu. Ia menuangkan air putih ke dalam gelas lalu meneguknya.

"Gue mau nganter Niall ke bandara lo mau ikut?" Tanya Jordan yang berhasil membuat Jisell diam ditempat.

Terakhir ia dan Niall bertemu, semuanya tidak dalam keadaan baik. Dan kini ia sangat bingung harus pergi menemui lelaki itu atau tidak.

"Dua puluh menit lagi gue jalan, kalo lo mau ikut lo bisa bareng gue tapi kalau engga yaudah" Jordan meninggalkan Jisell yang masih diam.

"Dia berharap lo dateng sel" ucap Jordan lagi sebelum lelaki itu menghilang.

Sebagian dari diri Jisell ingin pergi menemui Niall karna ia sangat menyayangi Niall. Namun sebagian lagi membantah untuk pergi karna rasa kecewa yang masih sangat besar dan belum dapat diobati.

Pada akhirnya, Jisell memilih untuk tidak pergi menemui Niall untuk yang terakhir kalinya.

Mungkin lebih baik gue gak usah dateng, biar keadaan gak semakin rumit ucap gadis itu dalam hati.

When I find myself in times of trouble

Mother Mary comes to me

Speaking words of wisdom, let it be.

And in my hour of darkness

She is standing right in front of me

Speaking words of wisdom, let it be.

Let it be, let it be.

Let it be, let it be.

Whisper words of wisdom, let it be.

Suara merdu dengan petikan gitar membuat Jisell kembali pada dunia nyatanya setelah lama ia termenung.

Jisell melangkah menuju sumber suara. Sampai di depan kamar Justin, gadis itu langsung masuk. Ia melihat Justin yang tengah duduk di pinggir bingkai jendela dengan gitar yang ia pangku.

"Ngapain lo?" Tanya Justin melihat adiknya yang berjalan dan duduk diatas ranjang miliknya.

"Gue pikir lo ikut Jordan" ucap Justin lagi. Ia mengetahui kabar Niall yang akan pergi ke Belanda. Sejujurnya ia juga merasa kasihan pada adik perempuannya.

"Gak" jawab Jisell singkat. Gadis itu memainkan ponsel layaknya sebuah mainan. Ia melemparnya dengan Rendah lalu menangkapnya kembali. Jisell masih menunggu Niall yang sedari dua hari yang lalu tidak memberi kabar.

Dreet dreet

Sempat merasa senang karna ada notifikasi namun rasa senang itu kembali sirna.

Cleo : gak ikut? Ikut aja si sel temenin gue

Jisell : lo kebandara?

Cleo : iya

Jisell : sama Jordan?

Cleo : iya, ikut ya? Kita jemput lo deh

Jisell enggan membalas pesan dari Cleo. Cleo dan Jordan yang tengah dimabuk asmara dan dirinya yang tengah di kecewakan oleh asmara akan sangat tidak baik jika disatukan dalam satu ruangan.

"Lo kenapa gak iku deh?" Tanya Justin.

"Lo kenapa nanya-nanya deh?" Tanya gadis itu yang malas menjawab pertanyaan Justin.

"Yeeh yaudah kalo gak mau jawab" ucap Justin acuh tak acuh.

"Lo kenapa si? Marah karna Niall pergi ke Belanda? " setelah beberapa menit dalam keheningan, akhirnya Justin kembali molantarkan pertanyaan.

My Perfect BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang