END

20.4K 835 13
                                    

"jangan nangis Sel, gue jadi sedih" ucap Julian pada Jisell yang berada di pelukannya

"Kenapa si nasib gue selalu jelek sementara kalian selalu bagus" ucap Jisell sesegukan.

"I love you my little sister" ucap Justin dan memeluk Jisell yang masih berada dalam dekapan Julian.

"Boong lo sayang Nadine bukan gue" sahut Jisell yang masih menaruh kepalanya di dada bidang milik Julian.

"Ih kata siapa? Lo tuh tetep nomor dua setelah Mama" Justin mengecup ujung kepala Jisell.

"Aaaaaa Jisell my lovely, my honey, my baby, my everything, jangan sedih dong ntar cantiknya ilang. Cup cup" Jordan yang baru datang langsung memeluk Jisell.

"Sayang Jisell" ucap mereka bersamaan.

"Aa sayang kalian juga" Jisell mengeratkan pelukannya.

"Astaga, gue kayanya dateng di moment yang gak pas deh" suara dari pintu membuat mereka semua melepaskan pelukannya.

"Ngapain si lo Meo! Ganggu " ucap Jordan dengan suara meninggi.

"Sorry deh, itu penghulunya udah dateng. Pengantin wanitanya juga udah siap bentar lagi bakal keluar. Cepetan keluar sebelum mereka keluar lo semua udah harus ada disana"

Seketika ketiga kembar keturunan Joenathan itu langsung menghampiri Romeo yang sudah rapih tengah tuxedo putih.

"Kay cantik gak? Cantik banget kan? "

"Kalah cantik lah pasti sama Nadine"

"Ya tetep cantikkan Cleo lah. Ya kan Meo?"

"Ish tai banget lo semua ya, tadi bilang sayang gue sekarang gue dibiarin sendiri." Seperti biasa suara ambekan Jisell memenuhi ruangan ganti pengantin pria.

"Yaaloh Jisell sayang sini Ama Abang Meo" Romeo menghampiri Jisell dan memeluknya.

"MEO" teriak Julian,Jordan,dan Justin bersamaan.

Hari ini adalah hari pernikahan Julian,Jordan, dan Justin. Mereka mengadakan akad nikah dihari yang sama. Karna menurut mereka ini adalah hal terakhir yang dapat mereka lakukan secara bersamaan sebelum akhirnya mereka akan membangun rumah tangga mereka masing-masing.

Kesepakan mereka bertiga ternyata disambut baik oleh pasangan masing-masing. Hal itu merupakan kabar baik bagi mereka bertiga. Ketiga lelaki kembar itu akhirnya merencanakan akad nikah mereka dengan sesempurna mungkin.

"Gak nyangka tugas papa satu per satu mulai selesai" Joenathan merangkul pundak putrinya yang tengah makan es krim.

"Tinggal kamu" ucapnya sambil mencubit pipi Jisell.

"Papa ih" rengek Jisell.

"Kamu kapan nyusul?" Tanya Joenathan pada putrinya.

"Papa apansi?" Ucap Jisell malu.

"Wajar dong kan umur kamu juga udah Mateng" ucap Joenathan.

"Papa udah ah Jisell mah nanti aja"

"Loh nanti abis ini kan pasti kakak kamu pada tinggal dirumah masing-masing, emang kamu gak kesepian? Papa sama Mama kan pasti kerja juga"

"Iya pa iya"

Jisell kini tengah duduk dengan Romeo, Vion, Riko, Tari (istri Riko), Asna(tunangan Vion). Waktu yang sudah menunjukan pukul 8 malam membuat gedung semakin ramai oleh tamu undangan.

"Sumpah lo tuh nyesel deh Meo nunda nikah, nikah enak tau" ucap Riko yang disambut tawa oleh yang lain.

"Beberapa bulan ke depan gue sama Jordan yang bakal ngomong gitu hahah" ucap Vion.

My Perfect BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang