24. Enemy?

3.7K 153 4
                                    

Hari ini aku bangun lebih awal dan menonton acara di tv. Beberapa kali memencet remote tv akhirnya aku menyerah dichannel berita.

Sambil mendengarkan berita, sambil membuat selai roti untuk Mollie dan Steve.

"Seorang pemuda tidak kembali kerumahnya pada hari kemarin. Beberapa orang sudah mulai panik karena beberapa pemuda tidak kembali kekeluarga mereka. Sudah berhari-hari kejadian ini terjadi dan para pihak kepolisian tidak dapat menemukan jasad korban" kata pengacara di tv.

Aku langsung keluar dari rumah Mollie. Ingin mencari korban tiba-tiba ada sebuah kertas yang tergeletak di depan pintu.

Isi surat :
"Hai sobat. Long time no see. Main yuk kapan-kapan bosen nih" isi surat tersebut.

Aku membawa masuk surat tersebut kedalam rumah Mollie. Mollie menghampiriku dan berangkat kesekolah.

"Hati-hati ya" kataku padanya.

"Iya"

Selepas Mollie keluar aku membanting diriku di sofa.

Aku tertidur hampir 2 jam lamanya. Kembali lagi aku melihat keluar. Lagi-lagi sebuah kertas berada di depan pintu.

Isi surat :
"Cuman dibawa masuk... sikopat cemen lu" isi surat tersebut.

"Keluar lo!" teriakku kesembarang arah.

Shrek... shrek....

Suara semak-semak yang bergoyang membuatku sedikit kaget. Kudekati semak-semak tersebut.

Semakin dekat, 1 meter lagi, 50 cm lagi, 30 cm lagi.

Meow......

Shit kucing doang. Aku kembali kedalam rumah dan lagi-lagi sebuah kertas berada di depan pintu.

Isi surat :
"Bego lu... gw kg ada di semak-semak. Cari lagi" isi surat tersebut.

"Keluar dong pengecut dasar!" teriakku kesembarang arah.

Aku merasakan seseorang memperhatikanku. Akhirnya aku memutuskan untuk masuk kedalam rumah dan menutup pintu hingga Mollie kembali.

~Mollie POV~

Aku berada didalam kelasku. Kelas yang tidak begitu sepi ketika istirahat. Daniel menghampiriku karena ia ingin menemani Clara yang makan dikelas.

"Gimana kabar Awin?" tanya Daniel.

"Baik kok" balasku.

"Eh.. lu tau ga? pas Awin di DO dari sekolah. Gua ke taman liat ada darah... tapi kg ada orang pas gua pulang" kata Daniel padaku.

"Seinget saya Awin kaga di DO sendiri deh... ada temennya kan?" balasku.

"Ya benar! namanya Dicky.. murid pindahan yang baru masuk beberapa hari itu ternyata seorang psikopat" balas Daniel sambil menepuk meja mengagetkanku.

"Entar pulang bisa temenin saya kan?" tanyaku pada Daniel.

"Bisa kok.. tenang aja. Pasti takut ya?" ledek Daniel padaku.

"Sedikit" balasku.

"Terus aja.. aku dari tadi didiemin" ketus Clara kepada Daniel.

"Haduh... mulai lagi" balas Daniel sambil memukul kepalanya.

"Ya sudah Niel, urus cewe kamu" kataku kepada Daniel.

Akhirnya aku keluar dari kelas dan pergi menuju kantin.

"Hai Mollie" sapa seseorang dari kejauhan.

"Siapa ya?" tanyaku padanya.

"Oiya... kenalin namaku Karey" balasnya dan memajukan tangannya padaku.

Psychopath Falling In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang