~Author POV~
Jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Awin sudah menyelesaikan bercerita denga Karey. Karey mengerti perasaan Awin saat ini.
Seorang pemuda sikopat yang masih memiliki setengah jiwanya tetap utuh bagi dirinya dan sekitar dirinya.
Awin hingga menangis menceritakan kisah indahnya saat bersama Mollie, Daniel, Clara , dan Steve. Awin benar-benar menangis sedih.
Disela-sela nangisnya Awin, Karey sempat memfotonya dengan hpnya.
"Demi apapun.. muka lu jelek banget haha...." kata Karey sambil tertawa.
"Di... (hiks) di.... diem lu... lu.... (hiks) belum... pernah... merasakan... harus.. (hiks) meninggalkan.... seseorang.... yang.... berharga..." balas Awin sambil menangis.
"Iya... gua tau. Kalau begitu kenapa lu enggak balik lagi ke dia?" tanya Karey.
"Nggak bisa! (huaaaa). GUA GAMAU MOLLIE KENAPA-NAPA GARA-GARA GUA! GUA GAMAU LIAT ORANG YANG GUA SAYANG SAKIT. NGERTI ENGGAK!?" teriak Awin sambil menahan nangis.
"Ya sudah... gua sih gabisa maksa lu lagi kalo udah kaya gini" kata Karey meninggalkan Awin di ruang tengah.
Awin yang masih menangis itu mulai membasahi pipi dan kedua tangannya. Semua kenangan Awin kini sudah tidak bisa dilanjut lagi karena sifatnya yang buruk itu.
Awin menghadap ke langit-langit dan menutup matanya.
Meanwhile in Awin new House
~Mollie POV~Aku begitu lemas hari ini. Benar-benar lemas, aku sudah menangis selama 2 jam lamanya. Kurasa, air mataku sudah habis.
Sambil mendengarkan lagu sedihku. Aku tetap memilih untuk bersembunyi di bawah selimutku. Tak terasa, lagu yang kuputar senada dengan hujan yang secara tiba-tiba deras. Entah dari kapan gerimisnya, yang penting aku tidak peduli lagi dengan apa yang terjadi.
Aku memutuskan untuk tidur kembali hingga semua ini cepat berakhir.
Awin, kamu hati-hati disana ya. Aku doakan kamu selamat dari sini. Uang yang kamu berikan akan aku gunakan untuk sekolah dan makan. Setelah aku lulus sekolah, aku akan mencari kerja karena aku tidak yakin sisa uangmu masih cukup. Terima kasih sudah mau menemani hari-hari terakhir kita bersama. Aku sayang kamu ♡ Awin.
Aku mendoakan dia supaya ia dapat kabur dari kota ini. Akupun bolos sekolah dan kembali tidur lagi.
~Awin POV~
Hachi....
Hujan mulai deras dan aku merasakan sesuatu yang tidak enak terjadi.
Aku mengetuk pintu kamar Karey dan berbicara padanya sebentar.
Tok... tok... tok...
"Gua boleh masuk kan?" tanyaku pada Karey di depan pintu.
"Masuk aja gapapa"
Aku memasuki kamarnya yang ia bersihkan sendiri. Sungguh rapi dan terlihat indah sekali.
"Ada apa?" tanya Karey padaku.
"Firasat gua gaenak. Bisa bantu gua nggak?" balasku padanya.
Ia mengangguk setuju. Aku langsung membisikkan apa yang harus ia lakukan.
Detik demi detik berlalu. Aku memutuskan untuk kembali pada Mollie. Firasatku tidak enak 3 jam ini.
Aku memutuskan untuk kembali ke rumah baruku. Aku berjalan dengan berhati-hati karena takut orang lain melihatku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath Falling In Love
HorrorLelaki muda yang masih duduk di bangku SMA mengidap kelainan jiwa. Hingga suatu ketika, muncul sesosok wanita di sekolahnya yang membuat ia setengah sadar akan dirinya. Kemunculan wanita ini membuat lelaki ini jatuh cinta pada jumpa pertama. Akankah...