27. Get Away

3.1K 154 9
                                    

Aku terbangun karena terdengar suara ketukan pintu entah darimana asalnya. Aku langsung melihat keluar dari jendela di kamar Mollie dan melihat 4 orang polisi sedang mengedor-gedor pintu rumahku.

Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi, aku merasa panik ketika melihat 4 polisi tersebut sedang mengedor pintu rumahku. Dengan perlengkapan mereka yang cukup memadai, aku hanya bisa melihat mereka terus mengedor rumahku.

Bruak....

Suara pintu rumahku sudah hancur di dobrak oleh salah satu dari mereka. 2 diantara mereka memasuki rumahku. Selang 15 menit aku terus menatapi mereka dari lantai 2, aku dapat mendengar suara samar-samar pembicaraan mereka.

"Cl....r"

"Ti...k a..a tan... tan... kebe....annya"

Apakah mereka mencariku?

Aku sudah mulai sedikit gemetar. Mereka mulai melihat sekitar, mencari tanda-tanda keberadaanku.

Akhirnya setelah mereka puas mencari diriku, mereka pergi begitu saja. Untung saja pisau kesayanganku aku simpan di rumah Mollie.

"Kamu kenapa?" tanya Mollie dikasur.

"Enggak ada apa-apa kok" balasku.

"Boong! jelas-jelas kamu gemeteran dan ketakutan gitu!" bentaknya pelan padaku.

"Polisi nyari aku. Aku takut kamu sama Steve kenapa-kenapa" balasku.

Mollie mendekatiku dan menciumku pelan.

"Tidak akan terjadi apa-apa. Aku akan bantuin kamu juga" katanya padaku.

"Terima kasih sayang" balasku dan mencium pipinya.

"Iya. Lagipula kita harus menjaga satu sama lain kan?" tanyanya padaku.

"Betul itu. Apa kamu mau membunuh orang juga?" tanyaku frontal pada Mollie.

"Buat apa membunuh?" balasnya.

"Katanya mau melindungi satu sama lain. Kalo kamu gabisa lindungin diri sendiri kan jadi susah lagi" balasku sambil mengelus kepalanya.

"Hmm.... nggak jadi deh. Dosa ngebunuh orang" balas Mollie padaku.

"Iya deh, iya" balasku singkat.

Tok tok tok...

Suara pintu rumah Mollie diketuk. Rupanya itu ketukan dari para polisi tersebut. Mereka berhasil membuatku sedikit panik. Padahal sebelumnya aku melihat mereka pergi.

"Mollie. Tolongin aku ya" kataku pada Mollie.

"Iya aku ngerti. Kamu ngumpet di wc aja entar kalo diketok bilang kalo kamu kakak aku. Nah untuk Steve biar aku urus" balas Mollie padaku.

Aku mengangguk setuju akan rencananya ini. Dengan cepat aku memasuki wc dan menyalakan keran air dan mengisi penuh baskom dengan air.

~Mollie POV~

Aku membangunkan Steve dengan cepat. Menggendongnya turun kelantai 1 dalam keadaan tidur dan menaruhnya di sofa.

Krek....

Suara gagang pintuku yang kubuka.

"Iya ada apa ya pak?" tanyaku.

"Kami dari pihak kepolisian"

Gua juga tau kampret, lu dari kepolisian.

"Iya, saya tau. Ada yang bisa saya bantu?" tanyaku.

"Apa kau mengenal tetanggamu ini?" tanya salah satu polisi sambil menunjuk rumah Awin.

"Tidak pak. Saya tidak mengenalinya sama sekali. Saya baru pindah belum lama pak" balasku.

Psychopath Falling In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang