7. Perasaan

10K 436 47
                                    

Sudah 1 minggu berlalu setelah kematian pak John, dan aku masih belum bisa menyatakan rasa cintaku kepada perempuan yang satu rumah denganku. Ya, Mollie nama perempuan tersebut. Sangat jarang sekali kita berbicara berdua. Ingin sekali rasanya aku berbicara dengan perempuan cantik ini, meskipun sangat banyak peluang aku bisa berbicara dengan dia.

Hingga suatu hari...

"Win" panggil mollie.

"What?" tanyaku sok-sokan pake bahasa inggris.

"Lu mau jalan sama gua enggak?" tanya dia "Kitakan gak pernah ngomong tuh satu sama lain, mau enggak sesekali jalan sama gua?" tanya dia lagi kepadaku.

"Boleh" jawabku "Kemana?" tanyaku kepada dia

"Kepo lu" jawab dia sambil menjulurkan lidahnya "Mau ikut atau enggak? enggak usah banyak tanya" kata dia membuatku kesal.

"Ya udah, gua ganti baju dulu" kataku sambil mencari baju yang cocok untuk ku pakai.

Ternyata mollie mengajakku pergi ke taman yang tidak jauh berada di rumah kita. Aku duduk bersama dia di bangku taman yang khusus untuk 2 orang. (Thank You Thor) :v

"Win" katanya " Cewe idamanlu kaya gimana win?" tanya dia sambil menjilati es krim cokelatnya.

"Cewe idaman ya" kataku " Baik, Lucu, dan Setia. Itu aja" jawabku.

"Gue banget dong?" tanya dia sambil menaikkan salah satu alisnya.

"Iya" jawabku "kali" kataku lagi.

"Sebenernya gua suka sama lu win. Entah kenapa tiba-tiba ada Feel aja sama lu" katanya kepadaku.

Aku diam sambil mencerna perkataan dia barusan.

"Apa benar ia menyukaiku?" batinku.

"Lu seriusan moll?" tanyaku padanya.

"Iyalah, masa sih cewe cantik boong" jawabnya sambil mencubit pipiku.

"Sebenernya yang cowo siapa sih? kok lu yang nyubit pipi gua?" tanyaku sambil melepaskan tangannya dari pipiku.

"Demen aja gua, pipi lu berasa kepengen gua pegang trus" katanya sambil mencubit pipiku lagi.

Saat aku melepaskan tangannya dari pipiku, kulitnya lembut sekali. Ingin rasanya aku memegang tangannya sampai akhir hayatku.

"Gua sebenernya juga suka sama lu moll" kataku sambil tersenyum melihat awan.

Perkataanku barusan membuat ia tidak bisa membalas apa-apa kepadaku.

"Gua suka sama lu pas pertama kali ketemu malah iya moll" kataku lagi sambil memegang tangannya.

"Lu mau jadi pacar gua?" tanyaku frontal kepadanya.

"Menurut lu?" tanya dia kepadaku

"Kok menurut gua? kan gua tanya sama lu" kataku sedikit membentak " Atau dari tadi gua ngomong sama tembok?" tanyaku kepada dia.

"Kalo gua jawab mau reaksi lu apa?" tanya dia kepadaku.

"Reaksi gua... enaknya ngapain yak?" tanyaku kepadanya.

"Lu FrontFlip ya?" tanya dia kepadaku.

"Oke" jawabku mantap.

"Ya... Gua mau" katanya "Silakan FrontFlip sana" sambil mencubit pipiku.

"WTF" kataku.

Mau tidak mau aku melakukan FrontFlip seperti yang sudah di janjikan kepada dia.

Setelah selesai FrontFlip

"Udah moll" kataku.

"Oh... udah?" tanyanya "Kita Putus" katanya lagi membuatku kaget.

Psychopath Falling In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang