25. Pre-Challenge

3.2K 155 12
                                    

~Awin POV~

Aku membuka mataku dipagi hari yang cerah ini. Memulai hari baru dengan hal baru.

Aku membangunkan Mollie yang masih tertidur disebelahku.

"Mollie... bangun. Mau sekolah loh" kataku sambil menggoyangkan badannya.

"Iya" balasnya sambil mengucek matanya.

Aku mencium pipinya sekilas. Membuat ia langsung membalasku dalam keadaan ngantuk. Ia mencium pipiku sekilas dan ku langsung berbisik kepadanya.

"Semalam seru ya" bisikku padanya.

"Semalam ngapain ya?" tanyanya penasaran.

"Kerjain pr kamu" balasku sambil tertawa.

"Married aja belum udah minta malam pertama wkwk" balasnya.

"Liat nanti aja" balasku singkat dan mencium keningnya sebentar.

"Yudah gih mandi" kataku yang langsung dibalas dengan anggukan.

Mollie langsung melompat dari kasur dan masuk kedalam kamar mandi.

Aku turun kelantai 1 dan aku membuat sarapan seperti biasanya.

Sekitar 5 menit, aku membuka pintu rumah dan melihat secarik kertas didepan rumahku.

Jangan-jangan dari Dicky.

Aku mengambil kertas itu dan membawa masuk kertas tersebut.

"Ketaman sekolah pukul 2 siang. Temui aku disana, jangan sampai telat." isi surat tersebut.

Aku merasakan sebuah tantangan. Tidak pernah rasanya aku melawan seorang psikopat dalam hidupku.

Aku mengambil sprite dalam kulkas untuk menenangkanku.

Aku menerima tantangan ini. Tapi, aku tidak yakin dengan pilihanku. Takutnya ia sudah membuat sebuah perangkap.

Akhirnya dengan berani aku menerima tantangan ini.

"Rotinya mana?" tanya Mollie padaku.

"Tuh, dimeja" balasku sambil menunjuk meja yang kumaksud.

"Oke. I love you" katanya dan mencium pipiku.

"Love you too" balasku.

Jam sudah menunjukkan pukul 7.

~Steve POV~

Aku bangun pukul 7 tepat. Terlihat ce Mollie yang sedang berjalan kesekolah dari jendelaku.

Aku bangkit berdiri dan berjalan kelantai 1. Terlihat kakakku yang sedang duduk sambil menonton tv.

"Kak, ini roti punyaku kan?" tanyaku padanya.

"Ya dek" balasnya "sini dek temenin kakak" lanjutnya sambil menepuk sofa.

Aku berjalan mendekatinya dengan membawa rotiku.

"Kenapa kak?" tanyaku.

"Gapapa. Jarang aja kita duduk kaya gini" balasnya singkat.

"Iya juga sih" balasku.

"Kakak tiap hari dikamar sama ce Mollie ngapain aja?" tanyaku penasaran.

"Pake acara tutup pintu rapet lagi" lanjutku.

~Awin POV~

Shit...

"Kepo banget dah wkwk" balasku sambil tertawa.

"Jangan-jangan kakak beg--"

Plak...

"Cukup keponya" balasku.

Baru kali ini aku menampar adikku ini. Belum pernah aku kasar kepada adikku yang satu ini.

"Sorry... kakak nampar kamu. Kamu kelewat pertanyaannya!" bentakku padanya yang menundukkan kepalanya itu.

"Ya, gapapa kok" balasnya dan pergi meninggalkanku.

Jam masih pukul 7.30 pagi.

Meanwhile at school
~Mollie POV~

Aku sedang belajar Matematika saat ini bersama dengan Clara disampingku.

Aku menyikut Clara perlahan dan berbisik padanya.

"Clar, gua mau tidur dulu ya. Ngantuk banget nih" bisikku pelan.

"Yakin lu? lu kan tau guru mat kita kaya gimana" balasnya pelan

"Itu di belakang ngapain ya!?" tanya guru mat kami didepan kepada kami.

"Gapapa bu" balas Clara padanya.

Akhirnya aku memilih untuk melihat keluar jendela. Terlihat seorang pemuda di taman belakang entah berbuat apa.

Aku memanggil Clara dan menyuruhnya untuk melihat keluar jendela juga.

"Clar, itu siapa?" tanyaku pada Clara.

"Itu... itu.... Dicky" balasnya terbata-bata.

Hah!? Dicky. Untuk apa ia datang kemari, apa mungkin ia ingin menemui seseorang?

Aku menjadi sedikit takut. Meskipun aku tidak tahu apa yang dilakukannya di taman belakang.

"Clar, kira-kira die ngapain ye?" tanyaku penasaran.

"Jangan tanya gua, gua bukan siapa-siapa dia" balas Clara.

~Awin POV~

Aku melihat kearah jam. Masih pukul 10 pagi. Aku sempat tertidur karena menahan kantuk yang menyerangku dari pagi.

Aku memutuskan untuk mandi dan melihat keadaan rumah baruku.

Sekitar 5 menit aku mandi, akhirnya aku mengajak Steve ke rumah baruku.

"Kakak dapet duit dari mana?" tanya Steve penasaran.

"Kepo kan, mau di tampar lagi?" tanyaku sambil mengangkat tanganku 1.

"Enggak" balasnya dengan cepat.

"Haha.... takut amat keliatannya" balasku sambil tertawa.

Aku mengeluarkan roti isi ku yan sudah kubuat sebelumnya dan memakannya sambil berjalan.

Sambil mendengarkan lagu sambil makan roti itu memang sangat enak rasanya.

Aku memakai headset dan mendengarkan lagu original mix kesukaanku.

Aku sudah bisa melihat tumahku yang sudah mulai dicat itu. Dengan warna merah sebagai warna dominan rumahku.

Aku melihat kedalam rumah baru ini. Keramik sudah mulai dipasangkan dan Steve terkagum-kagum melihat rumah ini.

"Kak... kira-kira kamar aku dimana?" tanya dia penasaran.

"Kamar kamu di lantai 1" kataku sambil menunjukkan letak kamarnya.

"Wow... lumayan besar. Beliin komputer ya" balasnya sambil menarik bajuku.

"Kamu kerja dulu. Kerja yang gampang dulu, terus kumpulin duitnya buat beli komputer sendiri" balasku sambil mengelus kepalanya.

Ia mengangguk dengan penuh semangat. Aku akhirnya kembali kerumah Mollie setelah melihat rumah baru ini.

Sekitar 30 menit berjalan, akhirnya aku sudah sampai di rumah Mollie. Jam masih menunjukkan pukul 11.45.

"Shit. Kenapa lama banget sih!!" Teriakku di lantai 1.

"Kenapa kak?" tanya Steve padaku.

"Gapapa" balasku.

Akhirnya aku memutuskan untuk tidur di kamar sambil membuka ac.

Sambil menunggu jam 2 lebih baik aku memulihkan tenagaku dahulu.

To Be Continued

Sorry reader tercinta... ada halangan nih jadinya lamaa update.

Btw kalo ada yang ganyambung kritik dong ato kasih masukan.

Sekian dulu ya. Sorry pendek hehe.

Vote and comment = Spirit for me.

\(^-^)/

Psychopath Falling In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang