Ragil POV
Cumi Girlz
Aku sudah sampai di sekolah ini sepuluh menit sebelum bel bunyi. Aku lalu berjalan ke arah sekretariat OSIS. Di dalam sekre, tampak Tatang, Hilceu juga Cepi. Ketiganya adalah anggota CUMI GIRLZ. Yap, cumi girls, genk cowok-cowok tomboy se-STM.
Ya, rasanya mengherankan sekali ada genk seperti ini di sekolah yang mayoritas adalah cowok yang identik dengan otot dan oli. Sebenarnya orang-orang tomboy dari dulu memang ada yang sering nyasar masuk STM, tapi sekarang-sekarang ini makin banyak, karena perkembangan jurusan.
Komunitas ini identik dengan anggota-anggota, bahkan dedengkot beberapa ekstrakulikuler. Tentu saja karena anak-anak yang mau ikut acara atau kegiatan yang katanya hanya buang-buang waktu itu adalah anak-anak yang introvert di lingkungannya. Mereka menemukan dunia yang mereka cari dan tak merasa kesepian, karena bergabung dengan orang yang bernasib sama, agak menyendiri karena merasa dikucilkan.
Cumi sendiri sebenarnya adalah cibiran untuk temanku yang super riweuh (heboh), sangat alay, dan sering menggunakan aksesoris dan bertingkah seperti artis. Dia mengaku sebagai model. Tapi sampai sekarang aku belum pernah lihat di muncul di majalah trubus sekalipun. Tapi whatever lah, itu urusan dia.Namanya Tatang, ngakunya keturunan Arab dan Spanyol. Ini tahun terakhir. Tapi kalo dilihat dari namanya. Fyuh, rasanya agak ganjil. Harusnya kan kalo misalnya emang ada campuran Arab-Spanyol, minimal namaya Abdullah Fernando, atau Rodolfo al Jabar. Lha ini, Tatang Suratang? Hahaha. Dia sih ngaku nama lengkapnya Tatang Suratang Jafar Garcia. Katanya sih menghormati nama Sunda. Jafar Garcia? Di JAlan ngamFAR di GARut CIAwi? Ada-ada aja.
Artis favoritnya adalah Beyonce. Juga Mariah Carey. Tapi sayang, aku harus jaga jarak kalo dia lagi kumat. Maksudku, kalo dia lagi pengen nyanyi. Fyuh...aku cuma senyum-senyum getir kalo dia lagi nyanyi, sedang yang lain mulai mencari lokasi lain yang kira-kira suara nyanyiannya kalah oleh suara derum mobil.
Orangnya sebenarnya emang ganteng. Hitam manis, idung mancung. Kalo diperhatiin emang mirip artis india yang maen film Jadul, Koi mil gaya kalo gak salah. Siapa namanya aku lupa lagi? Oh iya, Hritik Roshan. Tubuhnya junkist, karena dia menerapkan diet ketat.
Dia agak anti makan gorengan. Sarapan hanya sebutir apel dan segelas susu low fat. Bajunya ukuran SSS alias Super Small Sekali, kadang sampai terlihat pusarnya. Kalau dirumah sering pake hot pants dan memamerkan bulu-bulunya yang lebat. Sebenarnya kalo dia macho, pasti banyak cewek yang naksir.
Dan yang paling bikin siswa lain jengah, lebih tepatnya geli, dia pake contact lense. Gak tanggung-tanggung, tiap hari ganti warna. Abu-abu kalo hari Senin, Selasa warna biru, coklat buat hari Rabu, Kamis warna ijo, dan Jumat warna hitam pekat. Aih...apalagi aksesorisnya itu, bener-bener up to date. Dan hobinya mengoleksi sendal yongki, topi, dan hot pants.
Kalo ngomong sering menyisipkan istilah bahasa Inggris, padahal aku tahu idiom dan istilah serta pengucapannya itu salah, tapi aku tak pernah usil mengoreksinya. Dia paling anti makan sembarangan.
Menu favoritnya di kantin adalah jus jambu. Itupun dia tungguin prosesnya hingga jus itu masuk kedalah botol yang dia bawa sendiri. Dia harus memastikan agar makanan dan minuman yang masuk ke dalam perutnya itu, hi-gi-e-nis. Gak sudi dia minum dari wadah akua gelas yang biasa buat jus itu. Haduh...ribet banget tuh tuan putri.
Temannya memang terbatas di sekolah ini. Ya terang saja, orang udah keburu kesel duluan. Dan aku adalah sedikit dari temannya. Awalnya aku hanya merasa kasihan saja melihatnya. Tapi kalau kita bisa nempatin diri, kita akan tahu apa yang bikin kita merasa nyaman dengannya, tanpa peduli lagi ejekan orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Monkey
Fiksi Remaja"Aku bakal inget saat ini. Aku dan kamu menanam pohon ini. Aku janji aku bakal rawat pohon cinta ini. Aku bakal datang kesini kalo sempet. Gak bakal aku biarin rumput-rumput mengganggu pohon ini karena pohon cinta ini adalah saksi kalo aku sayang sa...