Chapter 12

173 17 0
                                    

Lisa terbaring lemah dikamar pasien, rambutnya rontok habis dan menjadi botak, tubuhnya kurus keronta bagai mayat hidup. Ia merasakan sakit hingga berulang kali suster menyuntikan obat penenang padanya. Ia sendirian bersama kesepian yang selama ini ditakutinya, apa yang ditakutkannya benar-benar terjadi. Hanya kegelapan teman candannya, harapan cahaya didalam matanya mulai menipis dimakan sihitam gelap. Tuhan, apakah ini suatu pertanda untuknya meninggalkan kenangan indah masa hidup.

Meninggalkan kenangan semudah membalikan tangan. Lisa tak bisa berbuat apa-apa ketika kenangan demi kenangan mulai hilang dalam otaknnya, namun ada satu kenangan yang belum hilang hingga saat ini yaitu kenangan bersama Erik dan Niel. Waktu ini adalah kesempatan untuk memberikan sebuah jawaban atas cinta mereka pada Lisa. Lisa mencoba bangun dari sadarnya, memanggil-manggil suster disampingnya yang sedang beres-beres.

Suster itu awalnya tidak tahu dengan apa yang dikatakan Lisa. Lisa mengaung-gaung tanda meminta sesuatu hal.

"Aku butuh kertas dan pena" Gumam Lisa dengan nada kurang jelas untuk didengar sang suster.

Suster bisa bahasa tubuh. Jadi sedikit mengerti atas permintaan Lisa. Dicarinya kertas dan pena untuknya.

Setelah mendapatkannya-

Lisa berbaring dengan bantal ditinggikan oleh suster. Lalu ia menulis sebisa mungkin untuk mejawab cinta kedua Pria yang sangat mencintainya. Sedikit demi sedikit tulisan mulai banyak dikertas VS, sepertinya banyak sekali kenangan yang ia tulis sebelum kenangan itu menghilang tanpa jejak.

Lisa berhenti dari tulisannya setelah selesai. Lalu memanggil Suster untuk dikasihkan kepada Niel dan Erik. Suster hanya mengangguk dan melipat kertas penting itu disaku kanannya, lalu mencari seseorang yang bernama Niel.

-------------------------------------------------------------------------------------------

Suster keluar dari ruang UGD. Ia menemui Niel yang sedang mengobrol dengan Dokter Wilson dan Mama Lisa.

"Dapatkah saya berbicara dengan Niel" Ucap Suster disamping Dokter Wilson.

"Ia saya" Ungkap Niel .

Suster mengambil surat yang dibuat oleh Lisa disaku kanannya.

"Ini ada surat dari Lisa untuk Niel dan Erik" Suster memberikan surat itu pada Niel.

Niel menerimanya dengan wajah penasaran. Tentang apa isi suratnya.

Sebelum ia baca ia simpan terlebih dahulu didalam saku kemejanya. Lalu kembali mengobrol panjang tentang kondisi yang dialami Lisa. Disitu juga mereka bertiga mencari solusi untuk kesembuhannya.


-------Jangan Lupa Komen dan Vote Ya---------

My Last ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang