Chapter 2

525 23 0
                                    

"Ini adalah kisah cinta yang sangat mengharukan.............."

------------------------------------------------------------------------------

"Masuk ke mobil. Kita akan ke Upper West Side, Manhattan, New York City" Ucap Niel yang sudah berada didalam mobil untuk menyetir.

Desah Lisa. Ia lekas masuk mobil dan duduk disebelah Niel dengan wajah sedikit marut.

Mobil melaju cepat.....

"Aku sudah mendapatkan tempat les seriosa yang bagus. Disana ada tante Dawson, dia bisa menjagamu setiap saat. Aku berharap kau latihan tak harus mati-matian" Ucap Niel sembari fokus menyetir mobil.

"Nama tempatnya apa" Tanya Lisa.

"Alice Tully Hall sebuah aula konser di Lincoln center for the performing arts. Disana tempat yang cocok untukmu" Jawab detail Niel soal tempat les seriosa.

"Why. Really. Terimakasih banyak sudah memasukanku di Alice Tully Hall untuk les seriosa" Lisa kegirangan soal tempat les seriosanya yang benar-benar mengejutkan. Sungguh beruntung bisa les seriosa disana dan berharap bisa tampil solo di Alice Tully Hall.

Bangunan Alice Tully Hall berbentuk segitiga meruncing, arsitekturnya sangat unik dengan balutan warna perak mengkilap. Bangunan itu berada diperempatan lampu merah di jalan Upper West Side, Manhattan, New York City. Mobil yang ditumpangi mereka berdua berhenti sejenak dilampu merah, dibalik jendela mobil Lisa melihat Alice Tully Hall begitu menawan. Sudah tak sabar ingin segera masuk kedalamnya.

Mobil melaju kembali setelah lampu merah berubah menjadi hijau untuk menuju ke parkiran gedung Alice Tully Hall¾.

Siang ini mendung, awan hitam lekat mulai mengitari kawasan Manhattan, New York City. Mereka berdua kini berjalan bersama didepan gedung Alice Tully Hall untuk masuk, didepan gedung saja sudah terlihat begitu menawan sampai-sampai mata tak hentinya menatap. Mereka berdua masuk Alice Tully Hall untuk bertemu dengan Tante Dawson, Tante Dawson adalah teman akrab Mama Niel sewaktu masih kuliah dulu. Mereka berdua menuju ke bagian resepsionis untuk melakukan perjanjian pertemuan dengan Tante Dawson.

Ketika mereka berdua berada diresepsionis dekat pintu masuk Alice Tully Hall.

"Selamat Siang. Ada yang bisa saya bantu" Ucap wanita resepsionis dengan penuh ramah tamah.

Mereka berdua duduk dikursi tamu. Lalu Niel menjawab?

"Saya ingin bertemu dengan Tante Dawson. Saya sudah buat janji dengan beliau bahwa siang ini bertemu di Aula konser"

"Baiklah. Silahkan menuju ke Aula konser. Nyonya Dawson berada disana" Ucap wanita resepsionis.

Mereka berdua berjalan bersama menuju ke dalam Aula Konser. Aula Konser yang sangat megah, warna coklat mewah memberi cahaya keagungan didalam Aula. Kursi terlihat berjejer melengkung menghadap panggung penuh expresif, lampu sorot terlihat indah saat menyinari panggung pujaan. Sungguh terasa beruntung bisa menjadi bagian dari Alice Tully Hall. Lisa beberapa kali terbelalak matanya saat melihat panggung megah itu, terlihat beberapa orang sedang latihan seriosa dan latihan menari. Melihat sosok perempuan berkepala 4, membuatnya menebak bahwa dia adalah Nyonya Dawson. Nyonya Dawson seorang penari sekaligus seriosa terbaik di Alice Tully Hall.

"Hai. Berkediplah. Ayo kita temui Tante Dawson" Ucap Neil yang berada dipintu masuk Aula bersama Lisa. Lisa kaget dengan suara deru dikupingnya.

Alunan lagu seriosa terdengar dikuping saat mereka berdua medekati panggung konser. Nyonya Dawson melihat kami berdua disamping panggung dekat kursi penonton, dia lekas berhenti saat melatih muridnya dan mendekati kami berdua dengan wajah penuh senyuman.

My Last ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang