Chapter 7

241 20 0
                                    

Malam ini. Dimeja kerja dekat jendela kamar yang mengarah kearah jalanan depan apartemen. Erik duduk dikursi dengan menatap pandangannya kearah luar, matanya tajam melihat pemandangan yang indah malam hari. Pikirannya melaju mencari secercah cerita untuk diungkapkan dalam novelnya, novelnya mengambarkan tentang seorang gadis ceria yang baru ditemuinya. Gadis yang membuat inspirasi cerita novelnya. Tangan terus mengetik paragraf demi paragraf hingga menemukan titik tokoh yang nyata dalam cerita, serta titik cerita tajam yang mengalir sesuai alur cerita sesungguhnya.

Cerita yang nanti akan membuat orang tahu bahwa novelnya memiliki cerita kisah nyata. Erik mulai memikirkan satu hal apa yang akan terjadi besok saat ia akan bersama dengan Lisa. Mereka berdua sudah memiliki janji bahwa besok pagi ada janji untuk jalan-jalan. Dan itu akan menjadi ceritanya untuk novel yang belum diberi judul. Erik menghentikan ketikan dilaptopnya, pikirannya mulai berhenti dititik dimana cerita itu berakhir. Bukan berakhir secara abstrak, tapi berakhir dimana mereka bertemu dan esok akan melanjutkan kembali cerita.

Erik melenguh panjang. Otaknya sudah meminta berhenti berfikir, butuh istirahat untuk perjalanan panjang besok ke Brooklyn Bridge. Ia menyudahi aktivitasnya malam ini., menutup laptop dan menuju ketempat tidur untuk merebahkan tubuhnya yang lelah.

Disisi lain. Malam ini Lisa belum tidur dikamarnya. Ia masih berdiam diri didekat jendela, menatap kearah jalanan sepi sunyi depan rumahnya. Ia terus berfikir bagaimana untuk keluar besok, bagaimana jika ia tak ada kesempatan untuk bertemu dengan Erik. Pastilah dari malam ini harus ada rencana untuk kabur kedua kalinya. Lisa harus menyiapkan ide, menyiapkan semua alat untuk kabur besok pagi sebelum Niel mengetuk pintu kamarnya.

Masih ingat dengan Sinetron yang kulihat diyoutube kemarin, sinetron Indonesia yang baru kutahu sangat masuk akal, yaitu seorang Gadis Broken Home yang kabur dari kamar lantai atas menggunakan Sprai ranjang dijadikan tali. Lalu diikat dimeja dan dilempat keluar lewat jendela untuk turun. Rencana yang bagus, setidaknya ide ini bisa membawanya keluar rumah.

Lisa tersenyum setelah menemukan ide itu. ia lekas menuju keranjangnya untuk tidur. Alarm disamping ranjangnya diaktifkan pada pukul 06.30. tepat dimana Niel belum bangun.

Hari Kedua------

Alarm berbunyi pukul 06.30 membuncah telinga Lisa pagi ini. ia bangun untuk segera mandi dan menyiapkan Spray ranjang untuk dijadikan tali. Dibukanya jendela dan mengaitkan spray ranjang ke meja hingga Spary ranjang itu turun ke halaman rumah. Lisa terjun pelan-pelan menggunakan tali spray ranjang pelan-pelan, mencoba untuk tetap tenang agar tak kedengaran Niel.

Rencananya berhasil, ia sudah berada didepan halaman rumahnya. Saatnya untuk pergi ketempat yang sudah dijanjikan.

Niel terbangun dari tidurnya pada pukul 07.00. 30 menit sesudah Lisa meninggalkan rumah. Ia sadar ada spray ranjang yang mengantung didekat jendela kamarnya. Serasa tak ada yang beres, Niel mendekati jendelanya dan melengok kerah spary yang mengantung. Benar saja, nampaknya Lisa benar-benar berhasil kabur untuk kedua kalinya.

Niel berlari cepat menuju kekamar Lisa. Mukanya terlihat sepat bercampur jengkel dengan tingkah laku Lisa yang benar-benar tak bisa diatur. Ya Tuhan, Ucap dalam hati Niel yang sudah tak sanggup menjaga kekasihnya itu. ia tak mau disalahkan oleh Mama Lisa karena tak becus menjaga calon istrinya itu. kini rasa keteteran dalam hidupnya mulai diuji, mau tidak mau ia harus mencarinya hingga dapat.

Sesampainya didepan pintu kamar Lisa, ia mendobrak pintunya hingga terbuka. Dilihatnya spray ranjang yang sudah ditali ke meja, ada secarik surat diatas meja untuk Niel. Niel mendekati meja dan mengambil surat untuknya, dibacanya dengan seksama.

"Niel. Maafkan aku telah membuatmu kecewa. Jangan salahkan diriku atas ketidaktaatan terhadap peraturanmu. Inilah aku yang ingin bebes dalam hidupku. Jika kau ingin mencariku, carilah diriku sampai dapat. Jika kau tak mencariku tunggulah aku sampai pulang kerumah. Jangan pernah mengawatirkanku"

My Last ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang