"Baiklah, latihan sudah cukup. kita keaula untuk praktik seriosa secara langsung" Seru Tante Dawson dihadapan para muridnya untuk ke aula konser.
2 jam sudah berlalu. Para murid les seriosa mulai meninggalkan ruangan latihan untuk menuju ke aula konser. Terlihat dua gadis sedang ngobrol bersama sambil jalan, Lisa membahas sesuatu hal sambil tertawa-tawa bersama Lily. Mereka begitu akrab hingga Niel mengkerutkan keningnya saat melihat mereka berdua. rasanya memang tak adil mengekang Lisa didalam rumah selama berbulan-bulan dan tak pernah sosialisasi kepada teman maupun orang lain.
Murid-murid les seriosa berjalan menuju ke aula konser, diikuti oleh ke dua Pria dibelakangnya. Sesampainya diaula konser semua murid les seriosa dipersilahkan menaiki panggung untuk tes lagu yang akan dibawa ke konser tunggal.
Semua orang yang ada didalam aula mulai duduk dikursi dekat panggung untuk melihat murid les seriosa berlatih praktik. Begitupun kedua Pria yang sedari tadi terlihat kaku, mereka berdua duduk berdampingan melihat Gadis yang dicintainya dipanggung.
Panggung yang menawan, terlihat begitu mewah. Tante Dawson menjadi pemandu acara untuk praktik. Kali ini ia membuka dengan menyapa para penonton yang sudah duduk rapi. Lalu diberitahukan siapa saja yang akan praktik seriosa secara langsung dipanggung megah ini. Yang pertama menyanyikan lagu seriosa adalah Lily, dia membawakan lagu milik SARAH BRIGHTMAN "ALL ASK OF YOU". Suara Lily begitu indah didengar, romantis dan sangat membuat hati bergetar hebat. Lily berhasil menengelamkan rasa emosi penonton yang mendengarkan hingga memberikan tepuk tangan untuknya.
"Selanjutnya adalah Lisa yang akan membawakan lagu dari miliknya SARAH BRIGHTMAN "Phantom of the opera"" Semua tepuk tangan saat nama Lisa dipanggil untuk tampil dipanggung.
Kau tahu, lagu seriosa milik Sarah Brightman "Phantom of the opera" sangat dalam maknanya, begitu hitam dan dalam rasanya. Membuat hati siapapun akan merasakan kesedihan yang luar biasa. Seorang Lisa baru menyanyikan lagu itu dengan penuh emosi dan ketulusan hati, ia menikmati lagunya dengan segenap jiwa. Semua orang terkagum-kagum mendengar suara emas itu. sama halnya dengan Erik yang tak menyangka bahwa Lisa benar-benar murid terbaik seriosa di Alice Tully Hall.
Kupingnya begitu bergetar mendengar suara indah yang kelam. Erik dan Niel bengong mendengar suara emas orang yang dicintainya. Benar-benar beruntung bisa berdekatan dengan Lisa. Lisa masih bernyanyi setengah lagu, ia terus menikmati menyanyinya dengan memadukan suara dan musik hingga menyatu. Tersadar ia melihat kearah tempat duduk penonton, ada dua Pria yang dicintainya melihatnya dipanggung. Lisa menatap mereka berdua sambil menyanyi, tak disangka mereka berdua bertemu pada titik yang sama.
Lisa sadar semakin menatap mereka semakin pandangannya suram. Otaknnya mulai sakit saat berfikir. Apa penyakitnya kumat disaat praktik seriosa, dan ia akan pingsan tiba-tiba hingga membuat semua orang panik melihatnya. Tidak, Ucap dalam hati Lisa yang berusaha untuk tetap kuat dihadapan para penonton. Lisa terus bernyanyi walau semakin bernyanyi semakin nadanya tak beraturan dan para penonton mulai curiga dengan keadaannya. Tante Dawson melirik kearah Grup musik, memberikan kode stop untuk berhenti dari laju musiknya. Musik berhenti tiba-tiba, rasa kaget mulai menyinggap penonton dan murid-murid les seriosa.
Perkataan Ada apa ini, kenapa berhenti. Sudah mulai terdengar dikuping semua orang yang berada didalam aula konser.
Tante Dawson menghampiri Lisa yang mulai Lemas, diikuti Niel yang naik kepanggung hingga kejadian yang tak diinginkan terjadi pada Lisa. Tubuh Lisa ambruk dipanggung, ia pingsan tak sadarkan diri. Semua yang dirasakan Lisa kini hitam kelam seperti lagu yang ia nyanyikan tadi. Niel lekas membopongnya untuk dibawa pulang kerumah.
Disela-sela membopong Lisa untuk dibawa keluar gedung Alice Tully Hall, Erik mengikutinya dari belakang dengan wajah panik. Sesampainya didepan mobil. Niel memasukan Lisa didalam mobil untuk dibawa pulang.
Saat Niel melihat Erik berada disampingnya?
"Kau tak usah lagi temui Lisa"
"Pertemanan kalian cukup sampai disini" Ucap sinis Niel pada Erik.
Erik hanya terdiam peluh mendengar kata-kata itu. ia tak bisa berkata apa-apa kecuali mengalah demi Lisa yang dicintainya.
-------------------------------------------------------------------------------------------
Dimobil. Saat menuju ke rumah, Niel menelfon Dokter Wilson.
"Dokter Wilson, Lisa kambuh lagi. Saya harap anda segera datang kerumah sebelum kami berdua sampai" Niel resah dan panik saat berkata. Melihat Lisa tersungkur tak sadarkan diri didekatnya.
"Baiklah. Ku harap kau jangan panik. Tenanglah Niel" Dokter Wilson mencoba menenangkannya dalam perjalanan.
Niel hanya mendesah. Ia mematikan telfonnya dan mempercepat laju mobilnya agar cepat sampai dirumah.
Lisa tak sadarkan diri. Ia duduk disamping Niel yang sedang menyetir. Berkali-kali Niel menyentuh hidungnya apakah masih ada nafas kehidupan. Benar-benar membuat hatinya takut setengah mati melihat Lisa seperti ini, apa yang diucapkan Erik memang membuatnya takut. Lisa bertahanlah, aku mohon Ucap dalam hatinya disela-sela panik. Beberapa meter lagi akan sampai kerumah, terlihat didepan rumah ada mobil putih milik Dokter Wilson. Dokter Wilson sudah ada dirumah.
Mobil Niel sudah sampai dihalaman rumah, ia lekas membopong Lisa disela-sela hujan turun membasahi mereka berdua untuk masuk kerumah. Setelah masuk kerumah, Niel membawa masuk kekamar Lisa untuk dibaringkan keranjang. Sang suster wanita menyuruh Tuan Niel keluar sejenak, Karena suster akan mengantikan pakaian Lisa.
Niel keluar kamar dengan muka bingungnya.
Dokter Wilson berada disampingnya.
"Tenanglah Niel. Dia pasti baik-baik saja" Ucap Dokter Wilson untuk menenangkan pikirannya yang kalut.
"Aku harap begitu Dok" Jawab dengan nada paksa.
Beberapa menit kemudian. Suster mempersilahkan masuk kamar untuk memeriksa keadaan Lisa yang tak sadarkan diri.
"Tunggu sebentar disini Niel. Saya akan memeriksanya" Dokter Wilson masuk kamar Lisa.
Menunggu adalah hal yang sangat menyiksa buat Niel. Ia berkali-kali melenguh panjang menyalahkan diri sendiri yang tak bisa menjaga sepenuhnya. ia menunggu beberapa menit hingga Dokter Wilson keluar dari kamar Lisa dengan penuh senyuman.
"Niel, Lisa tak apa-apa. Dia hanya kecapean dan butuh istirahat"
"Syukurlah Dok" Seru Niel yang mulai lega.
"Saya harap Lisa kau ajak refresing kesebuah tempat yang indah agar dia tak mengalami stres. Aku harap kau tidak mengekangnya didalam kamar terus Niel. Itu saja saran dariku" Dokter Wilson berucap agar Niel tak lagi mengekangnya.
"Baik Dok" Jawab pendek Niel dengan tertegun.
Dokter Wilson pamit pulang pada Niel, karena banyak pasien yang harus diobatinya.
Niel mengantarkannya sampai depan pintu keluar rumah. Lalu Dokter Wilson pergi kemobilnya untuk pulang ke rumah sakit.
-------Jangan Lupa Komen dan Vote Ya---------

KAMU SEDANG MEMBACA
My Last Choice
RomanceSelesai🎬¦ Lisa Madison, seorang gadis yang memiliki hobi seriosa.