Tiga Puluh Enam

35 4 0
                                    

Hari ini aku dan teman-teman sekelas pergi ke Jakarta dengan kereta. Sebenarnya ada field trip dari sekolah ke Bali. Tapi berhubung kami sudah pergi ke Bali bulan Desember lalu, jadi kami memutuskan untuk membuat field trip sendiri, pergi ke Jakarta dengan wali kelas kami, bu Aisyah.

Bu Aisyah duduk di bagian depan gerbong, tidur. Beberapa saat setelah kereta berangkat, kami mulai memutuskan untuk bermain tebak-tebakan. Andika memaksa untuk mulai duluan. Katanya dia sering baca buku tebak-tebakan milik adiknya.

"Kalau semua hewan harus sekolah, hewan apa yang baru nyampe sekolah setelah sekolah bubar?" tanya Andika. "Ah kuno!" teriakku. "Aku udah tau," ucapku. "Sst Aleena, diam!" perintah Andika. Tapi yang lain nggak peduli.

"Kura-kura!"

"Siput!"

"Kangguru!" teriak Johan. "Bego ih, kangguru mah cepet!" teriak Mona. "T-Rex," gumam Yoga. "Unta," ucap Raul. "Ih, unta mah cepet, kan nggak usah sarapan!" Mona langsung protes. "Tapi kan kalau unta makan sama minumnya lama!" Raul balas memprotes Mona. "Unta lapar!" teriak Raul. "Landak," ujar Naura. "Semut sekarat," ucap Raisa. "Lintah digaremin," gumam Lula.

"Siapa yang bilang t-rex?" tanya Andika. "Aing bener?" tanya Yoga. Wajahnya langsung berubah sumringah. "Engga, bego!" teriak Andika. "Tapi aing hargain kreativitas maneh, aing kasih seribu," Andika mengeluarkan dua keping lima ratusan dari kantong celananya. "Yah, segitu mah cetek," gumam Yoga. "Maneh mau nggak?" tanya Andika, menarik kembali tangannya. "Mau mau mau," sahut Yoga sambil cengengesan. "Siapa lagi yang mau jawab?" tanya Andika. "Virus," ucap Adrian. "Virus mah bukan makhluk hidup!" Mona berteriak lagi. "Nyerah?" tanya Andika. "Nyerah!" teriak Mona. Tapi yang lain meminta waktu lagi untuk berpikir. Andika bilang dia memberi waktu lima menit. Gerbong hening sejenak.

"Landak, soalnya durinya nyangkut di jalan!" teriak Mona dengan kesal. "Maneh kurang kreatif, aing denda lima ribu," ucap Andika, menengadahkan tangannya. "Yey enak aja!" teriak Mona. Andika merengut.

"Aku tau!" teriak Naura. "Apa?" tanya Andika. "Kaki seribu kan?" tanya Naura dengan nada sok tahu. "Iya bener," sahut Andika. "Ih si Naura mah nyari di internet!" lapor Raisa. "Ah biarin, nyari juga bener dia mah," sahut Andika. "Wle!" Naura menjulurkan lidahnya. Lalu semua orang memutar badannya, tidak lagi tertarik.

"Ih Andika!" teriak Naura. "Hadiah aku mana?" tanya Naura dengan suara yang lebih pelan. "Oh iya," Andika bergumam. "Hadiahnya...," ia berpikir lalu berdiskusi dengan Raul di sebelahnya. "Hadiahnya adalah dicintai Andre!" teriak Mahar tiba-tiba. Semua orang langsung meneriaki Naura, menggodanya. Andre kelihatan salah tingkah sementara Naura sibuk protes. Tapi suaranya tenggelam oleh suara yang lain.

"Eh waktu itu kalian ngedate ya?" Mona menggoda Naura dan Andre. Semuanya ikutan menggoda mereka. "Kalian tah harkos!" teriak Naura. "Ih aku mah beneran ke rumah tante! Yang kaki aku kegiles tea!" aku berteriak. "Ih Aleena kakinya kegiles?" tanya Mahar. Semua langsung diam. "Ih ceritain gimana!" teriak Mona. Aku pun menceritakan kejadian waktu itu. "Ih kakak kamu heroik!" teriak Mona. "Aku ngeceng kakak kamu ah!" ujar Raisa. "Pasti tambah eksis kalau orang-orang pada tau," ujar Farrel. "Ih ada tau, kakak kamu ngepost foto kaki kamu!" teriak Mona. "Yang sukanya puluhan ribu edaan!" ujar Adin yang mengintip dari balik bahu Mona. Mona memperlihatkan ponselnya. Aku membaca caption foto tersebut.

Yang terhormat, para pengguna jalan, saya hanya ingin mengingatkan kembali bahwa trotoar adalah tempat KHUSUS pejalan kaki. Hari ini kaki adik saya terlindas oleh sebuah sepeda motor. Apabila beban motornya lebih berat, tulangnya bisa remuk. Coba pikirkan konsekuensi tersebut, pikirkan bagaimana jika hal tersebut terjadi kepada anak, saudara, atau anda sendiri. Hal ini memang kesalahan satu orang, tapi tidak menutup kemungkinan anda dapat melakukan hal seperi ini juga. Ada baiknya jika kita mencegah kecelakaan dengan tidak menggunakan trotoar sebagai jalur motor atau sepeda. Lebih baik mencegah daripada mengobati.

The Boy I MetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang