"Karena sesungguhnya tidak ada cinta yang tidak egois,tidak cinta yang tidak ingin memiliki seutuhnya tapi ketika cinta tidak berbalas bukankah seharusnya cinta itu harus dilepaskan???"
Haiiii evribadeee...berhubung adik saya yang paling bungsu minta special povnya Al maka di part ini special pov nya Al ya..semoga suka dan jangan lupa loh vote dan komen...
Sekitar setahun yang lalu.....
"Maaf Bapak sudah buat janji dengan Bapak Hidayat?"tanya security saat aku memasuki Bank Bintang pertama kali,maksud aku Bank Bintang yang ada di kota Porsea ini tentunya.Bank Bintang telah memiliki banyak cabang dan Bank Bintang yang diPorsea ini adalah cabang Bank Bintang yang termuda.
Dengan tersenyum ramah saya menjawab
"Belum Pak..." ya tentu saja aku tidak perlu membuat janji hanya ketemu dengan ayahku sendiri."Maaf Pak,kami perlu mengkonfirmasi dulu pada Pak Hidayat.Silahkan tunggu sebentar.."lanjutnya lagi dengan menunjukkan sofa di ruang tunggu tersebut.
Ga berapa lama salah satu petugas Bank Bintang menemui saya
"Bapak segera diminta ke ruangan Pak Hidayat,mari saya antar.."ucapnya dengan sopan.Aku mengikuti wanita itu dan setelah tiba di depan sebuah pintu dia berkata lembut
"Silahkan Pak,.."
"Oh ya,,thanks ya..."ucapku sambil membuka pintuAku melihat sosok Ayahku yang begitu kurindukan,tanpa malu malu aku memeluknya.
"Kamu ini ya tinggal bilang aja kalau kamu anak Papi,kenapa mesti menunggu konfirmasi Papi.Lambat laun juga kamu yang akan memegang Bank ini."Ucap Papi seraya memukul mukul pundakku pelan.
"Gimana perjalanannya....capek?"tanya Papi sambil tersenyum
"Ya Papi,gimana kabar papi? Aku menanyakan kabar Papi soalnya yang terakhir kabar aku dengar papi sakit berat.Dan inilah tujuan ku sebenarnya kemari.Mami membujukku agar mau menjemput papi pulang.
"Papi baik baik saja nak"Ujar Papi sambil mamandangi ku.
"Papi bukannya udah bisa menunjuk seseorang disini, Udah saaatnya Papi istirahat Aku dan Alexander bisa menghandle semuanya papi.."
Alexander adalah saudaraku dia juga seharusnya datang menemaniku membujuk papi,tapi berhubung karena ada urusan yang sangat penting akhirnya aku sendirilah yang datang ke kota ini."Papi bukannya tidak percaya dengan kemampuan kalian hanya saja ini baru berkembang Al, wajarlah papi langsung turun tangan."
"Mami sakit...."ucapku pelan. Reaksi Papi langsung kaget dan langsung duduk di sampingku.
"Mami sakit?kenapa ga bilang dari awal,sakit apa?" Papi benar benar kaget.
Dalam hati aku memohon ampun pada Tuhan agar jangan mendengarkan perkataan ku yang tadi.
"Mana ada Mami sakit ,wong rencana ini aja mami yang ngatur kog"batinku"Iya Pi,udah beberapa hari ini mami ga mau makan,ga mau ngomong ,aku dan Alexander khawatir. Alexander aja sampai kembali dari Amerika karena kondisi mami.."
"Haaahhhhh....lalu bagaimana ini.Besok papi masih ada janji ketemu dengan klien"papi keliatannya bingung.
"Untung saja papi ga da penyakit jantung kalau ada udah pasti akulah anak paling durhaka dimuka bumi ini"hati gue sedikit menyalahkan.
"Gini aja Pi,Papi kembali aja dulu ke Jakarta biar urusan disini kepercayaan papi yang handle"
Papi menimbang nimbang perkataan gue lalu menelpon
"Pak Juntak tolong semua staff ke ruang meeting" ucap Papi tegas. Aku menghembuskan nafas lega itu artinya papi akan pulang dan mempercayakan Bank ini pada kepercayaannya disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nada Untuk Al
RomantikAku tak pernah berbohong ketika aku mengatakan kalau aku mencintaimu,walau aku tak pernah jujur kalau saat ini aku telah bersamanya.