Lepaskan Aku Al

224 5 0
                                    

" Rasanya sakit saat rindu dan benci hadir bersamaan, hadir untuk seseorang yang menjadi malaikat yang membunuh cinta dengan kejamnya layaknya seorang iblis"

Happy reading 😁😁😁😁

Al di depan gue.
Pria yang gue rindukan dengan teramat sangat berdiri didepan gue.
Mengucapkan kata sayang, tapi bukan buat gue.

Gue benar- benar ga bisa percaya kenyataan ini, kenyataan kalau semua yang dikatakan Hexoz benar, gue terlalu bodoh.

Gue harusnya memaki dia, memaki dia pria brengsek, pria bajingan atau menamparnya, atau menghajarnya. Sekalian tu wanita yang memanggilnya sayang gue jambak jambak, gue ikat mereka berdua trus gue tenggelamin ke danau toba.

Tapi beginilah, gue hanya mampu memandang Al dan wanita cantik disampingnya sedang bertukar senyum.
Bodohnya gue dulu mengira senyuman Al yang semanis itu hanya untuk gue.

"Mbak, benaran ga apa apa kan? Koq mbak pucat?mbak sakit ya?" Wanita itu memegang lengan gue dan gue bagai membeku, menatap Al dan hancur sudah tembok yang gue bangun selama ini, tembok pertahanan gue yang menjulang tinggi hancur seketika.

Seakan pita suara gue ga berfungsi, gue menggigit bibir gue dan sudah tak terasa sakit, tertutupi oleh sakit hati yang gue rasain. Dan seketika saja pipi gue telah basah oleh airmata gue yang seakan berlomba untuk jatuh.

Al memiliki kekasih yang lain.

Hati gue bagai terhantam oleh palu,sakitnya teramat sangat. Mulut gue terkunci, jantung gue terasa lumpuh melihat Al bahkan tak menjelaskan apa apa.

Sedang wanita cantik yang berdiri disamping Al memandang gue dengan panik.
"Mbak..."
Gue menatapnya, menelusuri setiah inci wajahnya dan tubuhnya.
Dan gue mengerti kenapa pria brengsek ini bisa jatuh hati padanya dan menduakan gue.
Gue diduakan?atau gue adalah yang kedua?
Persetan...Al brengsek

Dan semua itu hanya memenuhi hati gue dan tak kuasa gue luncurkan dari mulut gue.
Gue memang bodoh.

"Nad,listen to me,lo harus..." Hexoz yang berhasil mengejar gue menghentikan ucapannya kala melihat Al di depan gue.
Gue menatapnya dengan semua kesakitan yang gue punya, airmata gue berjatuhan tak bisa gue hentikan. Tatapan gue seakan akan meminta pada Hexoz agar membawa gue pergi. Gue bahkan ga bisa menggerakkan kaki gue sendiri.

Mengerti dengan semua hal yang terjadi, Hexoz mengepalkan tangannya setelah menatap wanita disamping Al memegang tangan Al erat.
"Hahhaha....brengsek....bukkkkk"
Hexoz meninju Al tepat di wajahnya, membuat Al terjungkal kebelakang.

"Eh ada apa ini?" Wanita cantiknya Al langsung panik dan membantu Al berdiri.
Al tidak membalas, dia hanya menatap gue dengan tatapannya yang sekarang sangat gue benci.

"Lo benar benar bajingan ya....Maksud lo apa ha?" Hexoz menarik kerah baju Al dan akan kembali lagi meninju Al.
"Hexoz, plis..."akhirnya gue bisa bersuara juga. Gue menatap Hexoz dengan airmata bodoh ini.
Bodohkan gue menangisi pria ini. Gue cuma pengen menghilang dari depan Al dan wanitanya itu sekarang juga. Hexoz paham dan melepaskan kerah baju Al sambil mendorongnya kuat.
" Lo, jangan pernah muncul lagi didepan Nada atau gue akan buat perhitungan ma lo brengsek....."

Hexoz menarik tangan gue,menuju bungalow.

Dan berakhirlah kisah cinta gue, kisah yang selama ini gue pikir akan happy ending.
Kisah yang gue kira akan gue ceritain ke anak anak gue kelak dengan manisnya.

Mengapa begini? Mengapa sesakit ini?
Apa yang salah dari gue, apa yang kurang dari gue sehingga Al berpaling?

Gue paham akhirnya,
Pelukan, ciuman dan semua janji yang terucap ketika gue dipertemukan lagi dengan Al hanyalah sebuah cara. Ya sebuah cara yang sempurna untuk membalas gue.

Nada Untuk AlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang