The New Nada

319 8 2
                                    

" Jika kamu tega untuk menduakan aku, maka aku juga seharusnya bijak untuk melepaskanmu"

Haloooooo readersss ......
Yuk dilanjut lagi bacanya,
Happy reading😁😁😁😁

Banyak hal yang membuat gue sangat kaget, mulai Hexoz adalah sepupu gue, gue adalah CEO Suara Hati Corp. , dan ternyata bungalow tempat gue menginap itupun telah dibeli Hexoz tanpa sepengatahuan gue. Jadi gue akan tetap tinggal disini.

Untuk pertama kali dalam hidup gue, gue ga akan kabur lagi. Gue akan membahagiakan orang tua gue yang udah susah payah memberikan semua ini pada gue.

" Jadi mulai sekarang lo harus bertingkah layaknya bos Nad, lo jangan berpakaian urakan lagi. Trus lo juga harus berwibawa jangan slengean kesana kemari. Jangan bertingkah ga jelas, pokoknya kamu harus jadi contoh" Hexoz dengan bawelnya menasehati gue di cafe setelah selesai meeting.

Awalnya sedikit risih sih dengan pandangan orang- orang yang bekerja disini. Tatapan hormat itu, gue tidak terlalu suka, gue cuma mau semuanya seperti biasa aja.

Beruntung setelah memaksa teman- teman gue penyiar mau bersikap seperti biasa. Dan gilanya mereka minta traktir sepuasnya. Hahhaha mereka ga akan melepaskan kesempatan ini...

Suasana cafe hari ini sangat ramai, gue dan Hexoz duduk berdua sambil membicarakan tentang perusahaan kami. Mata gue teralihkan saat sekumpulan cewek- cewek cantik masuk sambil cekikikan dan mereka berseragam Bank Bintang.

Masih ingat dengan wanita- wanita ular yang pernah beradu mulut dengan gue ketika party di rumah Al? Ya itulah mereka.
Rosa and the gank.

Gue memilih mengabaikan mereka saat pandangan mata gue beradu dengan Rosa. Sialnya mereka memilih duduk di meja dekat gue dan Hexoz.

Gue tau mereka pada sengaja, ntah dengan tujuan apa.

" Pak Al ga jadi ikut ya? " tanya Rosa memulai peperangan ini.
" Ga tau sih, masih nunggu bu Seruni tadi" sahut si makeup tebal
" Ih gila ya, mereka tu romantis banget. Cocok lagi, pak Al nya ganteng and Bu Seruni nya cantik. Eh tau ga Bu Seruni tu loh baru selesai pendidikan dari Amerika. Keren kan" Rosa berbicara sambil menaikkan nadanya satu oktaf.
Gue cuek aja, walau hati gue berkecamuk. Mencoba mengendalikan perasaan gue sambil berusaha fokus dengan penjelasan Hexoz.

" Eh lo semua masih ingat ga sih dengan cewek yang pernah Pak Al bilang sebagai calon tunangannya? Cewek yang songong itu loh yang ketemu pas di party Pak Al?" Si rambut pendek berwajah cantik namun berhati setan ikutan memanaskan suasana.

" Hahhahahhha...... yuhu....ingat dong" mereka serentak bersuara kayak paduan suara gitu. Memang mereka dah latihan kayaknya.

" Ya ampun kasian banget ya tu cewek" Rosa sejenak melirik gue yang memandang tajam ke arahnya.

" Yah begitulah, kan kemarin kan dia baru jadi calon tunangan, ingat ya Calon... nah kalo yang sekarang kan udah tunangan" Si rambut kriting ikutan ambil andil.

" Eh Pak, Bu... disini" Rosa melambaikan tangannya ke arah pintu cafe saat sepasang manusia berjalan dengan mesranya.
Al dan Seruni.

 Al dan Seruni

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nada Untuk AlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang