No More Chance

510 14 6
                                    

When it gets hard
I get a little stronger now
I get a little braver now

And when it gets dark
I get a little brighter now
I get a little wiser now
Before I get my heart away
New Empire_ A Little Braver

Haloooooo readers, lama ya tak bersua
Selamat membaca..

Pagi yang indah. Dah lama rasanya ga menyapa matahari.
Dua minggu sudah gue mengurung diri di kamar.
Semua hal gue lewatkan. Termasuk pernikahan Al.
Gue ga datang ke pernikahan Al, dan emang gue ga da rencana.
Gue tau gue ga bakalan kuat melihat mereka bersama, jadi daripada gue mempermalukan diri gue sendiri mending gue menahan diri dan menenangkan diri di kamar gue.

Walau gue ga bisa benar- benar tenang, hampir setiap hari Hexoz datang, Joshua datang dan yang lainnya termasuk Seruni dan Al.
Namun gue ga menghiraukan mereka, gue ga membukakan pintu buat mereka.
Gue malas mendengarkan ocehan- ocehan mereka.

Selesai dandan, gue putuskan hari ini untuk berangkat ke kantor. Sudah cukup banyak waktu yang gue habiskan untuk menangis dan menangis.

Gue raih hape dan menghubungi Hexoz
" Halo.... selamat pagi sepupu gue yang paling cakep, dan yang paling manis juga paling hebat sedunia" sapa gue ceria
" Hahahha, lo udah sehat?"tanyanya sambil sedikit tertawa
" Gue ga sakit kok"
" Ya, fisik lo ga sakit, hati lo tu yang sakit"
" Udah deh,lo ga usah merusak mood gue" jawabku sedikit kesal
" Upps, ada apa Nad?"tanya Hexoz
" Jemput gue ya, hari ini gue ke kantor"
" Oke bos, sebentar lagi gue nyampe" jawab Hexoz langsung memutuskan telpon
Gue menggerutu sendiri.

Gue memutuskan untuk menunggu Hexoz diluar, sarapan ntar di cafe ajalah.
Mata gue menyapu danau pagi ini yang terlihat indah, hati gue terasa tenang.Gue menghirup nafas panjang,sedikit melepaskan kegalauan- kegalauan yang tersisa

Terlalu asyik memandang danau gue sampai ga menyadari sepasang tangan melingkar di pinggang gue, gue kaget dan berbalik.
Gue kira Hexoz yang udah agak gila beraninya memeluk gue seperti ini ternyata yang gue dapati adalah wajah suami orang.

" Hei.... lu dah gila ya?, lepasin gue..." teriak gue saat Al dengan beraninya memeluk gue dengan wajah tak berdosanya
Wah... benar- benar ini lelaki ya, udah nikah masih aja kegatalan ga jelas gini.
" Kan aku udah pernah bilang Nad, aku ga akan ngelapasin kamu sayang" Ucapnya sambil melepaskan pelukannya.

" Eh Al, lo kira gue cewek apaan, gue ga mau dikira orang cewek murahan ya atau cewek perusak rumah tangga orang lain"
Gue benar-benar berang. Gue ga menyangka dia gila, dia jahat.

" Kamu ga merusak apa-apa kok Nad, jika pun ada yang harus berumah tangga disini adalah kita berdua Nad. Al Arthur Tsui Hidayat dengan Sakura Anastasia Andros" Ucap Al sambil tersenyum manis.

What???manis???? No...no.. bisa- bisanya hati gue masih mengakui kalau dia manis.
Dalam hati gue mengumpat Hexoz kenapa belum nyampe juga.

" Gue tau kalau lo emang gila, tapi gue ga nyangka kalau lo juga brengsek. Persetan deh dengan lo, gue mau pergi"gue memaki Al dengan emosi dan tersadar kalau meninggalkan dia disini adalah pilihan yang terbaik

Baru aja gue melangkah beberapa langkah saat Al menarik tangan gue dan menarik gue dalam pelukannya.
" Kamu tau Nad, aku sangat bahagia sekarang Nad. Oh aku sangat merindukanmu Nad" ucapnya sambil memeluk gue lebih erat lagi.

Gue kembali memberontak, gue merasa ini orang benar- benar udah gila.
" Lepasin gue Al.... lepasin gue setan"
Tapi Al tak menghiraukan teriakan gue, dia malah menarik kepala gue dan mencium gue dengan hangat.

Gue kembali berontak, apa- apaan ini. Gue benci banget dengan sikap Al ini. Gue muak banget.
Sekuat tenaga gue pijak kaki Al dan menatap tajam Al yang sedikit kesakitan.
Sepertinya dia seorang psyko deh, buktinya dia masih bisa tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nada Untuk AlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang