Memiliki Kehilangan

230 6 0
                                    

" Merindukanmu memang sakit, tapi jauh lebih sakit mengetahui bahwa aku merindukan orang yang merindukan orang lain"

Haiiii....haiiii.....
Author yang kece badai kembali lagi dengan undatean part 14
Hanya satu pinta ku jangan plagiat,jangan lupa komen,jangan lupa vote,jangan lupakan ceritaku ini.
Hahhaha...walaupun permintaanku lebih dari satu tapi ya satuin aja lah..
Happy reading readers.....

Tatapan gue kosong.
Hampa menyeruak memenuhi hati gue.
Kerinduan ini menyiksa, menyebalkan sekali rasanya.

Mungkin roda kehidupan  ini bukan lagi pake roda pedati udah pake roda mobil buktinya gue dari orang yang paling bahagia sedunia tiba tiba saja takdir melindas bahagia gue dan menjadikan gue orang yang paling menyedihkan.

Dan yang paling melelahkan dari semua ini adalah berpurapura bahagia, berpurapura seakan akan semua baik baik saja, padahal hati gue begitu bertanya tanya,begitu membutuhkan penjelasan.

"Kamu kenapa Ra?" Suara Daniel membuyarkan lamunan gue, memaksa kepala gue berputar untuk melihat wajahnya.

"Emang gue kenapa? Gue malah balik bertanya membuat Daniel mengangkat bahunya

"Ya aneh aja Ra, kamu keliatan banget kalo lagi nyembunyiin sesuatu. Emang ga ada yang bilang sama kamu ya kalo kamu itu orangnya ekspresif" Daniel duduk di sofa samping gue. Dia mengikuti tingkah gue yang menatap lurus ke depan

"Ya,banyak yang bilang sih..." jawab gue pelan.
Susah susah berdrama ternyata gue gagal total.

"Kamu kenapa Ra, kamu tau ga om dan tante sampe nyuruh aku kesini itu artinya ada something wrong dengan kamu" Daniel menatap gue begitu lekat

"Sakura ga kenapa kenapa loh Bang, cuma sedikit lelah aja abis liburan kemarin ma Al" gue mencoba menutupin semua isi hati gue

Oh bukan, tapi emang gue lelah dengan ketidakjelasan ini. Gue mulai lelah menenangkan hati gue berulang ulang kali.
Dan ga mungkin gue bercerita ke mama,papa and Daniel kalau Al meninggalkan gue begitu saja di Lombok dan sampai sekarang gue belum dapat kabar, belum dapat penjelasan.

Ingin banget gue berteriak kencang, mengatakan semua tentang jahatnya Al yang pergi begitu saja tapi satu dari sisi hati gue melarang gue, bagaimanapun gue ingin Al telihat sebagai pria yang hebat dimata keluarga gue, gue ingin pria yang menjadi calon suami gue itu terlihat sempurna.
Dan gue rasa yang membuat hati gue sakit adalah kenyataan gue sangat merindukan Al dan selalu berusaha berpikiran positif.
"Pasti Al punya alasan melakukan itu semua" batin gue

"Ya udah deh kalo kamu ga mau cerita, cuma jangan terlalu sering mengurung diri di kamar Ra, Om dan Tante khawatir banget. Kata mereka biasanya kamu kalau lagi ada masalah teriak teriak ga jelas atau kabur tapi kali ini beda kamu malah diam, dan setiap kali ditanya kamu sok tertawa dan bilang ga kenapa kenapa. Ya jelas aja mereka bingung Ra" Daniel berbicara sambil mengelus rambut gue.

"Ya bang, Sakura ngerti" ucap gue sambil menunduk. Ada rasa sesak yang semakin membesar di hati gue.
Baru kali ini gue ga menangis kalau ada masalah, sebenarnya gue pengen banget tapi tak bisa, hanya seaak yang semakin menghimpit dada gue.

========+++++++++++++++++++++========

Entah dimana kini kau berada
Hampa terasa hidupku tanpa dirimu
Apakah disana kau rindukan aku
Seperti diriku yang selalu merindukanmu
Selalu merindukanmu

Lagu Ari Lasso ini benar benar menyempurnakan kegalauan gue.
Ya Al kamu dimana?

Jari gue memutar mutar cincin yang melingkar di jari manis gue. Teringat tentang Al membuat gue semakin susah nafas aja.

Nada Untuk AlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang