Permaisuri terbakar emosi. Di otaknya hanya terpikir bagaimana caranya agar pernikahan putranya dan Chana bisa gagal, lebih-lebih jika Selir Agung bisa ikut mati tanpa harus ia melakukan pembunuhan. Ia ingin Kaisar sendiri yang membunuh selir kesukaannya itu. Rencana licik sudah jauh-jauh hari ia persiapkan. Bagaimana rencana itu terbentuk?
Cerita bermula dari ide Permaisuri ketika tengah membantu Kaisar memikirkan jalan keluar untuk masalah yang sedang negri itu hadapi. Hainan yang menjadi daerah perbatasan terdepan negri, tengah menjadi sorotan karena harus menjadi siaga satu menghadapi musuh.
Negri bernama Hiryeo tengah mengadakan pertempuran untuk mengembangkan daerah kekuasaannya. Potensi Hainan yang kala itu sedang melesat karena kekayaan emasnya, tentunya menarik perhatian Hiryeo untuk mengambil ladang emas itu. Hiryeo memang belum melakukan hal yang licik seperti menduduki Hainan secara paksa atau menjarah emas-emas di Hainan. Mereka tidak mau dianggap serakah apabila langsung menggunakan cara memaksa untuk mendapatkan apa yang mereka mau.
Alhasil mereka mendatangi istana dan menawarkan kerja sama untuk mengelola hasil emas Hainan. Mereka menawarkan alat-alat yang canggih untuk mengolah emas menjadi benda pakai yang nilainya lebih tinggi, seperti misalnya perhiasan. Celah yang cukup cerdik mengingat pengolahan emas di Hainan masih sangat sederhana dan membutuhkan waktu lama, tidak efektif.
Namun penawaran ini ditolak dengan halus oleh Kaisar. Ia masih tidak ingin ada pihak asing menyentuh kekayaan negaranya. Penolakan itu akhirnya berujung pada ketidakpuasan Hiryeo. Akibatnya mereka membuat keonaran dengan mencuri hasil-hasil emas yang sudah ditambang. Tak hanya itu, mereka juga meneror warga bahkan membunuh mereka yang berhutang banyak, mereka mendapat dukungan setelah bergabung dengan Serikat Dagang Hitam yang secara sembunyi-sembunyi berkembang di Hainan.
Hal itu diketahui oleh Permaisuri. Permaisuri yang membutuhkan dukungan untuk melancarkan rencananya, tentunya mengajak kerja sama Hiryeo. Permaisuri mendapat keuntungan bisa menjalankan rencananya, sementara Hiryeo bisa mengambil emas. Hubungan yang timbal balik. Sangat umum.
Permaisuri menyamar dengan bergabung dengan Serikat Dagang Hitam. Karena tak ingin identitasnya terendus, maka ia mengenakan topeng untuk mengelabui orang-orang. Dalam perintahnya, Serikat Dagang Hitam diberi kekuasaan membuat keonaran. Bagaimana dengan pemerintah di Hainan? Apa mereka diam saja? Tentu tidak, mereka melakukan beberapa investigasi untuk mencari pelaku keonaran, tapi sayang kelihaian orang Serikat Dagang Hitam lebih tinggi daripada prajurit di Hainan.
Meski berjalan sangat mulus, nyatanya kerja sama ini masih belum menguntungkan bagi Permaisuri. Apalagi tanggal pernikahan Zin dan Chana makin dekat saja. Untuk itu ia memerintahkan kasimnya untuk mengatur pertemuan dengan pimpinan khusus Serikat Dagang Hitam dari pihak Hiryeo. Mereka mengadakan pertemuan tidak di Hainan, melainkan di Xing untuk menghilangkan kecurigaan. Akhirnya berkumpullah mereka pada sebuah ruangan.
Seseorang bernama Kim Yun membuka pembicaraan. "Jadi ada apa gerangan Ketua memanggil kami mendadak begini?". Permaisuri terdiam, tidak menjawab pertanyaan dari Yun. Ia lalu membuka topeng di wajahnya. Semua orang tersentak kaget melihatnya. "Permaisuri?!", begitu teriak semua orang mengetahui orang yang dipanggilnya ketua adalah Permaisuri negri ini.
"Benar, ini adalah aku, Permaisuri Balasara yang selama ini kalian panggil Ketua…". "Tapi… apakah mungkin anda berpihak pada kami? Anda pribumi! Mana mungkin berpihak pada orang asing seperti kami", ucap Kim Yun tidak percaya. "Selagi bumi masih berputar, tidak ada yang tidak mungkin, Tuan Kim". "Ini jebakan! Kita diseraaaaang!", ucap seseorang dari Hiryeo yang bernama Sang Yunan seraya menghunuskan pedang ke arah Permaisuri. Pengawal Permaisuri pun tak tinggal diam. Mereka juga berbalik menghunuskan pedang ke beberapa orang Hiryeo tersebut. "Jika kalian bisa bekerja sama denganku, aku… akan memberikan apa yang kalian inginkan".
KAMU SEDANG MEMBACA
Empress Kwon
Ficción históricaSepasang bayi kembar perempuan dipisahkan oleh takdir yang berbeda. Jika takdir itu diibaratkan tali yang panjang, ternyata tali itu saling berpotongan dan berhimpit di suatu bagian. Bagaimana dan apa yang terjadi setelah mereka saling berpotongan d...