AKHIR CERITA CHANA

2.6K 187 7
                                    


Chana dirundung depresi dan tekanan batin. Ia kehilangan semangat hidup. Jika dulu ada sosok ibu yang bisa menghangatkan hari-harinya maka kini tidak ada. Jika dulu ada sosok paman yang bisa menjadi ayahnya maka sekarang tidak ada. Hidup di istana benar-benar seperti penjara. Ia merasa kesepian dan sendirian, apalagi setelah ia tahu bagaimana kakaknya itu ia anggap menikung kekasihnya dan berhasil akan menjadi calon permaisuri, tempat yang dulu ia harapkan. Ia benar-benar sangat terpukul. Semuanya berubah begitu cepat. Kekasih yang dulu penuh cinta padanya kini bahkan sangat kasar dan bahkan membuangnya seperti anjing yang tidak berguna. Itu semua terlalu cepat dan terlalu menyakitkan baginya.


"Ibu.. Aku ingin bersama ibu saja...", lirihnya.


Pagi itu Kwon mendatangi kediaman saudara kembarnya itu. Ia ingin mengabarkan bahwa dirinya tidak akan menjadi permaisuri dan ia akan bicara pada Kaisar untuk menjadikan Chana sebagai permaisuri. Tak lupa ia bawakan bunga-bunga yang baru saja ia petik mengingat Chana sangat suka bunga. Seperti biasa Kwon akan berhadapan dengan Dayang Tal dulu sebelum bertemu dengan Chana. Kwon memindahkan bunga-bunga itu ke dalam vas bunga yang ada di atas meja. Bunga-bunga itu menjadi cantik dan sangat indah ketika ditopang oleh buah vas bunga bernuansa hijau dengan pernik-pernik kuning yang mengelilinginya.

"Nona..."

"Bagaimana keadaan Chana? Apa ia sudah meyentuh makanannya pagi ini?"

Dayang Tal menggeleng keras dan ada kekhawatiran di raut wajahnya.

"Ada apa bibi?"

"Semalam... Kaisar datang kemari menemui Putri Chana, Nona". Kwon kaget mendengar ucapan Dayang Tal itu.

"Apa yang terjadi? Apa yang ia katakan pada Chana?". Dayang Tal terus terdiam dengan wajah takut. "Bibi!"


Karena tidak mendapat jawaban yang pasti maka Kwon harus menemui lawan bicara Tan malam itu untuk mendapat jawaban yang jelas. Ia harus mendapat jawaban yang jelas karena mengingat semalam Tan sangat histeris dan menuduh kesana kemari menanyakan alasan kenapa Kwon tidak ingin menjadi permaisuri. Kwon langsung bergegas ke kamar Chana dan membuka paksa pintu itu. Ia mendapati Chana tidak ada di ranjangnya. Ya Chana memang tidak ada diranjangnya, namun Chana sudah tergantung kaku di kayu pondasi atap kediaman adiknya itu. Chana memutuskan bunuh diri untuk mengakhiri semua penderitaan batinnya. Kwon histeris kencang. Chana sudah terbujur kaku tidak bernyawa pagi itu dan Kwon, kakaknya sendiri yang menemukan jasad adiknya itu. Kwon menjerit kencang dan berusaha menurunkan Chana. Suara jeritan Kwon itu membuat Dayang Tal datang. Melihat itu Dayang Tal juga terduduk lemas dan bercucuran air matanya.


"SESEORANG TOLONG BANTU AKU SELAMATKAN CHANA!", jerit Kwon putus asa.


Akhirnya banyak penjaga istana yang berjaga diluar masuk kedalam kamar Chana dan membantu menurunkan jasad Chana. Kwon langsung memeluk jasad adiknya itu sesaat setelah Chana berhasil diturunkan. Tubuh Chana sudah dingin dan kaku ketika tangan Kwon merengkuhnya, tanda Chana memang sudah meninggal.

"Tidak.... Hiks hiks.. Chana... Chanaku.... Jangan tinggalkan aku.... Jangan pergi.....", histeris Kwon. Kwon menangis pilu. Saudara kembarnya itu kini sudah pergi meninggalkannya. Kwon sangat hancur. Saudari kembarnya itu mati mendadak tanpa ada tanda-tanda penyebab kematian satupun selain bekas jeratan tali di lehernya. Kwon menduga pasti ada orang yang sengaja mencekik Chana dan membuatnya seolah-olah Chana mati bunuh diri. 

Namun Dayang Tal membantah itu semua. Tidak ada orang mencurigakan masuk ke kediaman adik kembarnya itu semalam kecuali kedatangan Kaisar yang begitu mendadak. Sejenak dua orang itu berspekulasi, namun Kwon tidak dalam masanya berspekulasi di depan jasad adiknya yang mulai membiru itu. Hatinya masih terlalu sakit serta intuisinya masih terlalu lemah untuk menerka-nerka siapa yang membunuh adik terkasihnya itu. 

Empress KwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang